Curhatan terakhir Indriana Dewi yang tewas dibunuh caleg DPR RI Devara Putri Prananda dan pacarnya, Didot Alfiansyah pun terkuak.
Wanita 24 tahun asal Jatinegara, Jakarta Timur itu mengaku ke keluarganya hendak malam mingguan di Puncak, Kabupaten Bogor.
Tak disangka, cerita yang disampaikan Indriana ke keluarga adalah momen terakhir dalam hidupnya.
Sebab setelah berpamitan keluar dari rumah, Indriana dibunuh dengan sadis oleh sepasang kekasih, Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah.
Belakangan terkuak bahwa pembunuhan sadis tersebut disebabkan oleh cinta segitiga.
Devara Putri tak terima Didot punya pacar lain yakni Indriana.
Baca: Pacari Caleg DPR & Broker, Ini Sosok Didot Alfiansyah yang Bunuh Indriana Dewi, Dikenal Penakut
Karenanya Devara pun meminta Didot untuk menghabisi nyawa Indriana setelah pemilu berlangsung.
Untuk diketahui, Devara Putri Prananda adalah caleg DPR RI dari Partai Garuda yang gagal melaju ke Senayan.
Akhirnya, Didot pun menyewa pembunuh bayaran untuk merampas nyawa Indriana pada Selasa (20/2/2024).
Didot dan sang pembunuh bayaran, Reza mengeksekusi Indriana di Jalan Bukit Pelangi, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
Reza menghabisi nyawa Indriana dengan menjerat korban menggunakan ikat pinggang dari kursi belakang mobil.
Sementara di lokasi kejadian, Devara tidak berada di TKP melainkan di Jakarta.
Kasus pembunuhan yang dialami Indriana baru diketahui keluarga tak berselang lama usai jasad korban ditemukan di tebing jurang kawasan Kota Banjar, Jawa Barat pada 25 Februari 2024 lalu.
Mengetahui Indriana tewas akibat dibunuh, keluarga terpukul.
Baca: Pantas Devara Putri Prananda Pembunuh Indriana Dewi Bisa Daftar Jadi Caleg DPR RI, Terkuak Uangnya
Terlebih sang kakak kandung, Roni yang menyebut pembunuh adiknya adalah sosok kejam.
Mewakili keluarga korban, ketua RT tempat tinggal korban di Jatinegara, Eko Sudiyanto mengurai fakta mengejutkan.
Bahwa sebelum mendapatkan kabar Indriana meninggal dunia karena dibunuh, keluarga sempat menangkap gelagat aneh dari almarhumah.
Hal itu terlihat dari chat korban setelah hari Selasa atau usai Indriana dibunuh.
Awalnya, keluarga mengaku bahwa korban sempat berpamitan hendak menghabiskan malam minggu di Puncak Bogor.
Kala itu Indriana mengurai curhatan akan pergi beberapa hari.
"(Korban) meninggalkan rumah dua hari sebelum ditemukan. Dia (Indriana) izinnya pamit mau ke puncak. Di hari sabtu malam minggu itu. Kan ditemukan Selasa. Jadi dia enggak pulang dua hari," ungkap Eko Sudiyanto dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Senin (4/3/2024).
Baca: Serba Mewah, Inilah Gaya Hidup Indriana Dewi, Wanita Muda yang Dihabisi Caleg DPR RI Devara Putri
Dua hari tak ada kabar dari sang putri, ibunda Indriana mengaku tidak curiga.
Karena selama beberapa hari itu, Indriana selalu membalas chat dari ibunya.
"Ibunya enggak lapor karena tiap (korban) di-WA dibalas," pungkas Eko Sudiyanto.
Namun berbeda dengan ibunya, kakak Indriana justru heran dengan isi chat adiknya.
Menurut kakak Indriana, chat adiknya beberapa hari ke belakang aneh, tak seperti biasa.
"Kakaknya curiga karena lihat WA bahasanya bukan bahasa Indri, bahasanya kok seperti ini. Menurut cerita keluarga pada saat diinterogasi pihak kepolisian," kata Eko Sudiyanto.
Tak disangka, satu minggu setelah Indriana pamit pergi, keluarga mendapatkan kabar buruk.
Baca: Nasib Akhir Caleg DPR RI Devara Putri, Gagal ke Senayan dan Terancam Hukuman Mati karena Pembunuhan
Padahal selama berhari-hari Indriana tak di rumah, ibunya tidak curiga sama sekali.
"Udah curiga tapi ibunya positif thinking 'enggak apa-apa, mungkin dia (korban) lagi gini'," imbuh Eko Sudiyanto.
Kini, kasus pembunuhan Indriana tengah ditangani Polda Jabar.
Ketiga pelaku yakni Devara, Didot dan Reza pun telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ketiganya kini terancam hukuman mati lantaran dijerat Pasal 340.
"Inisiator pembunuhan yang pelaku pembunuhan. Jadi dia (Devara) meminta pacarnya melakukan pembunuhan. Pacarnya mencari orang yang sanggup melakukan pembunuhan. Sudah direncanakan sekitar semingguan, sampai eksekusi. Sampai dengan saat ini pemeriksaan pelaku, kita tidak menemukan motif lain (selain cemburu). Setelah korban dibunuh, barang-barang berharga korban dibawa pelaku dan dijual. Pertama tas Louis Vuitton dan Jam Rolex," kata Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan.
Baca: Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Devara Putri Prananda Otak Pembunuhan Indriana, Disebut Caleg DPR
Korban pembunuhan sadis di Bogor, Indriana Dewi Eka Saputri (25) ternyata banyak melakukan kebaikan kepada pelaku, Didot Alfiansyah (24).
Bahkan berkat jasa Indriana, Didot Alfiansyah akhirnya bisa bekerja di kantor yang bonafit.
Hal tersebut diungkapkan Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto di Jatinegara, Jakarta Timur, kepada TribunJakarta.com, Senin (4/3/2024).
Didot Alfiansyah dimasukan Indriana Dewi Eka ke kantor dan divisi yang sama dengan wanita 25 tersebut sekitar dua bulan lalu.
Menurut polisi, Indriana Dewi Eka bekerja sebagai broker di sebuah perusahaan kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Namun menurut keluarganya, Indriana Dewi Eka bekerja di bagian marketing.
Bak kacang lupa kulitnya, Didot Alfiansyah justru merencanakan pembunuhan terhadap Indriana Dewi Eka bersama kekasih pertamanya yang merupakan caleg DPR RI, Devara Putri Prananda.
Selama lima bulan terakhir menjalin hubungan, Didot diketahui memanipulasi Indriana.
Baca: Sosok Indriana Dewi, Wanita Muda Dibunuh Pacarnya di Bogor, Terungkap Pekerjaannya: Punya Rolex-LV
Indriana yang tak tahu pacarnya yakni Didot punya kekasih lain pun terus melakukan kebaikan ke Didot.
Bahkan korban sempat menyerahkan mobil yang baru dibeli kepada Didot.
Mobil Honda Brio milik Indriana yang biasa diparkir korban dekat unit kontrakannya di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur itu diserahkan secara tiba-tiba tanpa alasan.
"Mobil diserahkan ke pacarnya. Katanya dipinjam pacarnya, tapi dikasih sama BPKB-nya," kata Eko Sudiyanto.
Hingga kini pun tidak diketahui pasti keberadaan unit mobil Honda Brio yang dibeli Indriana dari hasil kerja keras sebagai marketing pada satu perusahaan di Jakarta tersebut.
Diharapkan hasil penyidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat lah yang nantinya dapat mengungkap kasus pembunuhan Indriana secara utuh.
Pasalnya berdasar hasil penyidikan sementara terdapat barang Indriana yang dijual pelaku, sehingga selain pasal pembunuhan mereka dijerat Pasal pencurian disertai kekerasan.
"Ada warga yang bilang sudah dijual, tapi saya enggak tahu pasti. Pokoknya itu mobil belum lama dibeli, sekitar tahun 2022 dibeli. Biasa diparkir dekat kantor kelurahan," ujar Eko.
(tribunnewswiki.com/tribunnewsbogor.com)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini