TRIBUNNEWSWIKI.COM - Arab Saudi akan tetap menggelar Ibadah Haji 2020 meskipun masih dalam masih pandemi virus corona.
Pelaksanaan haji 2020 pun akan berbeda dengan haji sebelumnya.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Kerajaan Arab Saudi akan meniadakan Ibadah Haji 2020 lantaran adanya pandemi Covid-19.
Namun kini media ternama Reuters menyebutkan bahwa Arab Saudi berencana untuk tetap menggelar Ibadah Haji 2020.
Pelaksaan Ibadah Haji 2020 pun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni akan ada pembatasan kuota jamaah.
Baca: Ibadah Haji 2020 Batal dan Isu Dana Haji Dipakai Kepentingan Lain, Menteri Agama: Jangan Dipercaya
Baca: Pemberangkatan Haji Tahun 2020 Dibatalkan, Berikut Tata Cara dan Syarat Refund Dana Haji Khusus
Indonesia sendiri melalui Kementrian Agama Indonesia yang dipimpin Fachrul Razi telah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji tahun 2020 ini.
Namun kini Pemerintah Arab Saudi sedang mempertimbangkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dengan membatasi kuota untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau covid-19.
Diketahui, total kasus covid-19 di Arab Saudi telah menembus pada angka 100 ribu.
Biasanya setiap tahun, sekitar 2,5 juta jemaah mengunjungi tempat suci umat Islam di Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah Haji.
Data resmi menunjukkan ibadah Haji dan Umrah sedikitnya menghasilkan sekitar 12 miliar dolar AS tiap tahunnya bagi pendapatan kerajaan.
Pada Maret lalu, Arab Saudi meminta umat muslim untuk menunda rencana ibadah haji dan menangguhkan ibadah umrah sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dua sumber Reuters yang akrab dengan otoritas setempat, mengatakan Arab Saudi sedang mempertimbangkan kemungkinkan akan mengizinkan "hanya jumlah simbolis" untuk ibadah Haji tahun ini.
Meskipun tetap harus ada pembatasan termasuk larangan usia jemaah dan pemeriksaan kesehatan tambahan.
"Dengan prosedur yang ketat, otoritas Arab Saudi mempertimbangkan untuk hanya mengizinkan hingga 20 persen dari kuota reguler jamaah haji masing-masing negara," kata seorang sumber kepada Reuters.
Namun, beberapa pejabat lain masih bersikukh untuk membatalkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, yang akan dimulai pada akhir Juli mendatang, menurut tiga sumber Reuters.
Juru Bicara Kantor Kementerian Pelayanan Haji dan Umrah tidak berkomentar tentang hal itu, ketika ditanyakan Reuters.
Membatasi atau membatalkan ibadah Haji akan menekan keuangan pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang terkena dampak terjunnya harga minyak dan pandemi covid-19.
Analis memprediksi kontraksi ekonomi terparah tahun ini akan terjadi di Arab Saudi.
Kerajaan Arab Saudi juga menghentikan penerbangan penumpang internasional pada bulan Maret lalu.
Sejak Jumat lalu, pemerintah Arab Saudi juga kembali memberlakukan jam malam di Jeddah, setelah terjadi lonjakan infeksi covid-19 di kota tersebut.