Program eYAA telah memberikan dampak kepada hampir 60.562 anggota masyarakat melalui 293 relawan muda dan 25 lembaga sosial kemasyarakatan (CSO)/Social Enterprises sejak tahun 2018.
Menjelang perayaan Hari ASEAN pada 8 Agustus 2024, ASEAN Foundation dan Maybank Foundation mengadakan Regional Capacity Building Workshop dari Program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-4 di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Workshop yang akan diadakan selama 5 hari ini merupakan bagian penting dari program eYAA yang menyediakan platform pembelajaran bagi kaum muda melalui kegiatan relawan sosial.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi mereka untuk mengimplementasikan ide-ide dan mengadvokasi solusi-solusi untuk masalah yang ada di berbagai komunitas lokal di seluruh ASEAN, termasuk Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Untuk mewujudkan tujuan utama Cetak Biru Masyarakat Sosial Budaya ASEAN 2025, yakni menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh, program ini bertujuan untuk membekali dan menginspirasi para pemuda ASEAN yang merupakan penggerak utama untuk berkontribusi dan mengadvokasi pembangunan berkelanjutan.
Maybank melalui Maybank Foundation, bekerja sama dengan ASEAN Foundation, percaya bahwa pendidikan merupakan bagian integral dari pemberdayaan.
Oleh karena itu, eYAA merupakan wadah untuk membina para pemimpin muda dalam menangani isu-isu sosial ekonomi dan pembangunan di seluruh ASEAN.
Inisiatif ini juga sejalan dengan misi Maybank untuk memanusiakan layanan keuangan dan mendukung salah satu dari empat komitmen keberlanjutannya, yakni meningkatkan kehidupan dua juta rumah tangga di seluruh ASEAN pada tahun 2025.
Program dan workshop eYAA Angkatan kohort 4 ini mempertemukan 99 relawan muda dan sepuluh perwakilan dari lembaga sosial kemasyarakatan (CSO) terpilih di seluruh ASEAN, untuk menampilkan sepuluh proyek berdampak, mengeksplorasi peluang kolaborasi, dan menyediakan pembelajaran berdasarkan pengalaman, serta pendidikan.
Dengan tujuan untuk menciptakan perubahan yang bermakna dan memberdayakan masyarakat di seluruh kawasan.
Tahun ini, untuk pertama kalinya, program eYAA membentuk jaringan alumni, yang akan dihadiri oleh 32 pemuda dari kohort sebelumnya (Kohort 1, 2, dan 3) dan delapan perwakilan CSO dari Kohort 3.
Keikutsertaan perdana paraalumni ini menandai pencapaian penting dalam evolusi program, sekaligus menyoroti kekuatan dan nilai jaringan eYAA yang terus berkembang, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman langsung yang berharga dan wawasan yang relevan untuk menginspirasi dan memotivasi peserta baru, serta mempromosikan budaya saling memberi dan mendukung.
Sebelum upacara pembukaan, eYAA Alumni Impact Forum perdana diselenggarakan untuk menyoroti pencapaian program, termasuk pemberdayaan tiga kohort yang terdiri dari 293 relawan muda, bekerja sama dengan 25 CSO dan social enterprises yang telah memberi dampak pada 60.562 anggota masyarakat di seluruh ASEAN melalui seni dan budaya, pembangunan masyarakat, pendidikan, dan inisiatif lingkungan.
Dalam program yang diperbaharui secara menyeluruh ini, semua peserta memperoleh sumber daya penting, praktik terbaik, dan rencana yang dapat diimplementasikan untuk mencapai kesuksesan proyek komunitas di seluruh ASEAN.
Para peserta terlibat dalam diskusi panel dan kelompok mengenai topik-topik seperti “The Volunteering Effect: Empowering Youth, Igniting Careers, And Creating Lasting Change” dan workshop pelatihan tentang Design Thinking, manajemen keuangan, keberlanjutan, volunteering, dan presentasi pitching.
eYAA terbaru: Kohort 4 memberikan berbagai peluang dan manfaat bagi para peserta.
Setiap kelompok relawan muda dan CSO dalam program ini berkesempatan untuk memperoleh pendanaan sebesar USD 25.000 - 27.000, yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan inisiatif masyarakat.
Setelah workshop tahun ini, kohort keempat dari program ini akan meluncurkan "The Changemakers," atau agen perubahan untuk memulai proyek komunitas di enam negara ASEAN, yaitu Indonesia, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Misalnya, di Indonesia, Changemakers akan melaksanakan dua proyek yang berdampak.
"Sesaot Rahayu" yang berlokasi di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan oleh Insan Bumi Mandiri, bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal di bidang pertanian dan pariwisata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sesaot.