Acara digelar pada tanggal 7-8 September 2024 dengan melibatkan berbagai lintas komunitas, di antaranya: Seniman, Yayasan Kembang Gula, Perkumpulan Samsara, Qbukatabu, dan Mirat Kolektif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mengangkat isu hak kesehatan seksual dan dan reproduksi (HKSR) dalam bentuk pameran karya seni cetak grafis eksploratif, bedah buku, diskusi film pendek, workshop art theraphy, penampilan teater, dan kampanye pembalut gratis di ruang publik.
Atisa, seniman yang menampilkan karya dalam pameran, menjelaskan bahwa lukisan tersebut didedikasikan sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap stereotip, mitos, dan diskriminasi yang dialami oleh banyak perempuan.
“Masih banyak sekali perempuan yang mengalami perlakuan tidak adil ketika sedang menstruasi baik di lingkup sekolah maupun masyarakat. Lukisan ini adalah media untuk menampilkan kegelisahan yang saya rasakan,” jelasnya dalam pembukaan pameran (7/9/2024).
Hari pertama, Sabtu, 7 September 2024, FNFS diisi dengan rangkaian acara bedah buku Sebelum Perempuan Bercinta (2021) gubahan Dea Safira oleh Luxy, Yulita, dan Atisa. Lalu diskusi film Payung Dara dan Telur Setengah Matang oleh Reni Aprilia (Sutradara Film) dan Agnes Febrian (Perkumpulan Samsara).
Hari kedua, Minggu, 8 September 2024, dilanjutkan dengan acara Workshop Art Theraphy oleh Vica Larasati (Qbukatabu), menyediakan pembalut gratis di beberapa titik coffe shop salah satunya Kulonuwun Kopi, dan penampilan teater oleh Mirat Kolektif bertajuk Hantu Pada Halaman yang Hilang sutradara Luna Kharisma.
Acara ini dihadiri oleh beragam peserta baik dari lingkup mahasiswa, masyarakat umum, aktivis, akademisi dan seniman.
Adele, salah satu peserta perwakilan dari mahasiswa mengungkapkan kebahagiannya ketika mengikuti rangkaian kegiatan.
“Acara FNFS gak cuma seru tapi juga usefull dan meaningfull banget. Terima kasih PUKAPS sudah menggelar acara festival yang luar biasa keren,” jelasnya.
Dengan kegiatan ini, Luxy, Program Director PUKAPS berharap FNFS dapat menjadi media sekaligus wadah dalam menyebarkan isu HKSR.