Resti Widia iketahui sempat mengirim chat ke adiknya yang bernama Daia Salsabila.
Baru-baru ini terungkat isi chat Daia Salsabila yang hanya dibalas singkat oleh Resti Widia.
Isi chat Resti seolah menggambarkan penyebab dirinya tewas.
Daia Salsabila mengungkapkan bahwa ia sempat menghubungi kakaknya, Resti Widia, pada Selasa (24/9/2024) lalu.
Daia Salsabila mengirim pesan menanyakan kabar Resti Widia sekitar pukul 17.00 WIB.
Akan tetapi pesan yang dikirimnya tersebut baru dibalas pada pukul 19.30 WIB.
"Teteh menjawab dengan singkat," ungkap Daia Salsabila dikutip dari TribunnewsBogor.com
Resti Widia mengeluh sedang pusing dalam pesannya.
"Dia lagi pusing. Setelah itu tidak ada jawaban lagi," lanjut Daia Salsabila.
Baca: Curhatan Terakhir Resti Widia Sebelum Ditemukan Tewas dalam Lemari, Ayahnya Juga Punya Firasat Ini
Sebagai informasi, Resti Widia (30) adalah mayat wanita dalam lemari kamar kosnya yang terletak di kawasan Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
Wanita berusia 30 tahun tersebut merupakan warga Serang, Banten.
Tepatnya, Resti Widia adalah gadis asal Kampung Nengger, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padang Rincang, Kabupaten Serang, Banten.
Jasad Resti Widia ditemukan dalam tumpukan baju dengan kondisi tangan terikat ke belakang.
Keberadaan Resti Widia ditemukan usai 3 hari tidak ada kabar.
Sang ayah, Ismed Kaisar (58) mengaku mengalami hal aneh sebelum mendapat kabar Resti tewas dalam lemari.
"Saya sempat merasa ada firasat," kata Ismed dikutip dari Tribun Jambi.
Betapa tidak, tiba-tiba saja ada seekor burung yang masuk ke dalam rumahnya.
"Burung masuk ke rumah kemudian pergi lagi," katanya.
Ismed Kaisar semakin was-was setelah membaca pesan dari Resti Widia.
"Almarhumah juga sempat menghubungi keluarga di Banten dan menyampaikan bahwa ia merasa terancam," kata Ismed Kaisar.
Kapolsek Jambi Selatan, AKP Suwondo, mengatakan saat ditemukan tubuh korban dalam kondisi tangan diikat di belakang.
"Kondisi tangan terikat ke belakang," ujarnya.
Suwondo mengatakan korban merupakan seorang perantau yang sudah menetap di Jambi, tercatat sebagai warga Jelutung, Kota Jambi.
"Identitas korban Resti Widi (30), asli Subang, Jawa Barat," ujarnya.
Polisi masih melakukan penyelidikan, karena perempuan malang tersebut diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
"Perempuan yang ditemukan dalam lemari itu diduga korban pembunuhan," katanya.
"Ini masih penyelidikan," lanjut Suwondo.
Baca: Apa Itu Open PO ? Hati-hati Salah Sebut Open BO yang Artinya Sangat Berbeda, Ini Dampaknya
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, Muhamad Aulia Nasution, mengatakan teman korban semakin curiga melihat pintu kamar terkunci dari luar dan ada bekas congkelan.
"Jadi teman-teman korban sempat mencari tau keberadaan korban dengan cara berkomunikasi lewat handphone namun karena handphone korban tidak aktif, teman korbanpun merasa ada yang aneh sehingga mencari tau sampai ke kosan korban," paparnya, Kamis (26/9/2024), dikutip dari TribunJambi.com.
Menurut keterangan temannya, kata Aulia, Resti sempat komunikasi hendak balik kampung halaman. Tapi saat teman korban hendak komunikasi lagi, ponsel sudah tidak pernah aktif lagi.
"Dari keterangan teman korban, (Resti) sempat mau balik kampung halaman. Namun nahas, korban malah ditemukan meninggal mengenaskan dalam lemari yang saat ini masih dalam penyelidikan," kata Aulia.
Inilah sosok Resti Widya, wanita yang ditemukan tewas di dalam lemari kos di Pakuan Baru, Kota Jambi.
Sosok Resti Widya ternyata merupakan wanita berusia 30 tahun yang berasal dari Subang, Jawa Barat.
Resti Widia ditemukan meninggal dunia dalam lemari dengan kondisi tangan terikat di kos Kota Jambi pada Rabu, 25 Septembert 2024, pukul 18.30 WIB.
Tubuh Resti Widya ditemukan dalam lemari tingkat empat.
Posisinya ditumpukan baju bagian paling bawah dalam kondisi tangan terikat di belakang.
Penemuan bermula kecurigaan teman korban yang tidak bisa menghubungi Resti.
Setelah didatangi ke kos diketahui pintu kamar terkunci dari luar dan ada bekas congkelan.
Baca: Sosok Pacar Nia Kurnia Sari, Sempat Dituding Bawa Kabur Gadis Penjual Gorengan Meninggal di Pariaman
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, Muhamad Aulia Nasution, mengatakan, teman-teman korban sempat mencari tau keberadaan korban dengan cara berkomunikasi lewat handphone namun karena handphone korban tidak aktif.
"Teman korbanpun merasa ada yang aneh sehingga mencari tau sampai ke kosan korban," paparnya, Kamis (26/9/2024), dikutip dari TribunJambi.com.
Menurut keterangan temannya, kata Aulia, Resti sempat komunikasi hendak balik kampung halaman.
Tapi saat teman korban hendak komunikasi lagi, ponsel sudah tidak pernah aktif lagi.
"Dari keterangan teman korban, (Resti) sempat mau balik kampung halaman. Namun nahas, korban malah ditemukan meninggal mengenaskan dalam lemari yang saat ini masih dalam penyelidikan," kata Aulia.
Sebelumnya, jasada Resti ditemukan berawal dari teman korban yang meluncur ke rumah indekos di RT 07, Kelurahan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Rabu (25/9) malam.
Saat membuka pintu, dia kaget.
Begitu kamar terbuka, tercium bau busuk.
Saat pintu bisa terbuka, dia sontak terkejut melihat tubuh Resti telah berada di dalam lemari dalam kondisi meninggal dunia.
Lalu mereka melapor ke polisi.
Mayat itu kemudian dievakuasi pihak kepolisian, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk divisum dan tindak lanjut dari dokter untuk penyelidikan.
Kapolsek Jambi Selatan, AKP Suwondo, mengatakan saat ditemukan tubuh korban dalam kondisi tangan diikat di belakang.
"Kondisi tangan terikat ke belakang," ujarnya.
Suwondo mengatakan korban merupakan seorang perantau yang sudah menetap di Jambi, tercatat sebagai warga Jelutung, Kota Jambi.
"Identitas korban Resti Widi (30), asli Subang, Jawa Barat," ujarnya.
Polisi masih melakukan penyelidikan, karena perempuan malang tersebut diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
"Perempuan yang ditemukan dalam lemari itu diduga korban pembunuhan," katanya.
"Ini masih penyelidikan," lanjut Suwondo.
Terpisah, Plh Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Amin Nasution saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa pe
rempuan ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam lemari dan diduga dibunuh.
"Saat ini masih dalam penyelidikan dan kita akan sampaikan lagi perkembangannya," tuturnya.
Usut punya usut, rupanya Resti Widia sempat menerima tamu misterius sebelum ditemukan tewas di dalam lemari kamar kosannya yang berlokasi di kawasan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi pada Rabu (25/9/2024) malam.
Sehari sebelum kejadian tepatnya tangga 24 September 2024, Resti Widia yang tadinya akan ke rumah ibu angkatnya yakni Levi mendadak batal.
Sebab, hari itu korban mengaku kedatangan tamu ke kosannya.
Belum diketahui secara pasti siapa sosok tamu tersebut.
Diduga, sosok itu merupakan orang yang terakhir kali bertemu dengan korban.
"Itu rencananya malam itu (sehari sebelum pembunuhan) dia (korban) mau ke rumah saya, jam 10 dia hubungi saya 'Resti mau ke rumah tante'. Setelah itu lima menit setelah itu dia telepon lagi 'te, enggak jadi lah Resti ke sana, ada orang mau datang, tamu mau datang'. Itu komunikasi terakhir," kata Levi.
Kepada Levi, korban Resti Widia sempat mencurahkan isi hatinya yang mengaku ketakutan.
Sebab, korban berfirasat ada orang yang akan membunuhnya.
"(Katanya Resti) 'tante, kayaknya ada sekelompok orang mau membunuh Resti. Itu satu minggu yang lalu. Ku bilang 'Siapa emangnya? kalau Resti udah enggak nyaman lagi di kosan itu pindah aja. Atau ke rumah tante aja'," ungkap Levi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Minggu (29/9/2024).
Saat iti, Levii menyarankan agar Resti pidah kosan atau tinggal di rumahnya.
Namun, saat itu Resti Widia menolaknya,
"Saya berkomunikasi dengan korban jam 10 malam sebelum kejadian," imbuh Levi.
Sementara itu, Kapolsek Jambi Selatan, AKP Suwondo, menjelaskan sejumlah barang berharga milik korban hilang.
“Barang yang hilang adalah tabungan dan kalung; mungkin ada juga barang lain yang belum kita ketahui,” kata Suwondo, Jumat (27/9/2024).
Ia menambahkan bahwa pihak kepolisian akan kembali mendatangi lokasi kejadian untuk mengecek barang-barang milik korban yang mungkin hilang.
“Mungkin ada barang lain, makanya kita akan ulang lagi ke TKP,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini penyidik telah mengumpulkan keterangan dari para saksi di tempat kejadian.
“Keterangan dari 12 saksi sudah kita ambil,” katanya.
Suwondo juga menyebut bahwa pihak keluarga korban setuju untuk dilakukan otopsi oleh dokter forensik setelah jasadnya tiba di Jambi.
“Pihak keluarga menyetujui otopsi setelah sampai di Jambi dari Banten,” sebutnya.
Baca berita terkait di sini