Tak hanya menjadi alternatif, sosok yang akrab disapa Mas Anas ini dianggap sebagai sosok pembaharu dan muda.
Ketua Umum PS Bolaliar, Asep Abdullah Rowi menyebutkan, berdasarkan hasil diskusi yang mendalam, beberapa elemen memberikan masukan agar Mas Anas bersedia ikut maju dalam Pilkada Boyolali.
Bakan, kemunculan Mas Anas tersebut juga mendapatkan dukungan dari orang 'Pusat'.
"Karena lagi-lagi, Boyolali membutuhkan pemimpin alternatif. Mampu menciptakan gebrakan baru, membawa harapan dan wajah baru," kata Asep.
Asep mengatakan, PS BOLALIAR menyambut semangat kebaruan tersebut.
Sehingga masyarakat dapat memilih pemimpin yang terbaik, bukan memilih bungkusan yang tak terlihat.
Dengan pengenalan lebih awal terhadap calon pemimpin, imbuh Asep, akan mempermudah masyarakat mengetahui rekam jejak Mas Anas.
Misalnya saat ini, orang tinggal ketik di Google untuk melihat siapa calon tersebut.
"PS BOLALIAR memberikan sisi berbeda dan perspektif lain melalui dukungan kepada Mas Anas yang Ngajeni, Ngayomi dan Nyawiji. Kami rasa sebagai calon alternatif Mas Anas mempunyai visi membangun Boyolali," tegasnya.
Selain itu, PS BOLALIAR juga memasang baliho besar di Jalan Solo-Semarang dan poster atau spanduk yang tersebar di belasan kecamatan sebagai bentuk pengenalan.
"Tak kenal maka tak sayang," kata Asep.
Baca: Erina Gudono Masuk Bursa Pilkada Sleman, Gerindra DIY: Aspirasi Rakyat, Tak Ada Dorongan Jokowi
Sebagai wadah relawan, PS BOLALIAR atau Perserikatan Sedulur Boyolali Anyar ikut mengambil peran di tengah suasana yang 'gitu-gitu aja'.
PS BOLALIAR berisi anak-anak muda yang merupakan subjek, bukan objek. Kemudian, bisa diajak diskusi serta kolaborasi, sebagai sumbangsih untuk daerah.
Sejak resmi berdiri 7 Maret 2024, PS BOLALIAR sudah melakukan diskusi demi diskusi, baik sesama relawan, masyarakat maupun dengan berbagai elemen di lapangan.
Itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk menjaring siapa calon alternatif untuk memimpin Boyolali.
"Bak bola yang ditendang, PS BOLALIAR terus menggelinding sehingga akhirnya kami harus mengutarakan isi hari dan kepala dalam mengusulkan sosok calon pemimpin. Itu dilakukan secara spontan tanpa bermaksud mendahului partai-partai yang notabene mempunyai tiket dalam Pilkada," tandas Asep.