Hal ini mengikuti diterbitkannya surat Kepala Bapanas Nomor 165/TS.03.03/K/06/2024 tanggal 7 Juni 2024 untuk penyaluran bantuan pangan selama 3 bulan mendatang yaitu Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
"Dengan penugasan kepala Bapanas ini kita diminta untuk menyalurkan bantuan pangan tahap ketiga (bansos beras) untuk alokasi Agustus, Oktober, dan Desember agar mulai 1 Agustus 2024 ini ditargetkan bisa disalurkan," ujar Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Epi Sulandari dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang disiarkan secara virtual, Senin (29/7/2024), dikutip dari Kompas.com.
Epi berharap dengan dimulainya penyaluran bansos beras ini akan mengurangi permintaan beras SPHP di pasar oleh 22 juta KPM.
Sehingga masyarakat di luar penerima bansos tetap bisa mendapatkan beras SPHP.
Sementara itu, realisasi bantuan pangan tahap I sudah mencapai 658.052 ton atau 99,69 persen dari total penerima, dengan hanya dua provinsi, Papua Pegunungan dan Papua Tengah, yang masih dalam proses.
Sedangkan penyaluran tahap II telah mencapai 98,64 persen dari total penerima manfaat, dengan lima provinsi yang masih belum tersalurkan.
Epi berharap semua pemangku kepentingan dapat membantu mempercepat penyaluran bantuan pangan tahap II dan persiapan tahap III.
Untuk diketahui, Bantuan Pangan Beras adalah program pemerintah yang menyalurkan beras dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog.
Program ini merupakan bagian dari pemanfaatan CBP sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.
Basis data penerima bantuan pangan beras tahun 2024 berasal dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Setiap KPM akan menerima bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram (kg) per bulan.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa beras yang didistribusikan untuk bantuan pangan beras kepada masyarakat adalah beras premium. Ia menyatakan bahwa beras yang diterima tidak berwarna kuning atau hitam.
Hal ini disampaikan saat menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah di Kompleks Pergudangan Bukit Tunggal, Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024).
"Ini berasnya yang diterima ada yang kuning-kuning, hitam-hitam gitu? Bagus-bagus ya? Karena yang dikirimkan ke bapak ibu semuanya adalah beras-beras premium," kata Jokowi saat berbincang dengan masyarakat usai meninjau.
Ia meminta masyarakat untuk segera melapor jika ada beras bantuan yang berwarna hitam.
"Coba dilihat betul. Benar enggak? Kalau ada yang tunjuk jari berasnya hitam sampaikan ke saya sekarang, kalau ada. Enggak ada? Kalau yang dulu-dulu kan gitu, berasnya hitam, berasnya sudah kuning-kuning, gitu. Sekarang enggak ya," ujarnya.
Menurut Jokowi, hal tersebut merupakan hasil perbaikan yang dilakukan pemerintah melalui Bulog.
"Inilah perbaikan-perbaikan yang dilakukan pemerintah, yang dilakukan oleh Bulog karena kita tahu sekarang terus Bulog memperbaiki manajemen pengelolaan yang ada di dalamnya," lanjutnya.
Baca: 4 Bansos yang Cair Bulan Agustus 2024: Ada Beras 10 Kg hingga PIP