Menlu Ukraina Dmytro Kuleba: Tujuan Akhir Putin Adalah Menghancurkan Ukraina

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut Putin ingin menggagalkan pemerintahan Ukraina.


zoom-inlihat foto
Menteri-Luar-Negeri-Ukraina-Dmytro-Kuleba.jpg
CAROLYN KASTER / POOL / AFP
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba berbicara saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negari AS Antony Blinken di Washington, DC, on 22 Februari 2022


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menanggapi tindakan kontroversial yang baru saja dilakukan Rusia.

Dia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin punya keinginan menghancurkan Ukraina.

"Tujuan akhirnya adalah menghancurkan Ukraina. Dia tidak tertarik dengan wilayah Ukraina. Tidak tertarik menjaga seluruh negara ini di bawah kekuasaanya," kata Kubela ketika diwawancarai oleh CNN, (22/2/2022).

Kubela juga menilai Putin ingin pemerintahan Ukraina gagal atau tidak berfungsi.

Pernyataan ini keluar sehari setelah Putin memerintahkan pasukannya masuk ke wilayah yang diduduki kelompok separatis Ukraina.

Melansir pemberitaan CNN, Putin kemudian mengakui kemerdekaan kelompok separatis yang berada di Ukraina timur itu.

"Yang pasti saya ketahui, dan ini terbukti jelas dan perlu disesalkan, dalam pidatonya kemarin, adalah dia membenci negara Ukraina, dia percaya bahwa Ukraina tak punya hak berdiri," kata dia.

Baca: Foto Satelit Tunjukkan Rusia Kembali Tambah Pasukan di Dekat Perbatasan Ukraina

Baca: Pemberontak Pro-Rusia Sebut Serangan Pemerintah Ukraina Tewaskan 2 Warga Sipil

Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Hungaria di Kremlin, 1 Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Hungaria di Kremlin, 1 Februari 2022. (YURI KOCHETKOV / POOL / AFP)

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan tindakan Rusia kemarin sudah menjadi awal dari invasi Rusia.

Biden kemudian meresponsnya dengan menjatuhkan sanksi kepada lembaga keuangan Rusia, para elite Rusia, dan anggota keluarga mereka.

Sanksi ini didukung Kuleba, tetapi dia menegaskan sanksi tersebut belum cukup untuk saat ini.

"Tidak ada sanksi yang cukup hingga sepatu tentara Rusia meninggalkan tanah Ukraina," kata dia.

"Kami ingin setiap instrumen tersedia agar bisa digunakan untuk menghentikan Putin."

Kuleba memperingatkan bawah Rusia mungkin tidak hanya akan menyerang secara fisik.

Negara pimpinan Putin itu, kata Kuleba, bisa saja menyerang Ukraina di dunia siber atau maya.

Baca: Dapat Data dari Intelijen, Joe Biden Kini Yakin Rusia Bakal Menyerbu Ukraina

Baca: Ukraina: Serangan Artileri dari Pemberontak Pro-Rusia Merusak TK di Luhansk

Dia mengatakan Ukraina kini tengah bekerja sama dengan negara lainnya, misalnya AS, untuk menangani ini.

Mengenai alasan AS ingin terlibat dalam konflik ini, Kuleba menjelaskan tiga penyebabnya.

Pertama, Ukraina pernah menghentikan proyek nuklir besarnya demi mendapatkan jaminan keamanan dari AS.

Ukraina dijanjikan akan dibantu oleh AS dan negara lainnya jika diserang atau diinvasi.

Kedua, menurutnya apa yang terjadi di Ukraina saat ini tidak hanya tentang Ukraina saja.

Putin, kata Kuleba, kini berusaha mengganggu ketertiban Eropa-Atlantik. Jika negara Barat gagal di Ukraina, target Putin selanjutnya adalah salah satu negara NATO di Eropa Timur.

Tiga, jika Putin rencana Putin di Ukraina berhasil, negara-negara lainnya yang ingin mengubah aturan akan merasa bahwa Barat tidak mampu mempertahankan apa yang diperjuangkannya.

Baca: AS Sebut Rusia Sedang Siapkan Invasi ke Ukraina, Bisa Terjadi Beberapa Hari ke Depan

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Ukraina di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved