Bahkan meski Pemilu 2024 telah terlaksana pada 14 Februari 2024 hubungan keduanya belum juga membaik.
Wanita berinisial M (41) yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat tersebut mengaku sedih lantaran sampai dimusuhi ayah kandungnya karena beda pilihan politik di Pilpres 2024.
M mengaku sebagai pendukung Pasangan Capres Prabowo-Gibran.
Sedangkan, sang ayah berinisial Y (70) sebagai pendukung garis keras Ganjar-Mahfud.
"Pas saya menyatakan dukung Prabowo bulan Desember, langsung itu saya dibilang 'dicoret dari KK' karena bokap pendukung Ganjar garis keras. Dia enggak terima anaknya dukung Prabowo," ungkap M dilansir TribunnewsWiki.com dari TribunnewsBogor.com, Sabtu (17/2/2024).
Baca: Tak Terima Istrinya Cuma Dapat 4 Suara, Suami Caleg di Jambi Aniaya KPPS dan Pak RT Hingga Luka-luka
Baca: Cerita Sedih, Seorang Anggota KPPS di Sukabumi Meninggal Dunia Padahal Istri Sedang Hamil
Pertikaian ayah dan anak karena beda pilihan Calon Presiden sempat menjadi perhatian keluarganya.
Bahkan, pihak keluarga berusaha mendamaikan keduanya.
Namun, hingga usai pencoblosan, Y masih tidak mau berdamai dengan M. M sendiri masih mencoba menghubungi sang ayah, meski sang ayah belum meresponsnya.
"Aku berharap bokap mendukung keputusanku bahwa yang kudukung adalah paslon berbeda dari dia. Jangan karena politik kami jadi terpisah," ujar M.
M tak menyangka jika sikap sang ayah begitu keras hanya karena beda pilihan Calon Presiden.
Menurutnya, sang ayah kecewa karena dirinya beda pilihan.
"Dia bilang, 'kamu kalau dukung Prabowo, minta makan siang saja sama Prabowo. Kamu bukan anak saya lagi'. Digituin," tutur M yang sudah tidak tinggal bersama dengan sang ayah.
M berharap, Y bisa menarik kembali ucapan putus hubungan dengannya.
Ia ingin kerukunan keluarga tidak terganggu karena perbedaan pandangan
Wanita yang berprofesi sebagai pedagang makanan daring itu menyesali peristiwa yang menimpanya.
Ia tidak menyangka perbedaan pilihan capres bisa sampai memutus hubungan keluarga, apalagi sedarah.
Sebelum kejadian itu, M dan sang ayah sering adu argumentasi terkait masalah pemilihan calon presiden.
Saat ini, ia berharap bisa rukun kembali dengan ayah kandungnya tersebut.
"Jangan karena politik kami jadi terpecah," kata M lagi.