Indra Septiarman Ambil Pacul di Pondok Kosong Untuk Kubur Nia, Sempat Dibuang saat Perjalanan Pulang

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indra Septiarman Ambil Pacul di Pondok Kosong Untuk Kubur Nia, Sempat Dibuang saat Perjalanan Pulang

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus pembunuhan NKS atau Nia Kurnia Sari kini kembali menguak informasi baru.

Pembunuh Nia Kurnia Sari penjual gorengan, Indra Septiarman, mengambil pacul alias cangkul milik warga.

Indra Septiarman yang dikenal dengan nama In Dragon ini menggunakan pacul atau cangkul tersebut untuk mengubur jasad gadis penjual gorengan di Padang Pariaman itu.

Ternyata Indra Septiarman tidak kehabisan akal saat dirinya berusaha untuk menyembunyikan kejahatannya. 

Sekuat tenaga dan sekeras ia berfikir, kemudian Indra Septiarman memilih mengubur jasad Nia Kurnia Sari yang sudai dia buka seluruh pakaiannya .

Dan apa yang dilakukan Indra Septiarman selanjutnya ? 

Indra Septiarman Ambil Pacul di Pondok Kosong Untuk Kubur Nia, Sempat Dibuang saat Perjalanan Pulang (tangkap layar Tribun Padang)

Setelah Indra Septiarman mendapati tubuh korban yang telah lemas, ia kemudian mencari cangkul untuk mengubur korban .

Dan Indra Septiarman mencari-cari sampai ke pondok-pondok petani yang ada di lokasi. 

Indra Septiarman menemukan satu cangkul yang kemudian ia gunakan untuk membuat lobang .

Dengan cangkul itu pula , Indra Septiarman kemudian mengubur korban Nia Kurnia Sari .

Selanjutnya , Indra Septiarman masih berusaha untuk mengaburkan barang bukti . 

Pacul atau cangkul yang ia pakai ia bawa pulang dan selanjutnya ia buang , jauh dari lokasi ia berbuat jahat.

Dalam keterangan polisi , tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat IS mengunakan cangkul yang didapat dari pondok kosong untuk mengubur jasad Nia Kurnia Sari. 

Baca: Indra Septiarman Pakai Barang Aneh untuk Bunuh Nia Kurnia Penjual Gorengan, Sampai Didalami Penyidik

Cangkul itu, menurut Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, didapat IS setelah menyeret korban ke lokasi yang akan digunakan untuk memakamkan korban.

"Jadi cangkul ini tidak tersangka persiapkan, tapi ia cari di pondok-pondok dekat lokasi hendak ingin mengubur korban," ujar Kapolres, Senin (23/9/2024).

Cangkul tersebut digunakan IS menggali dan menutup lubang untuk menguburkan jenazah korban.

Setelah menggunakan cangkul itu, IS membawanya pulang dan membuangnya berjarak 400 meter dari lokasi penguburan.

Pihak kepolisian kembali menemukan dua barang bukti baru dalam pengembangan kasus gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Senin (23/9/2024).

Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan, dua barang bukti baru itu antara lain, pacul yang digunakan oleh tersangka dan celana yang digunakan korban saat hari kejadian.

"Kedua barang bukti ini kami amankan, kemarin (Minggu). Sesuai dengan keterangan yang diberikan tersangka," ujarnya.

Kapolres menyebut, barang bukti pacul diamankan pihaknya berjarak 400 meter dari lokasi tersangka menguburkan korban tanpa busana.

Cangkul tersebut, menurut keterangan tersangka ia gunakan untuk menggali lubang sebelum memakamkan tersangka.

"Cangkul ini kata tersangka ia dapati di sebuah pondok kosong sebelum memakamkan korban," ujarnya.

Sehabis digunakan, cangkul tersebut dibuang oleh tersangka saat sedang dalam perjalanan pulang ke rumah.

Baca: Bentukan Indra Septiarman usai Tertangkap Ngumpet di Loteng Buron 11 Hari, Wajah Bonyok Babak Belur

Kakak dan ibu gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18) memberikan respons setelah pelaku pembunuh adiknya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

"Kami dari pihak keluarga ingin pelaku dihukum mati atau dihukum seberat-beratnya," kata Kakak Nia, Rini. 

Rini mengaku belum sempat melihat pelaku IS saat diamankan, namun ia sangat ingin bertemu langsung dengan pelaku.

"Saya mau mencekik dan menampar wajahnya," ujarnya. 

Ia sempat datang ke Kantor Polres Padang Pariaman, tetapi tidak dapat bertemu dengan pelaku karena sudah berada di dalam mobil.

Setelah pelaku diamankan, Rini meragukan hanya ada satu pelaku dan mencurigai adanya pelaku lain yang terlibat.

"Mungkin penangkapan pelaku yang sudah dilakukan bisa membuat Nia tenang, tetapi masih ada tiga pelaku lainnya yang diduga terlibat," katanya.

Ibu Nia, Eli Marlina, juga merasa bersyukur karena pelaku yang diduga menghilangkan nyawa anaknya telah diamankan. 

"Hukumlah seberat-beratnya, kalau bisa dihukum mati. Harapannya kalau dapat ditembak mati," harap Eli.

Sebagai orang tua, Eli juga menduga pelaku lebih dari satu orang.

(TRIBUN PEKANBARU/TRIBUNNEWSWIKI.COM)

Baca berita terkaitIndra Septiarman di sini



Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer