Sejarah Cabuk Rambak
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Cabuk Rambak berasal dari kata “Cabuk” dan “Rambak”. Cabuk mengacu pada wijen yang merupakan bahan utama sausnya.
Sedangkan Rambak adalah krupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau, dulunya cabuk rambak ini memang dihidangkan bersama krupuk kulit atau rambak namun karena harga rambak semakin mahal maka krupuk kulit ini diganti dengan krupuk nasi (karak) yang kemudian krupuk nasi ini juga disebut dengan nama “Rambak”.
Makanan tradisional ini memang tergolong mulai langka di Kota Solo. Hanya ditempat kuliner maupun dipasar-pasar tradisional yang akan dapat kita jumpai kuliner ini.
Isi utama kuliner ini yakni ketupat yang diletakkan pada pincuk daun pisang, kemudian disiram dengan saus wijen kelapa khas Kota Solo dan disantap dengan karak atau rambak. Dengan rasa yang lezat, kuliner ini harganya pun terjangkau.
Makanan tradisional ini masih dapat dijumpai di beberapa pasar tradisional yang ada di Kota Surakarta.
Resep Cabuk Rambak
Untuk membuat Cabuk Rambak dapat menggunakan bahan-bahan berikut ini:
- 1/2 kg wijen putih
- 2-3 sdm minyak goreng
- 5 lembar daun jeruk purut, iris tipis atau haluskan
- 1/4 butir kelapa, parut, sangrai, haluskan
- 100 ml air
- 7 siung bawang putih
- 7 buah kemiri
- 3 cm kencur
- 1 sdm gula pasir
- Cabai rawit secukupnya (opsional)
- Garam secukupnya
- Ketupat, potong
- Kerupuk gendar
Baca: Istana Kuliner Resto & Cafe
Baca: Kolak Pisang
Baca: Es Kapal
Cara Membuat Cabuk Rambak
Berikut langkah-langkah membuat Cabuk Rambak
- Goreng wijen putih dengan sedikit minyak hingga harum dan keluar minyaknya. Haluskan.
- Uleni wijen halus dengan bumbu dan daun jeruk. Tambahkan air matang, aduk rata.
- Tata ketupat di dalam wadah, siram sambal wijen. Sajikan dengan karak atau kerupuk gendar.