Zaken Kabinet - Kabinet Djuanda

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zaken Kabinet - Kabinet Djuanda


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Zaken kabinet adalah nama lain dari kabinet Djuanda.

 

Zaken adalah bahasa Belanda yang memiliki arti "bisnis" atau "urusan". 

Ada juga yang mengartikan Istilah "zaken" dalam bahasa Belanda diartikan sebagai "urusan" atau "masalah".

Secara literasi, kabinet zaken kabinet bisnis.

Zaken kabinet merupakan kabinet para ahli. 

Tujuan utama dari Zaken Kabinet sendiri adalah supaya terhindar dari  praktik korupsi yang dimana biasanya terjadi di kalangan para pejabat.

Ada sebuah fungsi dan tujuan lain dari kabinet Zaken ini.

Zaken Kabinet - Kabinet Djuanda (Wikimedia Commons via Kompas)

Fungsi Zaken kabinet lainnya adalah untuk memaksimalkan sebuah kinerja yang di mana diberikan kepada jajaran dari para menteri.

Dengan demikian Zaken Kabinet adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu.

Mengacu pada Ensiklopedia Sejarah Indonesia Kemdikbud, zaken kabinet adalah kabinet ekstra-parlementer.

Hal ini berarti kabinet yang dibentuk tanpa melihat jumlah kursi di parlemen.

Dalam konteks pemerintahan, zaken kabinet memiliki makna kabinet yang dibentuk untuk menangani urusan atau masalah tertentu dengan mengandalkan keahlian para anggotanya.

Ciri utama zaken cabinet relatif bebas dari kepentingan partai. Sebab, fokus kerja kabinet ini adalah menyelesaikan masalah demi pencapaian tujuan yang spesifik.

Zaken kabinet berbeda dengan kabinet koalisi yang umumnya ditemui dalam sistem parlementer.

Dalam kabinet koalisi, posisi menteri biasanya dibagi di antara partai-partai politik yang membentuk pemerintahan.

Baca: Mensos Risma Curhat, Hasto Bongkar Kondisi Suasana Kabinet Jokowi Saat Ini

Sebaliknya, Zaken kabinet tidak mempertimbangkan afiliasi partai politik dalam pemilihan anggotanya.

Meski konsep Zaken kabinet umumnya sama, tetapi implementasi Zaken kabinet di suatu pemerintahan bisa saja bervariasi tergantung pemimpinnya.

Kabinet Zaken sendiri pernah terjadi di era Sukarno, yaitu di masa Demokrasi Liberal.

Yang cukup terkenal adalah masa Kabinet Djuanda (1957-1959).

Zaken kabinet sebenarnya pun sudah diterapkan di beberapa kabinet sebelumnya. (1)(2)(3)

 

  • Fungsi dan Tujuan


Fungsi dan Tujuan Zaken Kabinet

 

Simak inilah fungsi dan tujuan Zaken kabinet:

  • Zaken Kabinet mempunyai beberapa fungsi dan tujuan, yaitu:
  • Menghindari terjadinya sebuah malfungsi kabinet di mana semuanya akan dan bisa bergerak.
  • Menghindari praktik korupsi di mana umumnya terjadi pada kalangan pejabat.
  • Memaksimalkan sebuah kinerja di mana diberikan kepada jajaran para menteri. (4)

 

  • Contoh 


1. Kabinet Djuanda

 

Kabinet Djuanda adalah sebuah Zaken Kabinet yang dimana kabinet ini dibentuk pada tanggal 6 April 1957 dan kemudian berlangsung hingga pada tanggal 5 Juli 1959.

Pada 9 April 1957, Soekarno membentuk Kabinet Djuanda dan ketuanya adalah Djuanda Kartawidjaja.

Djuanda merupakan seseorang yang tidak terikat partai manapun dan sebelumnya telah beberapa kali menjabat sebagai menteri.

Meski Kabinet Djuanda tidak memperoleh kepercayaan dari anggota parlementer, tetapi kabinet ini mendapatkan dukungan dari partai-partai besar.

Adapun beberapa partai yang menentang dan tidak mendukung kabinet ini, yakni Partai Katolik, Masyumi, dan Partai Rakyat Indonesia.

Pertentangan yang terjadi mengakibatkan posisi Djuanda melemah.

Akhirnya, Kabinet Djuanda dibubarkan Soekarno dengan memberlakukan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan resmi dibubarkan pada 10 Juli 1959.

2. Kabinet Natsir

Kabinet Natsir merupakan sebuah Zaken Kabinet yang dimana kabinet ini dibentuk pada tanggal 6 September 1950 dan kemudian berlangsung hingga pada tanggal 21 Maret 1951.

Setelah Kabinet Djuanda gagal, Soekarno menunjuk Mohammad Natsir yang menjadi formatur kabinet.

Soekarno juga mengangkat Natsir sebagai Perdana Menteri pada 6 September 1950.

Selama Kabinet Natsir berjalan, sayangnya banyak muncul pemberontakan, mulai dari Gerakan DI/TII, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Gerakan Andi Azis, hingga Republik Maluku Selatan (RMS). 

Karena banyaknya masalah pemberontakan yang muncul, Natsir pun memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Kemudian, Kabinet Natsir berakhir pada 21 Maret 1951.

3. Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo merupakan sebuah Zaken Kabinet yang dimana kabinet ini dibentuk pada tanggal 3 April 1952 dan kemudian berlangsung hingga pada tanggal 3 Juni 1953.

Soekarno kemudian menunjuk Wilopo pada 19 Maret 1952 sebagai formatur kabinet yang baru dengan nama Kabinet Wilopo.

Kabinet ini bertugas mulai dari 3 April 1952 sampai 3 Juni 1953.

Kabinet Wilopo tidak berlangsung lama sebab banyaknya muncul gerakan separatisme dan ini sangat mengganggu stabilitas pemerintahan. 

Kabinet Wilopo akhirnya jatuh karena dianggap bersalah dalam menuntaskan permasalahan tanah perkebunan di Sumatera Utara milik modal asing.

Kemudian, tanggal 2 Juni 1953, Wilopo akhirnya mengembalikan mandat kepada Presiden Soekarno. Hal ini menandakan berakhirnya Kabinet Wilopo. (4)(5)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)





Sumber :


1. www.detik.com/edu/detikpedia/d-7554404/zaken-kabinet-adalah-simak-contoh-dan-sejarahnya-di-ri
2. www.cnnindonesia.com/edukasi/20240919153419-569-1146090/apa-itu-zaken-kabinet-dan-contohnya-di-indonesia
3. roboguru.ruangguru.com
4. kumparan.com
5. intisari.grid.id


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer