Kini saatnya mengumandangkan bacaan takbiran Idul Fitri 2024 bagi Umat Islam .
Dilansir dari NU Online, inilah bacaan takbir yang dikumandangkan saat Idul Fitri:
Dikutip dari NU Online, takbir dilafalkan sebanyak 3 kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”
Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan dzikir sebagaimana dzikir-takbir Rasulullah Saw di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya, “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.”
Adapun lafal takbir yang sering dibaca masyarakat sebagai berikut tidak jadi masalah. Lafal takbir itu cukup baik untuk dibaca.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”
Tidak ada ketentuan yang pasti tentang kapan saja takbir dikumandangkan.
Namun yang dipedomani adalah anjuran memperbanyak takbir.
Adapun waktunya dapat dilakukan kapan saja yang memungkinkan asal masih di dalam batas waktu yang diperintahkan.
Waktu untuk Idul Fitri mulai terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadan sampai Salat Id ditegakkan.
Baca: Apa Itu Sugeng Riyadi ? Inilah Arti dan Maknanya yang Sering Digunakan saat Lebaran Idul Fitri
Sebagaimana firman Allah: “…dan supaya kamu menyempurnakan bilangannya dan supaya kamu agungkan kebesaran Allah atas petunjuk yang telah Dia berikan padamu dan supaya kamu bersyukur.” [QS. al-Baqarah: 185].
Lalu ada pula hadits riwayat Ibnu Umar ra: Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari Id, beliau bertakbir dengan mengeraskan suara takbirnya.
Dalam riwayat lain (dikatakan): Beliau apabila pergi ke tempat shalat pada pagi hari Idul Fitri ketika matahari terbit, beliau bertakbir hingga sampai ke tempat shalat pada hari Id.
Kemudian di tempat shalat itu beliau bertakbir pula, sehingga apabila imam telah duduk, beliau berhenti bertakbir. [HR. asy-Syafi‘i dalam al-Musnad, I:153, hadis no. 444 dan 445] seperti disadur dari muhammadiyah.or.id, Kamis 20 April 2024 .
Idul Fitri 1445 H Jatuh Pada Hari Apa?
Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat penetapan Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 H malam ini.
Sidang Isbat ini akan digelar secara tertutup.
Dikutip dari situs resmi Kemenag RI, Bahwa sidang isbat penetapan Idul Fitri 1445 H/2024 akan dilaksanakan pada selasa 9 April 2024.
Dengan usainya sidang Isbat nantinya maka Ramadhan akan digenapkan menjadi 30 hari atau tidak, sehingga Lebaran jatuh pada Rabu, 10 April 2024 besok.
Disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menyebutkan pelaksanaan sidang isbat merupakan penetapan secara formal sesuai undang-undang.
Hari Raya Idul Fitri 2024 telah diatur pemerintah dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Berdasarkan SKB tersebut, Hari Raya Idul Fitri 2024 diperkirakan jatuh pada Rabu-Kamis, 10-11 April 2024.
Begitu pula yang tertera dalam Kalender Islam oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Pada kalender tersebut, 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada hari Kamis, 11 April 2024.
Meski tanggal prediksi Hari Raya Idul Fitri 2024 sudah diatur dalam SKB 3 Menteri dan Kalender Islam Kemenag RI, penetapan tanggal pastinya harus ditetapkan melalui sidang isbat.
Baca: Klarifikasi Mbah Benu Telepon Allah Untuk Tentukan Lebaran Idul Fitri: Kontak Batin Dengan Allah SWT
Pemerintah melalui Kemenag RI nantinya akan melaksanakan pemantauan hilal di 120 lokasi yang ada di Indonesia.
Hasil pemantauan itu akan dibawa ke sidang isbat sebagai penentu Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Oleh karena itu, sampai saat ini belum diketahui tanggal Hari Raya Idul Fitri 1445 H dari pemerintah.
Hasilnya, baru akan diketahui setelah penyelenggaraan sidang isbat.
Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) sampai saat ini belum menetapkan tanggal Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Akan tetapi, apabila mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, NU menetapkan 1 Syawal dengan menunggu hasil sidang isbat oleh kemenag RI.
Dengan begitu, organisasi Islam NU akan menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau 1 Syawal setelah hasil sidang isbat dikeluarkan Kemenag RI.
Baca: 5 Ide Hampers Unik dan Menarik, Bisa Jadi Referensi Hadiah Lebaran
Organisasi Islam Muhammadiyah tidak menunggu sidang isbat untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 H.
Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri dalam Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tentang Penetapan hasil Hisab Ramadan, Syawal, Dzulhijjah 1445 H.
Mengutip maklumat tersebut, PP Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Berbeda dengan pemerintah, penetapan ini menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
Berdasarkan hasil hisab tersebut, ditemukan bahwa pada 9 April 2024 di Yogyakarta hilal sudah kelihatan begitu Matahari terbenam. Bersamaan dengan itu, bulan juga sudah berada di atas ufuk.
Maka dari itu, Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 H versi Muhammadiyah jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Sebagaimana tertulis dalam Maklumat PP Muhammadiyah.
"1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu Pahing, 10 April 2024 M," bunyi keterangan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada maklumat yang dirilis pada tanggal 12 Januari 2024.
Baca berita terkait di sini