Penemuan jasad itu bermula saat seorang tamu, yang merupakan kerabat ayah AAMS, datang ke rumah korban di perumahan elite di Bekasi itu.
Hanya saja, kedatangan itu tidak disambut baik ibunda AAMS, SNF (26), yang tidak mengizinkannya masuk ke dalam rumah.
Tamu tersebut kemudian memaksa masuk.
Namun, betapa terkejutnya tamu tersebut mendapati baju yang dikenakan SNF sudah berlumuran darah.
Kapolsek Bekasi Utara Kompol Yulianti menerima laporan dari Bhabinkamtibmas terkait dugaan pembunuhan seorang balita.
Saat polisi tiba di TKP, AAMS sudah tewas bersimbah darah di atas kasur.
"Bhabinkamtibmas telepon ke saya, saya langsung ke TKP. (Korban ditemui) di tempat tidur, bersimbah darah sampai ada bolong (akibat luka tusuk)," ujar Yulianti di lokasi, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Yuliati mengungkapkan, korban diduga tewas akibat luka tusukan yang sangat fatal pada bagian dadanya.
"Kami sudah olah TKP, ini masih belum jelas antara 18 atau 20 tusukan. Luka fatal di dada," kata dia.
Barang bukti pisau dapur yang diduga digunakan untuk membunuh AAMS sudah bersih.
"Barang bukti hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur," kata Yuliati.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menuturkan, AAMS diduga dibunuh ibu kandungnya sendiri, SNF.
SNF diduga menusuk korban berkali-kali menggunakan pisau dapur itu.
"Korban ditusuk berkali kali yang mana diduga pelakunya merupakan ibu kandung korban," kata Wira kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
SNF belum ditetapkan sebagai tersangka selama gelar perkara belum dilaksanakan.
"Jadi masih terduga pelaku. Untuk pelaku sudah diamankan di Mapolres Metro Bekasi Kota dan sudah dilakukan pendalaman di-back up Subdit Renakta Polda Metro Jaya," ucap dia.
Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi Depok, Argiyan Arbirama Cekik-Paksa Korban Hubungan Badan
Hasil visum sementara memperlihatkan ada 20 luka tusukan yang ada di tubuh mungil AAMS.
Dada korban diduga ditusuk saat sedang tertidur pulas.
"Dari pengakuan, (pelaku menusuk) pada saat (korban) tidur," tutur Wira.
Dari pemeriksaan awal, motif pelaku tega menghabisi nyawa darah dagingnya sendiri itu diduga lantaran mendapat bisikan gaib.
"Masih pendalaman tapi hasil wawancara sementara bahwa terduga pelaku mendapat bisikan gaib," ucap Wira.
Saat dimintai keterangan, pelaku bahkan tertawa.
Tidak ada raut wajah sedih, kondisi SNF juga stabil setelah membunuh anaknya sendiri.
"Kondisi yang bersangkutan masih stabil dan mohon maaf tadi pada saat diambil keterangan sempat ketawa," kata Wira.
Karena sikap yang tak biasa tersebut, polisi akan mendalami kesehatan psikologis pelaku.
"Tentunya nanti kami akan berkoordinasi dengan labsifor maupun dengan pemeriksaan terhadap psikologi terhadap pelaku," ujar dia.