Diisukan Mundur, Ini Respons Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang Bikin Orang Tersenyum

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Basuki Hadimuljono menerima bendera nasional dari Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo saat upacara pelepasan delegasi Indonesia ke Asian Games ke-19 di Istana Kepresidenan di Jakarta pada 19 September, 2023, jelang turnamen multi-olahraga yang digelar di Hangzhou, China, pada 23 September hingga 8 Oktober.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan respons terkait kabar dirinya diisukan mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Seperti diketahui, sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju diisukan mundur dari jabatannya.

Salah satu nama yang masuk dalam isu tersebut adalah Basuki yang berasal dari PDIP.

Akan tetapi, saat ditanya soal hal tersebut, Basuki memiliih untuk tidak meberi penjelasan lebih lanjut.

Ia pun hanya berucap satu kata ketika ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024.

"Wah," ucap Basuki, dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Zainal Fatah juga telah memberi tanggapan soal hal ini.

Baca: Hasto Beri Komentar Menohok ke Gibran soal Debat Cawapres: Pentingnya Syarat Usia Minimum 40 Tahun

Zainal Fatah mengaku, dirinya belum mengetahui hal tersebut, bahkan belum bertemu dengan sang menteri sejak pulang dari agenda groundbreaking IKN tahap empat pada Rabu (17/1/2024).

"Belum tahu, saya juga belum ketemu Pak Menteri sejak hari lalu," ucap Zainal Fatah saat ditemui usai Rapat Kerja (Raker) Komisi V DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Zainal Fatah juga menegaskan bahwa dirinya belum mendapatkan informasi dari Menteri Basuki mengenai isu tersebut.

"Saya belum pernah dengar dari Pak Menteri," lanjut Zainal.

Tegasnya, Kementerian PUPR akan memastikan semua tugas pembangunan infrastruktur yang diberikan akan diselesaikan dengan baik.

"Yang penting PU kerja, dikasih tugas kita laksanakan, seperti harapan teman-teman semua. Pokoknya kita jalanin apa yang ada di APBN," tegas Zainal Fatah.

Isu ini mencuat setelah ekonom senior, Faisal Basri menyerukan sejumlah menteri di kabinet Presiden Jokowi mundur.

Baca: Prediksi Skor & Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia 2023, Live Gratis di RCTI

Seruan Faisal itu tak terlepas dari kekecewaan terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap berpihak pada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

"Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) sudah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing," klaim Faisal dalam Political Economic Outlook 2024 di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2023).

Yasonna Laoly ogah mundur

Menkumham Yasonna Laoly patuh dengan arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang melarang menteri asal PDIP mundur dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Yasonna berujar bahwa apa yang diungkap oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait dengan Megawati melarang menteri dari partai banteng siap mundur meninggalkan Jokowi adalah arahan partai.

Ia pun mengaku mematuhi arahan dari pimpinan PDIP itu.

Hal tersebut diungkapkan Yasonna di kompleks Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan (Jaksel), Jumat, 26 Januari 2024.

"Ya kalau sudah Pak Sekjen yang bilang kan sudah arahan partai," kata Yasonna Laoly.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Australia di 16 Besar Piala Asia, Kick Off Jam 18.30 WIB

"Kita menuruti apa saja," ujarnya singkat.

Yasonna Laoly sendiri adalah satu dari tujuh menteri asal PDIP di Kabinet Indonesia Maju.

Adapun 6 menteri lain yang berasal dari PDIP adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menpppa) Bintang Puspayoga, dan Menteri Sekretariat Negara Pramono Anung.

Informasi soal kesiapan para menteri bakal mundur ini diungkap oleh Hasto di tengah isu panasnya hubungan Megawati dan PDIP dengan Jokowi.

Hasto mengungkapkan bahwa para kader PDI-P di kabinet Jokowi itu ingin mundur karena situasi politik yang kurang baik, terutama setelah anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Gibran bisa mencalonkan diri setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan syarat batas usia calon presiden dan wakil presiden.

Namun, putusan itu diwarnai pelanggaran etik.

Baca: Pantas Eks Menteri Edhy Prabowo Hadiri Wisuda Akpol Tribrata Anak Ferdy Sambo, Terkuak Hubungannya

Meski disebut sudah siap mundur, mereka dicegah Megawati dengan alasan stabilitas politik.

"Meskipun ada yang pernah mengatakan kami sudah siap angkat koper, tapi buat ibu (Megawati) kan stabilitas pemerintahan itu kan sangat penting," ucap Hasto awak media di Menteng, Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Selain politisi PDIP di kabinet Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sempat dikabarkan akan mengundurkan diri.

"Saya bekerja," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/1/2024).

Sementara itu, Jokowi mengeklaim tidak ada persoalan di internal Kabinet Indonesia Maju.

Ia mengaku setiap hari menggelar rapat dengan para pembantunya.

"Setiap hari, kita ratas, setiap hari kita rapat terbatas, setiap hari kita rapat internal. (Rapat) dengan semua menteri atau dengan sebagian menteri," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

(tribunnewswiki.com/kompas.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer