Tata Ruang Pameran Museum Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut adalah tata ruang pameran di Museum Lampung.


Daftar Isi


  • Lampung


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Berikut adalah tata ruang pameran di Museum Lampung.

Museum Lampung diketahui memiliki 2 lantai, dimana masing-masing lantai terbagi menjadi dua sisi yaitu kanan dan kiri.

Pameran merupakan media utama yang digunakan museum untuk berkomunikasi dengan pengunjung.

Apa yang ingin dikomunikasikan oleh museum kepada publiknya akan disusun berdasarkan storyline pameran.

Penataan yang dilengkapi berupa label atau media lainnya akan mengikuti alur cerita dalam storyline sehingga pengunjung dapat menangkap pesan yang disampaikan oleh museum.

Tata pameran yang berkualitas akan memberikan alur cerita kepada pengunjung, sehingga pemeran tersebut dimengerti dengan lebih baik serta menarik.

Adapun display pameran lantai I menyajikan dan memperkenalkan tentang sejarah alam dan lingkungan Lampung, kronologi sejarah dan kebudayaan Lampung, serta profil masyarakat Lampung.

Sedangkan display pameran lantai II menyajikan upacara daur hidup yang dilaksanakan oleh masyarakat Lampung dari etnis pepadun dan Saibathin, mulai dari kelahiran hingga kematian.

Tata Pameran Lantai I Sisi Kiri

1. Ruang Pameran Sejarah Alam

Ruangan ini menyajikan koleksi bilogika berupa binatang-binatang langka seperti Harimau Sumatera, Beruang madu, gajah dan beberapa jenis burung dan binatang yang dipamerkan merupakan binatang asli dan sudah diawetkan.

Baca: Biaya Pendidikan Sekolah Darma Bangsa Bandar Lampung

Selain itu terdapat flora pendukung berupa tumbuha hutan tropis yang sudah langka seperti pohon Meranti, Merawan, Keruing, Damar, dan lainnya. 

Adapun latar belakang fauna dan flora tersebut tampil dengan latar belakang habitat Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

2. Ruang potensi kekayaan alam Lampung

Ruangan ini menyajikan sumber daya batuan dan mineral yang meliputi mineral logam, bahan galian industri, energi dan kontruksi.

3. Ruang koleksi Arkeologika Prasejarah

Ruangan ini menyajikan fosil purba seperti Homo Erectus dan Homo Sapien.

Rangkaian evolusi budaya disajikan mulai dari awal budaya yang paling sederhana kemudiann berkembang ketingkat yang lebih kompleks, mulai dari peralatan batu, kapak penetak, serpih bilah, beliung persegi, belicung, kapak lonjong sampai dengan budaya perunggu seperti Nekara dan Bejana.

Tata Pameran Lantai I Sisi Kanan

1. Ruang sejarah klasik Hindu Budha

Ruangan ini menyajikan bukti otentik peninggalan klasik dalam bentuk prasasti, adapun prasasti tua yang ditemukan di Lampung yaitu prasasti Bungkuk dan Palas Pasemah.

Aikon Hindu Budha juga dipamerkan sebagai hasil karya seni yang tinggi seperti arca relief, mangkok zodiak, alat cetak arca perunggu dan barbagai atribut serta sarana pemujaan.

Perpaduan dua budaya tersebut memiliki latar belakang yang sama sehingga terlihat keharmonisan pada karyanya, sehingga muncul istilah sinkritisme.

2. Ruang Sejarah Islam

Islam masuk ke Lampung diperkirakan pada abad ke 16 M, dengan bukti beruba prasasti Boh Dalung dan Dalung Kauripan serta berita Time Pires yang menceritakan adanya aktivitas kehidupan masyarakat yang bergama Islam di Lampung.

3. Ruang Filologika

Ruangan ini menyajikan naskah-naskah yang ditulis pada media kayu, bambu, tanduk, dan daun lontar.

4. Ruang Sejarah Kolonial

Ruangan ini menyajikan gambaran perjuangan Raden Intan II sebagai pahlawan Nasional dari daerah Lampung dalam perlawanan dengan kolonial pada tahun 1834-1856.

Koleksi yang dipamerkan berupa senjata tradisional antara lain keris, badik, pedang, tameng, katana, samurai dan senjata rampasan kolonial seperti senapan, meriam dan baju besi.

5. Ruang Kramologika

Ruangan ini menyajikan berbagai jenis kerasik, baik keramik lokal maupun asing.

6. Ruang Numismatika dan Heraldika

Ruangan ini menyajikan mata uang kertas dan logam yang pernah beredar sebagai alat tukar yang sah di daerah Lampung.

7. Ruang Jalur sutra (Jalur perdagangan dunia Abad IV-XVII M)

Rute jakur sutra diperkenalkan pertama kali oleh Fa-Hien yang kemudian disusul oleh Fa-Hien yang kemudian disusul oleh Marcopolo dan Cheng Ho (1405-1433).

Pada lantai II tata pameran dibagi menjadi dua bagian yaitu di sisi kiri adalah tata pameran upacara daur hidup masyarakat Lampung dari etnis pepadun.

Sedangkan bagian sisi kanan adalah upacara daur hidup masyarakat Lampung dari etnis Sai Bathin.

(Tribunnewswiki.com)



Alamat


Lokasi


Google Map


Sumber :




BERITA TERKAIT

Berita Populer