Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kebun Raya Bogor lebih sering dikenal khalayak sebagai tempat wisata alam di tengah kota.
Namun, pada dasarnya di Kebun Raya juga dijadikan sebagai tempat penelitian konservasi tumbuhan yang sangat penting bagi negara.
Kepala Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, DR R Hendrian mengatakan, Kebun Raya Bogor secara formal sebetulnya merupakan sebuah satuan kerja di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya.
Hingga tahun 2020 ini, ada 4 Kebun Raya yang bernaung dibawah pengelolaan LIPI, yaitu Bogor, Cibodas, Purwodadi, dan Bali.
"Dalam waktu dekat akan dilaunching juga Kebun Raya Cibinong," jelasnya, saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com di Kolam Gunting Kebun Raya Bogor, Jumat (17/7/2020).
Hendrian melanjutkan, di Indonesia selain yang dikelola LIPI, ada 2 Kebun Raya lainnya yang berada dibawah pengelolaan perguruan tinggi dan 36 dikelola pemerintah daerah.
Kondisi ini dinilai positif, sebab menurutnya, semakin banyaknya Kebun Raya maka kemungkinan konservasi keanekageraman jenis tumbuhan yang menjadi kekayaan negara akan menjadi lebih terbuka.
Selain sebagai wisata, Kebun Raya telah fokus pada pengembanan konservasi tumbuhan, khususnya secara eksitu di luar habitat.
Konservasi eksitu menjadi penting karena dengan adanya koleksi tumbuhan hidup di Kebun Raya, maka akan memiliki banyak stok untuk melakukan recovery.
Jenis tumbuhan yang terancam punah, diperbanyak untuk kemudian dikembalikan ke habitat asal.
"Sehingga populasi tumbuhan terancam punah kembali teralihkan," ucap Hendrian.
Keberadaan material tumbuhan hidup di dalam Kebun Raya, lanjutnya, sangat bermanfaat sebagai bahan untuk penelitian.
Selain itu, juga sebagai pengembangan lebih lanjut terkait pencairan senyawa-senyawa obat untuk pemanfaatan bahan pangan dan lain sebagainya.
"Jadi Kebun Raya yang dikenal khalayak sebagai tempat wisata, sebetulnya juga melaksanakan penelitian konservasi tumbuhan yang sangat penting bagi negara," jelas Hendrian.
Baca: Kebun Raya Cibodas
Koleksi Tumbuhan dan Spot Menarik
Seluas 87 hektar, Kebun Raya Bogor memiliki belasan ribu jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
Beberapa di antara koleksi tersebut, adalah anggrek, tanaman buah, tanaman air, tanaman merambat, tanaman obat, dan tanaman palem.
Selain sebagai tempat penelitian, ada banyak spot menarik di dalam pusat konservasi tumbuhan tersebut.
Di antaranya Griya Anggrek, sebagai tempat display anggrek-anggrek species dan hybrid yang sedang berbunga.
Di sini juga menyediakan penjualan tanaman bibit anggrek species dalam bentuk botolan atau pot hasil perkembangbiakkan di Kebun Raya.
Kemudian Kolam Gunting, dimana pengunjung dapat melihat burung pemangsa ikan dan Istana Kepresidenan RI.
Suasana sejuk akan dirasakan pengunjung karena di area ini dikelilingi pepohonan rindang yang dilengkapi dengan tempat duduk di sekitar kolam.
Selain itu, tempat menarik lainnya ada Makam Belanda, Monumen Lady Raffles, Ecodome, Jembatan Gantung, Tugu Reinwardt, dan Museum Zoologi.
Kebun Raya Bogor juga memiliki beberapa taman, yakni Taman Meksiko, Taman Teijsman, Taman Obat, Taman Air, Taman Araceae, dan Taman Soedjana Kasan.
Baca: Kebun Raya Indrokilo
Komitmen Sebagai Wisata Sehat
Hendrian mengatakan, Kebun Raya berkomitmen menjadi tempat wisata yang hijau dan sehat dengan tetap memanfaatkan teknologi.
LIPI mulai melakukan pembatasan kendaraan bermotor masuk ke dalam area Kebun Raya.
Hal ini dilakukan agar tercipta oase yang udaranya segar dan sejuk.
Untuk menggantikan itu, disediakan mobil wisata tenaga listrik.
Dengan begitu, Kebun Raya berpartisipasi dalam mendukung emisi rendah di dalam pusat konservasi tumbuhan.
"Sehingga pengunjung mendapatkan kesegaran dan kenyamanan yang diharapkan," ucap Hendrian.