Sejarah Serabi Solo: Kuliner Istana Mataram yang Legendaris

Editor: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kuliner khas solo yang bernama serabi


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejarah Serabi Solo dapat ditelusuri hingga masa kejayaan Kerajaan Mataram pada abad ke-16.

Pada masa itu, Serabi Solo dihidangkan sebagai hidangan istana untuk para raja dan keluarga kerajaan. 

Keunikan dan kelezatan Serabi Solo membuatnya menjadi favorit di kalangan bangsawan Jawa.

Dibuat dari campuran tepung beras, santan, dan gula, Serabi Solo dikenal karena teksturnya yang lembut.

Sejarah Serabi Solo merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Nusantara yang kaya akan cita rasa dan tradisi.

Namun, seiring berjalannya waktu, variasi serabi pun semakin beragam sesuai dengan selera dan kreasi masing-masing penjual.

Baca: Sate Buntel

  • Sejarah Serabi Solo


Keunikan serabi Solo terletak pada tekstur dan cita rasanya yang khas.

Dimasak dengan adonan tepung beras, santan, dan gula, serabi Solo memiliki lapisan tipis dan lembut di bagian luar, serta tekstur kenyal di bagian dalam. 

Dalam Sejarah Serabi Solo, Makanan ini disebutkan beberapa kali dalam Serat Centhini yang ditulis oleh penyair keraton Surakarta antara tahun 1814 hingga 1823 atas perintah Pakubuwono V.

Selain itu, keberadaan topping populer termasuk meses coklat, irisan buah pisang, dan buah nangka.

Turut memperkaya keanekaragaman kuliner khas Solo.

Hingga saat ini, serabi Solo masih menjadi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke kota ini, menjadikannya salah satu identitas kuliner yang sangat identik dengan Kota Solo.

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Serabi Solo

Serabi adalah menjadi satu jajanan tradisional yang berasal dari Indonesia dan diperkirakan sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Mataram.

Makanan ini telah disebut beberapa kali dalam Serat Centhini, sebuah karya sastra yang ditulis oleh para pujangga Keraton Surakarta antara tahun 1814 hingga 1823 atas perintah Pakubuwana V.

Serabi Solo adalah varian serabi yang menjadi makanan khas Kota Solo. Serabi Solo memiliki bentuk bulat seperti piring dengan sedikit kerak di sekelilingnya.

Teksturnya kenyal nаmun tetap lеmbut, dan rаѕаnуа sangat lеgіt. Awal mula serabi ini dirintis oleh pasangan suami istri, Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan pada tahun 1923.

Nama Serabi Notosuman diambil dari nama Jalan Notosuman di Solo, yang sekarang telah berganti nama menjadi Jl. Muh Yamin. 

Setelah dirintis oleh Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan, kedai Serabi Notosuman ini kini diteruskan oleh generasi keempat.

Penting untuk mencatat bahwa kualitas rasa dan bahan baku tetap diutamakan dalam pembuatan serabi ini.

Hal ini dilakukan agar rasa serabi tetap sama seperti resep turun temurun yang diwariskan.

Salah satu rahasia kelezatan Serabi Notosuman adalah penggunaan beras cendani yang berkualitas tinggi.

Beras tersebut sengaja ditumbuk sendiri untuk menjaga kualitas rasa, tekstur, dan kebersihannya.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Serabi Notosuman sebenarnya sederhana.

Mеrеkа hаnуа mеnggunаkаn tepung bеrаѕ, раndаn, gulа, ѕаntаn, gаrаm, dan vаnіlа.

Karena menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet, Serabi Notosuman hanya dapat bertahan selama 24 jam.

Menariknya, Serabi Notosuman lahir secara tidak sengaja. 

Menurut cerita dаrі Hоо Khіk Nio, аnаk dаrі Nу. Hoo Ging Hok dan Tan Giok Lan, orang tua Hoo Khik Nio awalnya merupakan pembuat serabi pertama di Kota Surakarta.

Awalnya, ini terjadi ketika tetangga meminta mereka membuat apem untuk selamatan. Karena apem yang dibuat oleh Ny. Hoo Ging Hok enak, tetangganya memesan lagi.

Dari situlah Ny. Hoo Ging Hok mulai menjual apem. 

Namun, suatu saat seorang pelanggan meminta agar apem dibuat dengan bentuk yang lebih pipih.

Akhirnya, pelanggan tersebut menyebutnya serabi karena bentuknya yang berbeda.

Sejak saat itu, makanan apem pipih tersebut dikenal dengan nama serabi.

Baca: Soto Kwali

  • Fakta Menarik


Solo sebuah kota yang terkenal dengan kekayaan kulinernya, selalu berhasil memikat hati para pecinta makanan.

Dari nasi liwet yang gurih, timlo yang berkuah, hingga selat solo yang segar, kota ini menawarkan berbagai hidangan yang memanjakan lidah. 

Namun, salah satu kudapan yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Solo adalah serabi solo.

Berikut beberapa fakta menarik tentang serabi solo yang manis dan lembut ini.

1. Ciri Khas Tekstur

Oleh-oleh khas Kota Solo, Serabi Notosuman (https://travel.tribunnews.com)

Serabi solo memiliki keunikan yang membedakannya dari jenis serabi lainnya di Indonesia.

Salah satu ciri khas yang paling mencolok adalah teksturnya yang unik; bagian pinggir serabi ini renyah sementara bagian tengahnya tebal dan lembut. 

Kombinasi tekstur ini memberikan pengalaman makan yang berbeda dan menyenangkan.

Bagi para pecinta kuliner, mencicipi serabi solo adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.

2. Bahan Dasar yang Membuatnya Gurih

Serabi solo dibuat dari bahan-bahan sederhana namun berkualitas.

Tepung beras sebagai bahan dasar memberikan tekstur lembut pada serabi.

Santan kelapa, yang dicampur dengan adonan, menambah cita rasa gurih dan kaya.

Gula pasir dan daun pandan juga ditambahkan untuk memberikan rasa manis dan aroma yang khas.

Kombinasi bahan-bahan ini membuat serabi solo tidak hanya enak tetapi juga membuat ketagihan.

Tidak cukup hanya satu porsi untuk menikmati lezatnya serabi solo ini.

3. Proses Memasak yang Khas

Proses memasak serabi solo juga menjadi salah satu rahasia kelezatannya.

Adоnаn ѕеrаbі уаng ѕudаh ѕіар dісеtаk mеnggunаkаn сеtаkаn bulаt dаn dіmаѕаk dі atas tungku.

Metode memasak tradisional ini tidak hanya memberikan aroma yang khas tetapi juga menambah cita rasa yang autentik pada serabi.

Karena itulah, serabi solo sering masuk dalam daftar oleh-oleh yang harus dibawa pulang dari Solo.

4. Penyajian Unik dengan Daun Pisang

Beberapa produsen serabi solo, seperti serabi Notosuman yang terkenal, memiliki cara penyajian yang unik.

Mereka menggulung serabi dan membungkusnya dengan daun pisang.

Cara ini tidak hanya membuat serabi lebih mudah dibawa tetapi juga menambah aroma yang khas dari daun pisang, yang semakin meningkatkan kenikmatan Serabi Solo.

Sajian ini sangat cocok dinikmati dengan segelas teh hangat, menambah kesan tradisional dan kehangatan dari makanan khas Solo ini.

5. Mudah Ditemukan di Seluruh Penjuru Kota Solo

Bagi para wisatawan atau warga lokal, mendapatkan serabi solo tidaklah sulit.

Serabi ini dapat ditemukan di berbagai penjuru kota Solo.

Banyak produsen serabi yang tersebar di seluruh kota, menawarkan beragam variasi topping yang menarik.

Beberapa topping populer termasuk meses coklat, irisan buah pisang, dan buah nangka.

Keberagaman ini membuat serabi solo semakin menarik dan dapat dinikmati dengan berbagai cara.

Perkembangan zaman membawa inovasi dalam penyajian serabi.

Kini, kita bisa menemukan berbagai variasi rasa dan topping yang lebih modern seperti meses coklat, irisan buah pisang dan buah nangka.

Meskipun begitu, keaslian dan cita rasa tradisional tetap dijaga untuk mempertahankan kenikmatan sejati dari Sejarah Serabi Solo. 

(Tribunnewswiki.com)





Sumber :




Editor: Ika Wahyuningsih

Berita Populer