Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri deklarasi dukungan dari Bang Japar pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Candaan Suswono ini menuai kritik dari banyak pihak, terutama setelah ia membandingkannya dengan pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Khadijah.
Suswono menyarankan hal tersebut dengan merujuk pada kisah Khadijah yang menikahi Nabi Muhammad SAW.
Pernyataan ini dikritik oleh berbagai kalangan, salah satunya Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DKI Jakarta.
Wakil Ketua PWPM DKI Jakarta, Ronaldo Zulfikar, menyatakan bahwa candaan Suswono bernada seksis dan tidak pantas bagi seorang pejabat.
"Pejabat harusnya tidak bercanda dengan cara yang merendahkan. Jika dari awal sudah meremehkan, bagaimana masyarakat bisa yakin mereka akan membawa perubahan yang menghargai semua pihak?" ujar Ronaldo pada Minggu, 27 Oktober 2024, seperti dilansir dari Tribun Jakarta.
Lebih lanjut, Ronaldo menegaskan bahwa perbandingan antara pemuda pengangguran dan Nabi Muhammad SAW tidak tepat.
"Rasulullah bukanlah pemuda pengangguran. Sebelum menikah dengan Khadijah, beliau sudah dikenal sebagai pedagang yang jujur dan amanah," jelasnya.
Ronaldo juga mengingatkan bahwa warga Jakarta masih mengalami trauma akibat polarisasi yang terjadi dalam kontestasi politik sebelumnya, terutama ketika isu agama digunakan untuk memecah belah.
"Kita tentu tidak ingin perpecahan seperti itu terulang lagi. Pernyataan-pernyataan yang berlebihan hanya akan memperburuk suasana dan memecah belah masyarakat," tambah Ronaldo.
Ia menekankan bahwa seharusnya Suswono lebih bijak dalam berbicara, mengingat posisinya sebagai calon pejabat yang diharapkan dapat menjaga stabilitas dan harmoni masyarakat Jakarta.
"Calon pejabat harus bijaksana dalam berkomunikasi agar tidak memancing keributan di masyarakat," kata Ronaldo.
Lalu, siapa sebenarnya Suswono?
Suswono lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada 20 April 1959. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk periode 2020-2025.
Suswono adalah salah satu pendiri Partai Keadilan, cikal bakal dari PKS.
Kariernya di pemerintahan dimulai sebagai Tenaga Ahli Menteri Kehutanan pada 1999-2001.
Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPR RI untuk periode 2004-2009, dan pada 2005 menjadi Wakil Ketua Komisi IV yang menangani bidang pangan, pertanian, kehutanan, perikanan, dan kelautan.
Baca: Ridwan Kamil-Suswono Resmi Maju Pilgub DKI, Didukung Gerindra, PAN, Demokrat, Nasdem, hingga PPP
Pada tahun 2009, Suswono ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jabatan tersebut dipegangnya hingga 2014.
Dari segi pendidikan, Suswono menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Tegal.
Ia meraih gelar sarjana di bidang Sosial Ekonomi Peternakan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), kemudian melanjutkan studi magister dan doktoralnya di universitas yang sama.
Selain itu, Suswono juga pernah mengajar sebagai dosen di Institut Pertanian Bogor dan Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
Riwayat pekerjaan Suswono meliputi:
- Dosen di Universitas Ibnu Khaldun Bogor
- Dosen di Institut Pertanian Bogor
- Guru Madrasah Aliyah Negeri Bogor
- Asisten Dosen Institut Pertanian Bogor
Riwayat pemerintahan:
- Tenaga Ahli Menteri Kehutanan (1999-2001)
- Anggota DPR RI (2004-2009)
- Wakil Ketua Komisi IV DPR RI (2005-2009)
- Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014).