Di balik tantangan ini, ada sosok-sosok pahlawan medis yang mengabdikan diri tanpa pamrih.
Nama-nama yang cukup dikenal dalam hal pengalamannya mengabdikan diri di daerah terpencil antara lain:
• Dr. Lie Dharmawan
Salah satu pahlawan medis tersebut adalah dr. Lie Dharmawan, yang mendirikan Rumah Sakit Apung (RSA) swasta pertama di Indonesia.
Dengan pelayanan medis gratis, RSA telah menjangkau berbagai penjuru Nusantara, dari Kepulauan Kei di Maluku hingga Pulau Panggang di Kepulauan Seribu.
Dr. Lie telah melakukan banyak pengobatan dan pembedahan, memberikan harapan baru bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil.
• Dr. Fransiskus Xaverius Sudanto
Di Papua, dr. Fransiskus Xaverius Sudanto, yang akrab disapa dr. Sudanto, dikenal sebagai sosok berjasa.
Dengan bayaran yang sangat murah, sebesar Rp2.000, atau bahkan hanya dengan sagu, rempah-rempah, atau kayu bakar, dr. Sudanto tetap gigih mengabdikan diri untuk masyarakat Papua.
Dedikasinya menunjukkan bahwa niat tulus untuk membantu sesama jauh lebih berharga daripada materi.
• Drg. Muhammad Hirzi Nugraha
Sosok muda lainnya adalah drg. Muhammad Hirzi Nugraha, seorang dokter gigi yang berani memilih praktik di daerah terpencil.
Lulusan Universitas Gadjah Mada ini pernah merasakan dibayar dengan ikan oleh masyarakat di tempatnya mengabdi karena mayoritas warga di sana berprofesi sebagai nelayan.
Dedikasinya mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan, menjadikannya salah satu dari enam besar Nakes Teladan 2022 se-Indonesia.
Baca: Punya Keturunan Bagian dari Bakti ke Orang Tua? Bagaimana Jika Tidak, Seperti Cerita Basri & Salma?
• Dr. Fretsdinand Lengah
Dr. Fretsdinand Lengah, lulusan Universitas Sam Ratulangi Manado, adalah satu-satunya dokter di Puskesmas Limboro, Maluku.
Meski akan mengakhiri masa mengabdinya di sana pada Agustus 2024 mendatang dan hanya bertugas selama dua tahun, ia adalah dokter pertama di daerah tersebut, memberikan pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat pedalaman.
• Dr. Praluki Herliawan
Dr. Praluki Herliawan, yang akrab disapa dr. Luki, pernah bertugas di Puskesmas Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.