Di tengah semua itu, terdapat kisah cinta yang penuh dengan perjuangan antara William dan Agnes.
Mereka tidak hanya harus berhadapan dengan ancaman terorisme tetapi juga harus mengatasi rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka melalui berbagai bentuk ekspresi cinta atau love language.
William, yang diperankan oleh Ardhito Pramono, adalah seorang ahli IT yang hidupnya tiba-tiba berubah ketika dia dan sahabatnya, Oscar, terjebak dalam konspirasi terorisme.
Meskipun William memiliki kehidupan yang tampaknya sempurna dengan karier yang sukses dan rencana untuk menikahi Agnes, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa teknologi yang ia kuasai telah digunakan untuk tujuan jahat.
Dalam situasi krisis ini William menunjukkan love language-nya melalui acts of service.
Dengan menggunakan keterampilan teknologinya, ia berusaha keras untuk melindungi dan menyelamatkan orang yang dicintainya.
Setiap tindakan William untuk menghentikan ancaman bom adalah bentuk pengorbanan dan cinta yang ditunjukkan melalui tindakan nyata.
Agnes, diperankan oleh Lutesha, adalah kekasih William yang bekerja sebagai pegawai kantoran.
Karakternya yang pemberani dan penuh tekad membuatnya tidak ragu untuk melawan ancaman demi menyelamatkan William dan Oscar.
Dalam film ini, Agnes menunjukkan bahwa cinta bukan hanya tentang romansa, tetapi juga tentang keberanian dan pengorbanan.
Agnes menunjukkan love language-nya melalui words of affirmation dan physical touch.
Ia terus memberikan dukungan emosional dan kata-kata penyemangat kepada William di tengah situasi sulit.
Selain itu, keberaniannya dalam situasi fisik yang berbahaya, seperti aksi kejar-kejaran mobil dan baku tembak, menunjukkan dedikasinya untuk melindungi William dan Oscar.
Setiap sentuhan dan kata-kata penyemangat dari Agnes menjadi kekuatan tambahan bagi William dalam menghadapi tantangan.
Kisah cinta William dan Agnes diuji ketika mereka harus menghadapi ancaman bom yang disebar oleh kelompok teroris.
William, dengan keahlian teknologinya, dan Agnes, dengan keberaniannya, harus bekerja sama untuk melawan ancaman tersebut.
Mereka menunjukkan bahwa cinta sejati memerlukan usaha dan perjuangan yang tidak mudah, terutama ketika nyawa dipertaruhkan.
Melalui perjalanan mereka, William dan Agnes mengajarkan kita bahwa cinta sejati tidak hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang menghadapi tantangan bersama.
Mereka menunjukkan bahwa cinta memerlukan keberanian, keteguhan hati, dan kesediaan untuk berkorban demi orang yang kita cintai.