Akting Junaedi saat Cerita Bunuh & Perkosa Ibu-Anak di Babulu Laut, Muka Memelas dan Mendadak Sakit

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa SMK kelahiran 2006 bernama Junaedi berkelit saat ditanyai soal pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut, Babulu, Penajam Paser Utara, Kaltim.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Siswa SMK bernama Junaedi berusaha berkelit saat menceritakan detik-detik ia membunuh dan memperkosa jasad ibu dan anak di Babulu Laut, Babulu, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Setelah sempat berbohong tak mengaku menghabisi nyawa 1 keluarga, pria kelahiran 2006 itu masih berusaha lepas dari jerat hukum.

Ia bahkan sampai berakting pura-pura sakit saat dimintai keterangan soal pembunuhan satu keluarga yang dilakukannya pada Selasa, 6 Februari 2024.

Dalam video yang beredar di TikTok, tampak Junaedi mengenakan baju seperti baju koko lengan pendek.

Ia duduk di belakang meja berhadapan dengan seorang pria yang sibuk mengetik pada laptopnya.

Junaedi duduk di samping pria berkemeja lengan panjang warna biru.

Sementara itu, perekamnya adalah seorang wanita.

Muka Junaedi (kiri) siswa SMK yang membunuh keluarga eks pacarnya dan setubuhi jasad korban di Babulu Laut, Penajam Paser Utara. (Kolase TribunnewsWiki/IST)

Baca: Keluarga Bongkar Hubungan Asmara Risna dan Junaedi Pembunuh di Kaltim, Curhatan saat Mabuk Terkuak

Selama dimintai keterangan, pelaku satu keluarga dibunuh di Babulu Laut ini tampak sangat lemas.

Dengan muka yang memelas, ia sempat tergolek seperti tak kuasa menahan beban tubuhnya.

"Yang semangat jangan lemas gitu," kata seorang wanita.

Bukan hanya gestur, Junaedi pun melengkapi aktingnya dengan nada suara mendayu.

"Kepala 4 kali, leher 5 kali," katanya.

Tak tahan dengan tingkah pelaku pembunuhan satu keluarga ini, pria berkemeja biru langsung meledeknya.

"Kamu sakit ? sakit apa ?" tanyanya.

Baca: Bukan karena Asmara, Ternyata Ini Motif Junaedi Habisi Nyawa 1 Keluarga di Babulu, Eks Pacar Kesal

"Kalau langsung kayak, aduh," kata Junaedi sembari mengelus dadanya.

"Kelambu, kamu kelambu langsung kamu tebas ?" tanya pria di laptop.

"Kepala 5 kali," kata Junaedi dengan nada lemas.

Setelah berbicara, Junaedi kembali mengusap dadanya.

"Mati ? Mau mati kamu ?" tanya pria kemeja biru.

"Menyesal kah kamu ?" tanya wanita di ruangan tersebut.

Bukannya menjawab, Junaidi malah bersandar ke meja di hadapannya.

Baca: Ini Postingan Terakhir Sri & Risna, Korban Keberingasan Junaedi Siswa SMK di Babulu Laut Kaltim

"Berarti itu yang terakhir si Risa yang kamu bunuh ? Saat kamu lakukan persetubuhan langsung ?" tanya wanita.

"Iya," jawab pria berusia 17 tahun yang bersandar di meja itu.

"Mamanya dulu Riska dulu ?" tanyanya.

"Mamanya dulu," akuinya.

Junaedi menghabisi nyawa satu keluarga yang terdiri dari 5 orang.

Korbannya adalah:

- Suami : Waluyo (35)

- Istri : Sri Winarsih (34)

- Anak Pertama : Risna Jenita Sari (15)

- Anak Kedua : Vivi Dwi Suriani (11)

- Anak Ketiga : Zhafi Aidil Adha (3)

Baca: SOSOK Junaedi, Siswa SMK Bunuh 1 Keluarga di Kaltim, Sempat Setubuhi Jasad Korban dan Buat Alibi

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto, menjelaskan bahwa Junadi membunuh satu keluarga di PPU Kaltim karena menyimpan dendam.

"Dendan karena percekcokan antar tetangga," katanya.

Motifnya sendiri hingga kini masih belum bisa disimpulkan.

Namun kata Supriyanto ada sejumlah persoalan yang membuat JND nekat membawa parang ke rumah Waluyo.

Pertama adalah soal asmara.

JND disebut menjalin hubungan dengan RJS, namun tidak direstui oleh Waluyo.

Kemudian korban dan pelaku juga pernah cekcok masalah ayam.

Terakhir adalah konflik tentang helm.

Baca: Setubuhi Jasad Ibu & Eks Pacar, Ini Pengakuan Junaedi Siswa SMK yang Bunuh 1 Keluarga di Babulu Laut

Tak hanya menebas kepala, siswa SMK tersebut tega memperkosa istri dan anak pertama korban.

"Setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa," katanya.

AKBP Supriyanto mengatakan, pelaku ditangkap pada Selasa (6/2/2024).

"Pelaku merupakan tetangga dari korban sendiri, yang merupakan mantan kekasih dari salah satu korban yaitu RJ," ungkap Supriyanto, dikutip dari Kompas.com.

Junaedi sebelumnya berstatus saksi yang melaporkan kejadian pembunuhan tersebut.

Namun karena kesaksiannya dianggap tidak masuk akal, Polres Penajam Paser Utara melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Setelah dilakukan penyelidikan, Junaedi akhirnya mengakui bahwa dirinya yang menghabisi keluarga tersebut.

"Dia awalnya beralasan bahwa ia membantu korban karena pelakunya lebih dari tiga orang. Namun, setelah olah hasil TKP, bukti berupa parang dan baju berlumuran darah yang tersisa mengarah kepada pelaku," ucapnya.

Supriyanto mengatakan, karena pelaku masih di bawah umur, proses yang dilakukan kira-kira berlangsung sekitar dua minggu.

Lebih lanjut, kondisi kejiwaan pelaku juga akan diperiksa sebagai salah satu bukti penyelidikan.

(tribunnewswiki.com/tribunnewsbogor.com/kompas.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer