TRIBUNNEWSWIKI.COM – Penumpang dalam kereta akan dibatasi jumlahnya.
Hal ini dilakukan untuk menjaga physical distancing di dalam gerbong.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan mengikuti aturan dari Kementerian Perhubungan mengenai batasan jumlah penumpang dalam moda transportasi umum.
Direktur Utama PT KCI Wiwik Widyawati mengatakan, maksimal penumpang dalam satu gerbong dibatasi maksimal 74 orang.
"Setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan demi memastikan terjaganya protokol kesehatan di dalam KRL Jabodetabek, untuk saat ini kami masih teruskan pembatasan kapasitas yang ada,
yaitu 35 persen-40 persen atau sekitar 74 orang pada setiap kereta,” kata Wiwik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/6/2020).
Jumlah ini lebih banyak dari pada saat pambatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca: NEW NORMAL: Perkantoran di Jakarta Mulai Buka, Penumpang KRL di Bogor Antre Sampai Parkiran
Baca: Simak Panduan Klaim Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan via Online dan Menggunakan KTP Elektronik
Sebab selama PSBB penumlang dalam KRL dibatasi maksimal sebanyak 60 orang.
Sejak ditetapkannya PSBB transisi di Jakarta, kata Wiwik, aktivitas di stasiun lebih ramai dari sebelumnya terutama di jam sibuk.
Jumlah pengguna KRL pada Selasa 9 Juni 2020 mencapai 279.737 orang,.
Sedangkan pada Senin 8 Juni 2020, yang merupakan hari pertama PSBB transisi tercatat 300.029 pengguna.
Untungnya, kata dia, masyarakat mulai paham dengan prosedur kesehatan yang ada.
“Pengguna semakin tertib dan semakin memahami pentingnya mengikuti aturan yang ada agar selama perjalanan tetap dapat menjaga jarak aman," ujar Wiwik.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri sebelumnya mengatakan, kapasitas angkut KRL ditingkatkan menjadi maksimal 45 persen total kapasitas dari sebelumnya maksimal 35 persen.
Dengan ditambahnya kapasitas penumpang, maka pada fase pertama tersebut, setiap gerbong KRL dapat mengangkut 74 penumpang, dari sebelumnya 60 penumpang.
Sebelumnya, terjadi antrean panjang penumpang di sejumlah stasiun, terutama Stasiun Bogor, ketika aktivitas perkantoran di Jakarta diziinkan dibuka.
Seperti ketika Selasa (9/6/2020) pagi, ribuan orang calon penumpang KRL masih mengantre cukup panjang di Stasiun Bogor.
Baca: Masih Pandemi Covid-19, Arab Saudi Pertimbangkan Gelar Ibadah Haji 2020 dengan Batasi Kuota Jamaah
Baca: Viral Cerita Pasien Sembuh Covid-19 Bagikan Rincian Total Biaya Perawatan Capai Rp 70 Juta
Pantauan di lokasi, untuk mengurangi antrean sangat panjang sampai mengular, seperti pada Senin (8/6), pengelola Stasiun Bogor membagi mereka dalam tiga kelompok.
Antrean pertama, berada di luar stasiun, yakni mulai dari halaman sampai ke pelataran luar stasiun.
Antrean kedua, di lorong sebelah dalam, setelah melakukan menempelkan (tap) tiket di pintu masuk, masih mengantre lagi di lorong sebelah dalam.