Timnas Indonesia gagal melaju ke Olimpiade 2024 Paris setelah kalah 0-1 dari Guinea di Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024).
Kekalahan menyesakkan karena Timnas Indonesia kalah 0-1 lewat tendangan penalti.
Bukan cuma sekali, tapi tendangan penalti itu terjadi dua kali, masing-masing di setiap babak.
Penalti pertama diterima di menit 27.
Penalti diberikan setelah ada insiden antara Witan Sulaeman dengan pemain Guinea di dalam kotak penalti.
Witan Sulaeman bertabrakan dengan pemain Guinea sehingga wasit menilai itu pelanggaran.
Tendangan penalti Ilaix Moriba gagal dihadang Ernando Ari.
1-0 di menit 27.
Sementara itu di penalti kedua terjadi di menit 77.
Kali ini penalti kedua menuai protes keras, terutama dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong mendapat dua kali kartu kuning akibat protes kerasnya yang berujung kartu merah.
Setelah dikartu merah, Shin Tae-yong masih enggan meninggalkan bench pemain.
Setelah beberapa menit, baru Shin Tae-yong mau meninggalkan bench.
Beruntung, penalti kedua ini gagal menjadi gol.
Tendangan Bah Algassime hanya menerpa tiang kanan Ernando Ari dan kembali ke lapangan.
Hingga akhir pertandingan, Timnas Indonesia gagal mencetak gol balasan sehingga kalah 0-1.
Dengan demikian, Timnas Indonesia gagal masuk babak grup Olimpiade 2024 Paris.
Insiden Penalti Kedua
Timnas Indonesia lagi-lagi kena penalti di pertandingan Playoff Olimpiade lawan Guinea di di Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5/2024).
Penalti kali ini diberikan wasit setelah sliding Alfeandra Dewangga di dalam kotak penalti dianggap pelanggaran di menit 77.
Dalam tayang ulang, sliding Alfeandra Dewangga itu mengenai bola lebih dulu sebelum badan pemain PSIS Semarang itu mengenai kaki pemain Guinea.
Namun, wasit Francois Letexier memutuskan itu penalti.
Protes keras kemudian dilancarkan para pemain Timnas Indonesia.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sampai mendapat dua kartu kuning karena protes kerasnya.
Dua kartu kuning itu berujung kartu merah sehingga pelatih asal Korea itu harus meninggalkan bench pemain.
Komentator pertandingan sampai mengatakan wajar kalau Shin Tae-yong protes keras karena ini adalah penalti kedua di pertandingan tersebut.
Beruntung, penalti kedua Guinea ini gagal menghasilkan gol.
Tendangan penalti kedua Guinea yang dilakukan Bah Algassime hanya menerpa tiang sebelum bola meninggalkan lapangan permainan.
Sebelumnya di babak pertama Timnas Indonesia juga kena penalti.
Penalti diberikan wasit setelah Witan Sulaeman menghentikan pemain Guinea di kotak penalti dengan cara ilegal.
Kaki pemain Guinea nyangkut di kaki Witan Sulaeman sehingga wasit menilai itu pelanggaran.
Hadiah penalti diambil oleh eks Barcelona, Ilaix Moriba.
Ilaix Moriba sukses menaklukkan Ernando Ari untuk mengubah skor jadi 1-0 untuk Guinea di menit 27.
line up Indonesia vs Guinea U-23
Timnas U-23 Indonesia (3-4-3): 21-Ernando Ari; 3-Muhammad Ferarri, 5-Komang Teguh (19-Dewangga 51’), 4-Nathan Tjoe-A-On; 13-Bagas Kaffa, 6-Ivar Jenner, 7-Marselino Ferdinan, 12-Pratama Arhan; 11-Jeam Kelly Sroyer (9-Sananta 60'), 10-Rafeal Struick (20-Hokky Caraka 89'), 8-Witan Sulaeman
Cadangan: 20-Hokky Caraka, 19-Alfeandra Dewangga, 2-Rio Fahmi, 22-Daffa Fasya, 16-Arkhan Fikri, 18-Rayhan Hannan, 17-Dony Tri Pamungkas, 14-Fajar Fathur Rachman, 9-Ramadhan Sananta, 1-Adi Satryo, 15-Ikhsan Nul Zikrak
Pelatih: Shin Tae-yong
Guinea (4-3-3): 1-Sylla Soumaila; 5-Souw Saidou (6-Camara Fode 65'), 4-Soumah Mohamed, 13-Keita Madiou, 12-Bah Algassime (15-Amadou 90+2), 18-Camara Aguibou, 17-Camara Issiaga, 11-Camara Ousmane (9-Toure 85'), 19-Conte Facianet (Camara Cherif 46’), 14-Diakite Ibrahim,10-Ilaix Moriba
Cadangan: 2-Camara Cherif, 6-Camara Fode, 3-Cidde Bangaly, 15-Diallo Amadou, 16-Keita Mory, 7-Soumah Alseny, 8-Soumah Mohamed Lamine, 9-Toure Momo Fanye
Pelatih: Kaba Diawara
(tribunnewswiki.com/tribun jabar)