Seperti diketahui, akhir pekan kemarin AHY membuat pernyataan yang membuat panas telinga partai politik di Koalisi Perubahan.
Ketika berbuka puasa dengan kader Partai Demokrat di sebuah hotel berbintang di Jakarta Selatan, AHY dengan lantang menyebut nasib partainya akan berbeda jika masih gabung di Koalisi Perubahan.
AHY bilang, Demokrat akan hancur lebur. Entah apa maksudnya?
Namun, jika dilihat dari perolehan kursi di DPR RI, Demokrat anjlok dari 54 (periode 2019-2024) menjadi 44 (periode 2024-2029).
Melihat realita itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali langsung menyindir balik AHY.
Menurut Ali, Koalisi Perubahan bukanlah koalisi yang pragmatis, sekadar mencari kursi menteri.
Baca: Anies Baswedan Tak Terima Prabowo Menang Jadi Presiden, Minta Pilpres Diulang Tanpa Gibran
“Kalau tujuannya cari kursi menteri ya bukan di Perubahan,” ujar Ali kepada Kompas.com, Minggu (24/3/2024).
AHY begitu gembira ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantiknya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional pada 21 Februari 2024.
Menurut AHY kala itu, perjuangan partainya selama hampir satu dekade membuahkan hasil.
Menurut Ali, pernyataan AHY tersebut menandakan bahwa Demokrat mengutamakan bergabung ke pemerintahan.
Sedangkan, Ali menyatakan, Koalisi Perubahan bertujuan untuk mengajak masyarakat membuat gagasan demi membangun Indonesia.
Ia pun berpandangan, Koalisi Perubahan tidak merasa gagal, karena menurutnya justru berhasil mengantarkan Anies Baswedan menciptakan tren baru dalam kancah politik nasional.
"(Anies) mengubah politik mobilisasi ke politik partisipasi, dan itu kontribusi yang sangat besar yang diberikan Koalisi Perubahan terhadap demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Baca: Pantas Anies Baswedan Tak Sudi Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Terkuak Alasannya
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, perolehan kursi partainya di DPR RI justru melonjak tinggi, karena berada dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
“Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya,” ujar Daniel.
Pada periode 2019-2024 jumlah kursi PKB di DPR RI 58, kini di periode 2024-2029 jadi 68 kursi.
Ketika dimintai tanggapan apakah dari pernyataan AHY, Demokrat terlalu pragmatis, Daniel mengatakan langkah politik untuk keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan merupakan pilihan Demokrat sendiri.
“Demokrat sendiri sudah senang dengan pencapaiannya,” kata Daniel.
PKS sendiri juga mengalami kenaikan jumlah kursi, meski tak sebesar PKB dan NasDem, yakni dari 50 menjadi 53 kursi.