Polwan atasan Birgadir RAT itu menjadi perbincangan setelah polemik tujuan anggota Polantas Polres Manado itu datang ke rumah pengusaha tambang di Jalan Mampang Prapatan IV.
Berembus kabar, Brigadir Ridhal Ali Tomi ke Jaksel untuk menjalankan tugas sebagai ajudan bos tambang.
Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh istri Brigadir RAT, Novita.
"Ke Jakarta menjadi ajudan," kata Novita Husain.
Bahkan Novita secara detail menyebut Brigadir RAT ke Jakarta menjadi ajudan atas perintah bosnya.
Menurutnya bos Brigadir Ridhal Ali Tomi adalah seorang polwan.
Baca: Terungkap, Brigadir RAT Diam-diam Jadi Ajudan Pengusaha Kaya Raya di Jakarta, Polri Angkat Bicara
"Saya tahu bosnya itu polwan. Yang bawa dia ke Jakarta," kata Novita Husain.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Michael irwan Thamsil mengatakan bahwa Brigadir Ridhal Ali Tomi menjadi ajudan sejak akhir tahun 2021.
"Yang bersangkutan sudah sejak tahun 2021 akhir sudah menjadi ajudan atau driver dari salah satu pengusaha di Jakarta," kata Thamsil.
Walau sudah 2 tahun menjadi ajudan, menurut Thamsil penugasan Brigadir Ridhal Ali Tomi justru tidak diketahui oleh bosnya.
"Pemeriksaan Dit Propam yang bersangkutan tidak mempunyai izin atau tanpa sepengetahuan pimpinan atau Kasatkernya," jelas Kombes Pol Michael Irwan Thamsil.
Dilansir dari Tribun Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi tergabung dalam Satuan Lalu Lintas Polresta Manado dengan NRP Brigadir/90070037.
Jabatan Brigadir Ridhal Ali Tomi di Satlantas Polresta Manado sebagai BA Sat Lantas.
Baca: Bos Tambang & Ketua Gibran Center, Ini Sosok Indra Pratama Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Tewas
Lalu, siapa sebenarnya bos Brigadir Ridhal Ali Tomi ?
Satuan Lalu Lintas Polresta Manado dipimpin Kepala Satuan (Kasat), dia adalah Kompol Yulfa Irawati, seorang polwan atau polisi wanita.
Dilihat dari akun Facebooknya, Yulfa sudah memiliki suami dan anak.
Dia tinggal di Manado.
Atas kematian anak buahnya, Brigadir Ridhal Ali Tomi, Kompol Yulfa kini diterpa isu miring.
Ia dituduh menerima setoran dari bos tambang terkait penugasan Brigadir RAT sebagai ajudan atau driver.
Menanggapi hal tersebut, Kompol Yulfa Irawati membantahnya.
Baca: Terkuak Penampilan Terbaru Lilis Karlina, Sosok Wanita Kurus Jadi Sorotan Diduga Sang Pedangdut
"Itulah, saya juga heran. Saya tidak pernah menerima itu," kata Kompol Yulfa Irawati dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Manado.
Kompol Yulfa Irawati memaklumi tuduhan yang diarahkan padanya.
"Orang sekarang pasti membuat banyak opini tentang masalah ini," kata Kompol Yulfa Irawati.
Sementara pemilik rumah tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi tewas, Indra Permanan membantah mempekerjakan polisi Manado sebagai ajudan.
"Tidak ada pengawalan," katanya.
Indra mengatakan Brigadir Ridhal Ali datang ke rumah untuk silaturahmi.
"Sudah satu minggu. Selama itu keluar masuk saja," kata Indra.
Ia mengaku mengenal Brigadir RAT di Manado.
"Waktu ada kerjaan di sana," katanya.
Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam mobil Alphard di halaman sebuah rumah Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (29/4/2024).
Baca: Curhatan Terakhir Brigadir RAT yang Bundir di Mobil Alphard, Istri Ungkap Hal Janggal
Terungkap fakta dari pemeriksaan CCTV, beberapa saat sebelum ditemukan tewas, Brigadir RAT sempat menurunkan penumpang anak kecil serta wanita.
Dalam rekaman CCTV yang diperlihatkan saat jumpa pers tampak dalam adegan keenam, mobil yang dikemudikan Brigadir RAT berhenti tepat di depan rumah di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Selanjutnya, terlihat seorang anak kecil laki-laki memakai baju biru dongker dan celana pendek yang pertama turun dari mobil tersebut.
