Prabowo Ungkit Lagi Serangan Anies: Saya Dinilai 11 dari 100, Edan Belum Pernah Ada Guru Sejahat Itu

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon presiden dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto (kiri) dan calon presiden dan mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan saling menyapa saat menghadiri debat pemilihan presiden pertama di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada 12 Desember 2023.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Prabowo Subianto, capres nomor urut 02, kembali mengungkit serangan Anies Baswedan saat debat ketiga capres beberapa waktu lalu.

Prabowo mengaku sedih karena pernah dikasih nilai rendah, yaitu 11 dari 100.

Momen pemberian skor itu diungkit Prabowo saat menggelar kampanye akbar di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 28 Januari 2024.

Prabowo pun lantas menyebut hanya guru gila yang memberi nilai 11 dari 100.

"Jujur saja saya sedih sekali dikasih nilai rendah, 11 dari 100," kata Prabowo.

Prabowo lantas menceritakan dirinya sudah pernah bersekolah ke luar negeri.

Namun, kata Prabowo, tidak pernah ada guru yang sejahat itu memberikan nilai.

Baca: Ganjar Pranowo Berpikir Positif Soal Dikuntit Jokowi: Jangan-jangan Beliau Menguatkan Saya

"Belum pernah ada guru sejahat itu, edan," ujar Prabowo.

Meski begitu, ia tidak ingin terlalu memusingkan nilai tersebut.

Dia juga mengucapkan terima kasih jika ada pendukungnya yang memberikan nilai 100 dari 100 kepada dirinya.

"Sekarang, tapi, tapi maaf ya, saya ini besar di Jakarta, lahir di Jakarta, jadi sering bahasa Jakarta, bahasa Betawi, saya sebenarnya mau jawab di situ, "Emangnya lo siape?", "Emangnya gue pikirin? Sorry ye," ujar dia.

Prabowo kemudian bicara soal gaya bicaranya yang kerap disorot oleh sejumlah elite karena dinilai keras.

Ia mengaku dirinya juga bisa berbicara dengan gaya ala profesor.

"Sekarang saya tanya kau lebih suka pemimpin yang bicara halus-halus, bicara kaya profesor, jadi gini gini gini, kalau profesor gini ya aku juga bisa kaya profesor," kata Prabowo.

Baca: Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye, Anies Baswedan: Apa Mau Diteruskan? Kami Perlu Perubahan

Prabowo lantas menirukan gaya bicara seorang profesor dengan nada suara datar.

"Saudara-saudara yang saya hormati, saudara-saudara sekalian yang saya hormati, negara kita dalam keadaan sekarang akan meningkat ekonominya bla bla bla bla bla bla bla bla bla," ujar Prabowo seolah menirukan seorang profesor.

Menurut dia, selama ini banyak elite di Jakarta menegurnya soal gaya bicara yang terlalu keras.

Bahkan, lanjut Prabowo, tim penasehatnya juga sering was-was saat capres nomor urut 2 ini kebablasan bicara di hadapan warga.

Menteri Pertahanan ini kemudian menegaskan gaya bicaranya itu karena merupakan seorang mantan prajurit.

"Aku ini mantan serdadu, ya ngomongnya kaya gitu, nggak bisa ngomong manis-manis, nggak bisa ngomong bulet, ngalor ngidul, engak jelas, kata-kata manis, omon-omon omon terus," ucap dia.

Baca: Mengenal Sosok Rahma Azzahra, TikToker kanjengrahtu yang Meninggal karena Kecelakaan, Dikenal Baik

Sebelumnya, Anies Baswedan memberikan angka rendah untuk kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kepemimpinan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Ia menyampaikan, kinerja Kemenhan tak optimal karena banyak kebijakan yang dianggapnya belum memihak pada prajurit TNI, misanya pemberian tunjangan dan pembelian alutsista bekas.

“Karena itu, menurut saya, skornya justru di bawah 5, Mas Ganjar, kalau 5 itu ketinggian,” ucap Anies dalam debat capres kedua di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Ganjar sebelumnya juga memberikan angka 5 untuk kinerja Kemenhan yang dipimpin Prabowo.

“Sudah saya siapkan data satu per satu. Namun demikian, Mas Anies tentu saja ada yang ingin saya sampaikan. Dari apa yang tadi sudah saya utarakan, ketika kita ingin membangun sistem pertahanan kita, maka dalam perencanaan kita tidak boleh gonta ganti, kita mesti ajeg, mesti konsisten,” tutur Ganjar.

Lantas, Ganjar meminta Anies untuk memberikan ketegasan, berapa nilai untuk kinerja Kemenhan.

Baca: Hasto Beri Komentar Menohok ke Gibran soal Debat Cawapres: Pentingnya Syarat Usia Minimum 40 Tahun

“Mas Anies enggak usah takut, disebut saja angkanya berapa gitu loh. Kayak saya gitu loh, jangan di bawah lima, sebut saja berapa?” tanya Ganjar.

Anies kemudian menjelaskan bahwa kesejahteraan prajurit TNI lebih baik di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketimbang kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Sebab, saat itu kenaikan gaji prajurit TNI terjadi sembilan kali.

“(Skor Kemenhan) 11 Mas, dari 100,” jawab Anies. Lalu, sembari bercanda, Ganjar mengatakan bahwa Anies menunjukkan sikap yang berani.

“Ini sedikit ngajarin kendhel (berani) Mas Anies, biar berani,” imbuh Ganjar.

(tribunnewswiki.com/kompas.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer