Viral Warung Soto Plus-plus Sedia Soto & PSK, Pelacur Sembunyi di Bawah Tempat Tidur Saat Digerebek

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Warung Soto Plus-plus Sedia Soto & PSK, Pelacur Sembunyi di Bawah Tempat Tidur Saat Digerebek

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Warga Klaten kembali digegerkan dengan adanya kabar viral warung soto plus-plus yang menyediakan  pegawai seks komersial atau PSK.

Bahkan kabar ini semakin ramai dibicarakan ketika ada pelacur yang sembunyi di kolong tempat tidur saat dilakukan penggerebekan oleh Satpol PP Damkar Kabupaten Klaten.

Penggerebekan di warung soto plus-plus ini dilakukan dalam rangka operasi gabungan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) pada Senin (26/2/2024).

Bahkan petugas berhasil menggerebek 1 PSK dan 7 pasangan tak resmi.

Operasi gabungan ini mengacu pada beberapa dasar hukum, diantaranya Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang Ketertiban,Kebersihan dan Keindahan, Perda Kabupaten Klaten Nomor 27 Tahun 2002 tentang Larangan Pelacuran, dan aduan masyarakat via online.

Viral Warung Soto Plus-plus Sedia Soto & PSK, Pelacur Sembunyi di Bawah Tempat Tidur Saat Digerebek. Satpol PP Damkar Kabupaten Klaten melakukan operasi pekat di wilayah Kabupaten Klaten. (Istimewa/Satpol PP Damkar Kabupaten Klaten)

Sub Koordinator Pembinaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Bidang Ketertiban Umum dan Trantib Damkar Satpol PP, Sulamto mengatakan, rentang usia yang diamankan beragam.

"Yang (usia) paling terendah sekitar 26 tahun, tertinggi 71 tahun," ujar Sulamto.

Operasi dilakukan gabungan, dengan pihak Satpol PP 20 personil , Kodim 0723/Klaten 4 personil, dan Dinsos 2 anggota.

Sulamto menyebutkan, pasangan dan PSK yang diamankan banyak yang berasal dari luar Kabupaten Klaten.

"Ada yang dari Sleman, Gunungkidul, Wonogiri, Sukoharjo. Dan yang terjauh asal Depok Jawa Barat," paparnya.

Alasan para pasangan tak resmi ini, dikatakan Sulamto bukan karena ekonomi.

"Kebanyakan mereka kenal lewat media online seperti FB, lalu janjian ketemu di sana (kamar)," jelasnya.

Baca: Bilik Cinta Berkedok Warung Soto Plus-plus di Prambanan, Sediakan Soto dan PSK untuk Pelanggan

Para pasangan ini diamankan di sejumlah hotel kelas melati, yang berada di wilayah Kecamatan Prambanan.

"Ada 4 hotel," ucapnya.

Sementara 1 PSK diamankan dari sebuah warung soto yang terdapat bangunan kamar, yang di mungkinkan sebagai kegiatan prostitusi.

"Itu di laporkan oleh masyarakat, sehingga kita tindak lanjuti," jelasnya.

Warung tersebut berada di wilayah persawahan Desa Brajan, Kecamatan Prambanan.

Dekat dengan jalan Brajan-Wonoboyo, sementara jarak dengan pemukiman warga sekitar 50 meter.

"Warung tersebut sudah lama, saat pandemi sudah berdiri," ucapnya.

Namun, tahun 2022 warung tersebut telah dilaporkan.

"Sudah kita lakukan penyelidikan, dan tutup tidak ada aktivitas. Baru-baru ini berjalan lagi," paparnya.

Dari laporan masyarakat, sering didapati 2 hingga 3 wanita asal Wonogiri dan Sukoharjo.

Pihaknya saat tiba di lokasi warung curiga, karena posisi tertutup rapat.

"Saya tengok dari cela ada sandal wanita dan ada yang menyahut dari dalam, tapi enggan membuka pintu. Terpaksa kami dobrak," ungkapnya.

Baca: Viral Warung Soto Plus-plus di Klaten Dirazia Satpol PP, Harga Ngamar Dipatok Mulai Rp 70 Ribu

Ditemukan 1 PSK, yang tengah bersembunyi di bawah tempat tidur.

Sementara pemilik warung sendiri dalam keadaan sakit.

"Pemilik warung menderita sakit, karena humanisme tidak kita bawa. Yang penting sudah tahu karena kasusnya berulang, sementara hanya PSK yang kita amankan," jelasnya.

Selanjutnya mereka diamankan ke kantor Satpol PP Damkar Klaten, untuk pendataan.

Sementara, pasangan tak resmi diberikan sanksi wajib lapor sebanyak 20 kali ke Damkar Satpol PP Klaten, dan untuk PSK dibawa ke PPSW Wanodyatama Surakarta.

Sulamto berharap agar masyarakat, pemilik usaha, maupun hotel dimanapun tolong menggunakan izin sesuai dengan peruntukannya.

"Masyarakat jangan coba-coba berbuat melanggar ketentuan perda kaitannya kesusilaan. Meski kecil, akibatnya fatal sekali. Bukan hanya menjelang ramadan saja, tapi atas dasar keluhan dan aduan masyarakat yang kita wajib untuk menangani," pungkasnya.

Warung Soto Plus-plus di Klaten Tongkrongan PSK, Ternyata Prostitusi Berkedok Wedangan

Viral prostitusi berkedok warung soto di Klaten (Kolase Tribunnnewswiki/Tribun Solo/Ilustrasi.(Shutterstock) via Kompas)

Media sosial digegerkan dengan viral warung soto plus-plus di Klaten.

Ternyata warung soto yang terletak di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten ini merupakan wedangan berkedok prostitusi.

Dilansir TribunSolo.com, saat Satpol PP melakukan razia ke lokasi, mereka menemukan adanya tiga bilik kamar yang diduga digunakan Pekerja Seks Komersial (PSK).

Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten, Sulamto mewakili Kepala Satpol PP dan Damkar Klaten Joko Hendrawan mengatakan, mereka sudah turun langsung mengecek adanya lokasi prostitusi itu, Selasa (9/5/2023).

"Iya betul, kemarin kami datangi lokasi yang ditemukan kakek meninggal, dari pengecekan lokasi ternyata benar (lokasi prostitusi)," kata Sulamto. 

Baca: Viral Aksi Wanita Pengendara Motor Nekat Terobos Acara Pernikahan di Ponorogo

Baca: Video PSK Digerebek di Indekos Ciledug, Open BO Lewat MiChat dengan Tarif Rp 300 Ribu Sekali Kencan

Satpol PP melakukan razia pada Senin (8/5/2023).

Saat itu, mereka menemukan ada Pekerja Seks Komersial (PSK) di sana.

Ada dua PSK yang sedang nongkrong di warung milik S.

"Ada 2 PSK di sana kemarin, modusnya jualan wedangan dan soto. Tapi di belakangnya ada ruangan bilik kamar," ungkapnya.

Terdapat 3 bilik kamar yang diduga dipakai tempat transaksi PSK tersebut.

Sulamto mengatakan, PSK yang ada di warung tersebut rerata berusia 40-50 tahun.

Mengetahui hal tersebut, Satpol PP meminta dua PSK itu untuk pulang, sebab rumah mereka tidak jauh dari lokasi warung.

"Saat penggeledahan tidak ditemukan aktivitas seksual saat itu," kata dia.

Satpol PP meminta agar pemilik mau menutup lokasi prostitusi itu.

"Pemilik rumah juga sudah dengan sadar akan menutup lokasi prostitusi tersebut, untuk sementara hanya dilakukan himbauan," ucapnya.

Setahun sebelumnya, pihaknya juga sudah mendapat laporan adanya kegiatan prostitusi di lokasi tersebut.

"Tapi saat itu tidak ada aktivitas kegiatan, kosong," ujarnya.

Selain warung, diduga di lokasi prostitusi juga ada tempat karaoke tidak berizin.

Pihaknya juga melakukan himbauan penutupan karaoke tersebut.

Tarif Rendah

Tak hanya itu saja, bahkan tarif yang ditawarkan juga terbilang rendah.

Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Sulamto mewakili Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Joko Hendrawan memberikan penjelasan soal prostitusi berkedok warung soto ini, Selasa (9/5/2023).

"Dipatok tarif Rp70 Ribu, Rp15 Ribu untuk pemilik rumah sisanya PSK," papar Sulamto, dilansir TribunSolo.com.

Sebagai informasi, sekitar lokalisasi tersebut ternyata juga terdapat sebuah tempat karaoke yang tidak memiliki izin.

Baca: Demi Bisa Sewa PSK di Michat, Pria Ini Ambil Uang Bosnya Rp 7 Juta dan Membunuhnya

Baca: Kasus Prostitusi Online Artis CA : Tarif Rp 30 Juta, Sudah 5 Kali Layani Pria Hidung Belang

Sementara tindak lanjut terhadap penemuan lokalisasi tersebut, Sulamto melakukan himbauan terhadap pemilik rumah S untuk menutup tempat kegiatan tersebut.

"Pemilik juga sudah menyadari kesalahan, akan ditutup tempat itu sendiri," jelasnya.

Perlu diketahui, sebelumnya Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten melakukan razia pada Senin (8/5/2023).

peristiwa seorang kakek meninggal di lokasi tersebut beberapa waktu sebelumnya.

Lokasi prostitusi tersebut sudah lama ditarget oleh Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten.

"Sudah lama itu (lokalisasi). Setahun yang lalu pernah kami razia, tapi tempat tersebut kosong tidak ada kegiatan apa-apa," jelas dia.

Terbongkar saat Ada Kakek Meninggal

Warung soto dan angkringan di permukiman di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, digerebek Satpol PP Klaten.

Warung soto ternyata hanya kedok tempat prostitusi.

Modus ini terungkap setelah ada kasus kakek meninggal mendadak, beberapa hari lalu.

Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten Sulamto mengatakan, mereka sudah turun langsung mengecek adanya lokasi prostitusi itu.

"Iya, betul. Kemarin, kami datangi lokasi yang ditemukan kakek meninggal. Dari pengecekan lokasi, ternyata benar (lokasi prostitusi)," ujar Sulamto dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (9/5/2023).

Satpol PP melakukan razia pada Senin (8/5/2023).

Hasilnya, mereka menemukan ada pekerja seks komersial (PSK) di sana.

Ada dua PSK yang sedang nongkrong di warung milik S itu.

"Ada dua PSK di sana, modusnya, jualan wedangan dan soto. Tapi, di belakangnya, ada ruangan bilik kamar," ungkapnya.

Terdapat tiga bilik kamar yang diduga menjadi tempat para PSK melayani pria hidung belang yang datang.

Sulamto mengatakan, PSK yang ada di warung tersebut rata-rata berusia 40-50 tahun.

Mengetahui hal tersebut, Satpol PP meminta dua PSK itu pulang sebab rumah mereka tidak jauh dari lokasi warung.

"Saat penggeledahan, tidak ditemukan aktivitas seksual," kata dia.

Satpol PP meminta agar pemilik mau menutup lokasi prostitusi itu.

"Pemilik rumah juga sudah dengan sadar bersedia menutup lokasi prostitusi tersebut, untuk sementara hanya dilakukan imbauan," ucapnya.

Setahun sebelumnya, pihaknya juga sudah mendapat laporan adanya kegiatan prostitusi di lokasi tersebut.

"Tapi, saat itu, tidak ada aktivitas kegiatan, kosong," ujarnya.

Selain warung, diduga, di lokasi prostitusi juga ada tempat karaoke tidak berizin.

Pihaknya juga melakukan himbauan penutupan karaoke tersebut.

(TRIBUNSOLO/TRIBUNNEWSWIKI)

Baca berita terkait di sini



Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer