Sebelumnya, Honda memperkenalkan EM1 e: dengan harga Rp 40 juta tanpa subsidi.
Kini, Honda memiliki varian motor listrik di rentang harga Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.
Secara tampilan, Honda ICON e: memiliki kemiripan dengan EM1 e:, namun terdapat beberapa perbedaan signifikan antara keduanya.
ICON e: berbasis pada Honda U-GO yang dipasarkan di China, menggunakan baterai lithium yang bisa langsung diisi ulang dan ditempatkan di dek kaki.
Sementara itu, EM1 e: menggunakan baterai swap dengan Honda Mobile Power Pack (MPP) e: sebagai sumber tenaganya, memungkinkan pengguna menukar baterai di tempat penukaran atau mengisi sendiri menggunakan charger off-board dari Honda.
Karena perbedaan penempatan baterai, ICON e: memiliki bagasi bawah jok yang luas, berkapasitas 26 liter, sedangkan bagasi EM1 e: lebih kecil karena tempat penyimpanan MPP e:.
Dari segi desain, ICON e: terlihat lebih agresif dengan bodi baru yang lebih banyak sudut menyiku dan bodi samping yang lebih besar, sedangkan EM1 e: tampil lebih sederhana.
Perbedaan lainnya terletak pada speedometer.
Meskipun keduanya menggunakan speedometer digital, ICON e: memiliki model serupa U-GO di China, sementara EM1 e: memiliki speedometer bulat dan lebih sederhana.
Untuk dinamo, ICON e: menggunakan model hub dengan tenaga maksimal 1,8 kW (sekitar 2,4 TK) dan torsi 85 Nm, sedangkan EM1 e: memiliki tenaga maksimal 1,7 kW (sekitar 2,2 TK) dengan torsi lebih besar, yakni 90 Nm.
Kecepatan puncak ICON e: mencapai 55 Kpj, lebih tinggi dibandingkan EM1 e: yang hanya 45 Kpj.
Dari segi baterai, ICON e: memiliki kapasitas sekitar 1,4 kW yang memungkinkan jarak tempuh hingga 53 Km per sekali cas.
Sedangkan EM1 e: dengan kapasitas baterai serupa hanya mampu menempuh jarak 41,1 Km.
Dengan harga yang lebih terjangkau, ICON e: menawarkan kecepatan puncak dan jarak tempuh lebih baik dibandingkan EM1 e:, meskipun EM1 e: memiliki fitur tukar baterai yang tidak dimiliki ICON e:.
Baca juga artikel lain : Astra Motor Jateng