Kemudian diikuti oleh pria berbadan tegap dan memakai baju safari berwarna hijau army keluar dari pintu depan sebelah kiri. Pria itu diduga ajudan atau pengawal.
"Momen keenam adalah menurunkan penumpang yang bagian depan itu pria berbaju hijau army, kami sebutnya pria 2, (kemudian) anak pria turun dari tengah kiri," kata anggota Laboratorium Forensik Mabes Polri, Ipda Saji saat paparkan rekaman CCTV ketika jumpa pers, Senin (29/4/2024).
Selanjutnya, terlihat pria berbadan tegap itu membantu penumpang wanita yang merupakan ART atau baby sitter keluarga tersebut, untuk turun dari mobil dari pintu tengah kiri.
Bersamaan itu, turun wanita muda lewat pintu tengah bagian sebelah kanan. Wanita mudaa itu turun tampak sambil menggendong seorang anak balita.
Tak lama menurunkan lima orang itu, Brigadir RAT memundurkan dan selanjutnya mengendarai mobil Alphard hitam itu.
Namun, baru beberapa meter atau tidak jauh dari lokasi menurunkan penumpang, terdengar suara letusan senjata api yang diduga Brigadir RAT melakukan aksi bunuh diri dengan senjata api.
Saat ditemukan, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang diduga milik kerabatnya.
Baca: Sosok Brigadir Ridhal Ali Tomi, Polisi Manado yang Tewas di Mobil Alphard, Dikenal Baik-Rajin Ibadah
Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.
Saji menjelaskan kronologi itu didapatkan usai menganalisa total enam rekaman CCTV yang berada di seluruh area rumah.
"Kami sudah melakukan verifikasi mempelajari meta data yang kami dapatkan adalah file original. Artinya, tidak ada sisipan atau pengeditan," pungkasnya.
Sebelum ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala, anggota Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) ternyata sudah tiga tahun menjadi pengawal pengusaha di Jakarta.
Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut), Kombes Michael Irwan Thamsil mengatakan Brigadir RAT datang ke Jakarta untuk menjadi pengawal seorang pengusaha.
"Oh iya itu (izin cuti) kan hasil pendalaman kita di sini dari hasil pemeriksaan Bid Propam di sini ternyata yang bersangkutan ketika menjadi driver atau ajudan itu tidak dilengkapi surat tugas maupun izin dari kesatuan," ujar Michael.
Dikatakan, Brigadir RAT sudah menjadi ajudan pengusaha di Jakarta sejak 2021 lalu.
Selama tiga tahun, Brigadir RAT menjadi ajudan tanpa izin tugas.
"Jadi, tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya di Polresta Manado," jelasnya.
Terkait tewasnya Brigadir RAT, Kapolda Sulut memerintahkan agar Kapolresta dan Kasat Lantas Polresta Manado diperiksa.
Keduanya "Jadi sekali lagi tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya di Polresta Manado," jelas Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil, dikutip dari TribunManado.
Selain itu, Michael juga membantah tudingan yang menyebut Kapolresta dan Kasat Lantas Polresta Manado menerima uang Rp 10 juta dari pengusaha batu bara atau bos Brigadir RAT.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan, bahwa hal tersebut tidak benar, dan sampai saat ini Kapolresta Manado masih dilakukan pemeriksaan oleh Propam," jelasnya.
Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan kematian anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RAT di mobil di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20, Jakarta Selatan karena bunuh diri.
Hal ini didukung berdasarkan keterangan saksi hingga rekaman CCTV di dalam rumah tersebut yang menggambarkan detik-detik kejadian tersebut.
"Disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di jalam Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (29/4/2024).
Bintoro mengatakan korban tewas setelah menembakan senjata api (senpi) jenis HS ke bagian kepalanya.
"Dengan cara menembakan senjata api HS kaliber 9 milimeter ke arah kepala demikian," ungkapnya.
Dengan hal ini, Bintoro menyebut penyelidikam kasus tersebut secara resmi ditutup oleh pihak kepolisian.
"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yang ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kita buka semua.
Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri, sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," jelasnya.
Meski begitu, Bintoro mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami terkait motif bunuh diri yang dilakukan oleh Brigadir RAT.
"Masih kami dalami, masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," tuturnya.
(tribunnewswiki.com/tribunnewsbogor.com/tribunnews.com)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini