Polres Jambi berhasil menangkap pelaku pembunuhan Resti Widia (30) di Jambi usai pelaku sempat menjadi buron hampir satu pekan.
Pelaku pembunuh Resti Widia disebut berinisial DS.
Resti Widia sendiri menjadi korban pembunuhan sadis.
Jenazah Resti Widia disimpan di dalam lemari pakaian.
Namun Polisi masih belum mau menguak motif di balik aksi sadis yang dilakukan tersangka DS kepada Resti Widia.
Kompol Mahara Tua Siregar, Kasat Reskrim Polresta Jambi, juga mengonfirmasi penangkapan tersangka yang telah menghilangkan nyawa Resti Widia, 30 tahun, warga Serang, Provinsi Banten.
Hal tersebut disampaikan Mahara pada Kamis, 3 Oktober 2024.
"Ya, benar pelaku sudah ditangkap, berinisial DS," kata Mahara.
Tersangka berhasil ditangkap di wilayah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Setelah penangkapan, penyidik Polresta Jambi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendalami kasus ini.
Baca: Isi Chat Resti Widia ke Sang Adik Sebelum Ditemukan Meninggal di Dalam Lemari, Cuma Jawab Singkat
"Kami sudah menetapkan DS, 24 tahun, sebagai tersangka dan akan merilis kasus ini kepada publik sore ini," tambah Mahara.
Saat penangkapan, pelaku sempat melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri, namun tim gabungan dari Satreskrim Polresta Jambi dengan cepat meringkus tersangka.
Mahara menegaskan, pihaknya akan mendalami lebih jauh apakah ada keterlibatan pihak lain dalam pembunuhan ini.
Sebelum penangkapan, tim penyidik terlebih dahulu mengumpulkan informasi dari saksi-saksi yang mengarah kepada tersangka.
Setelah ciri-ciri pelaku dikonfirmasi, pengejaran dilakukan hingga pelaku tertangkap di Sumatera Selatan.
Seperti yang diketahui, warga kota Jambi dihebohkan dengan tewasnya Resti Widia (30) gadis muda yang membusuk di dalam lemari di kamar kosnya di kawasan Pakuan Baru, Kota Jambi, pada Rabu (25/9/2024) sekira pukul 18.30 WIB.
Mayat Resti Widia ditemukan temannya dengan kondisi tewas di lemari di kamar kos korban.
Jenazah Resti ditutupi pakaian. Tangannya terikat ke belakang.
Sebelum ditemukan tewas, Resti Widia kepada ibu angkatnya mengaku akan menerima tamu sehingga batal pergi ke rumah sang ibu.