Mengenal Lebih Dekat Awan Arcus yang Viral di Media Sosial, Disebut Mirip Awan Tsunami

Editor: Mikael Dafit Adi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fenomena awan arcus yang tampak di langit bandara YIA Kulon Progo

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Baru-baru ini warganet dikejutkan dengan munculnya awan yang berbentuk menyerupai gelombang tsunami.

Kemunculan awan tersebut pertama kali dibagikan oleh akun @zakiberkata melalui platform X (dulu bernama Twitter).

Warganet lain dengan akun bernama @chocomintt_ssjuga membagikan hal serupa di media sosial. Dirinya merekam kumpulan awan yang ia sebut sebagai awan tsunami pada Minggu (26/11/2023).

Postingan itu lantas membuat warganet bertanya-tanya mengenai peristiwa tersebut dan apa dampak yang ditimbulkan.

Untuk mengetahui lebih dekat fenomena tersebut, berikut Tribunnewswiki.com akan mengulasnya untuk Anda.

Prediksi musim hujan di bulan September menurut BMKG (Kompas)

Baca: Daftar Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Diguyur Hujan Pada September 2024

Pengertian 

Dilansir dalam laman resmi BMKG, Awan Tsunami tersebut merupakan bagian dari Awan Arcus.

Fitur Awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus. 

Awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya jarang, memiliki tinggi dasar awan yang rendah, serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang.

Fenomena Awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembap sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.

Kondisi tersebut dapat terjadi salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan.

Tidak disarankan berkendara saat hujan lebat bahkan banjir karena resiko kerugiannya cukup banyak bagi bikers (Astra Motor Jateng)

Baca: Bikers Wajib, Tips Berkendara Jika Terpaksa Libas Banjir

Dampak 

Fenomena Awan Arcus ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.

Keberadaan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis.

 

(TRIBUNNEWSWIKI.com/Mikael Dafit)



Editor: Mikael Dafit Adi Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer