Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswi Depok, Argiyan Arbirama Cekik-Paksa Korban Hubungan Badan

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Argiyan Arbirama menjalani rekostruksi kasus pembunuhan dan pemerkosaan Kayla Rizki Andini, mahasiswi di Depok.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Argiyan Arbirama (20) menjalani rekostruksi kasus pembunuhan dan pemerkosaan Kayla Rizki Andini (21), mahasiswi di Depok, pada Selasa, 23 Januari 2024, siang.

Rekonstruksi tersebut dilakukan di tempat kejadian perkara (TKP) di kontrakan milik pelaku di Jalan Belacus, Sukmajaya, Kota Depok, pukul 10.00 WIB.

Dalam rekonstruksi tersebut, Argiyan Arbirama setidaknya melakukan 30 adegan.

Adegan rekonstruksi pembunuhan mahasiswi di Depok itu diperankan langsung oleh Argyan Abhirama.

Pria berusia 20 tahun itu menjalani rekonstruksi dengan mengenakan baju tahanan dan peci berwarna putih, serta masker yang menutupi mukanya.

Salah satu adegan yang diperankan dalam rekonstruksi tersebut adalah pelaku memperkosa korban saat kondisinya sudah tidak berdaya.

Argiyan terlebih dahulu mencekik leher pacarnya hingga tak berdaya.

Argiyan Arbirama (20) tersangka pemerkosa dan pembunuh mahasiswi sekaligus kekasihnya, KRA (20) menjalani rekonstruksi di lokasi di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/11/2024). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Baca: Video Shella Trenggalek 2 Menit 20 Detik Viral di X, Seragam Batik Jadi Sorotan, Polisi Bertindak

Kemudian ia melucuti pakaiannya sebelum melakukan tindakan senonoh itu.

Rekonstruksi diawali dengan Kayla Rizki Andini mendatangi kontrakan Argiyan di Jalan Belacus, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Setelah itu, Argiyan menjemput Kayla yang sudah ada di gang menuju kontrakannya.

Setelah memasuki kontrakannya itu, Argiyan sempat mengajak korban untuk berhubungan badan.

Korban menolak ketika diajak untuk menuruti nafsu bejat Argiyan.

Ia juga melakukan perlawanan hingga akhirnya Argiyan mencekik lehernya.

Dalam kondisi marah, Argiyan Arbirama kemudian memperkosa mahasiswi di Depok itu sebelum akhirnya kabur menggunakan sepeda motor.

Baca: Masih Ingat Cut Rashya Anak SD yang Viral Diwawancara? Kini Tumbuh Dewasa, Ini Potret Terbarunya

Rekonstruksi tersebut dilaksanakan kurang lebih 1,5 jam, dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.30 WIB.

Kronologi Argiyan bunuh-perkosa pacarnya

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, korban dan pelaku saling mengenal sejak empat bulan lalu melalui media sosial.

"Saat empat bulan waktu perkenalan antara pelaku dan korban ini belum pernah saling ketemu. Kemudian mereka janjian, dan setelah bertemu langsung pacaran kira-kira berjalan baru dua minggu," ujar Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/1/2024), dikutip dari Kompas.com.

Pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB, Argiyan mengirimkan pesan untuk mengajak korban minum kopi bersama.

Pelaku meminta KRA menjemput di rumah kontrakannya.

Wira berujar, awalnya korban menolak, tetapi ia akhirnya menuruti permintaan pelaku karena terus dipaksa.

"Kemudian korban bersedia untuk menjemput di rumah pelaku, dan pada saat tiba di rumah pelaku, korban diminta masuk ke dalam rumah kontrakan pelaku," ungkap Wira.

Baca: Lirik, Terjemahan, dan Arti Lagu Peak of Love by Aldi Haqq: Maybe We Cant Talk

"Selanjutnya pelaku langsung menutup pintu kontrakan dan menguncinya," tambah dia.

Korban lantas duduk di ruang tamu, lalu diminta masuk ke kamar mandi oleh Argiyan.

Setelah itu, pelaku langsung menarik tangan korban menuju kamar tidurnya, tetapi kembali ditolak.

"Karena korban memberontak dan teriak maka pelaku langsung mencekik korban dan mendorong ke arah tempat tidur," jelas Wira.

Korban pun terus melawan sambil berteriak.

Namun, Argiyan makin mengencangkan cekikannya hingga KRA terkulai lemas.

Saat itulah, pelaku menggagahi mahasiswi tersebut lalu mengikat tangan dan kakinya.

"Supaya tidak melawan, pelaku mulai mengikat tangan dan kaki korban dengan menggunakan sarung dan sarung bantal, serta menutupi korban dengan selimut," ucap dia.

Baca: Hasto Beri Komentar Menohok ke Gibran soal Debat Cawapres: Pentingnya Syarat Usia Minimum 40 Tahun

Sudah berencana perkosa korban

Wira mengungkapkan, Argiyan memang berencana untuk menyetubuhi kekasihnya saat bertemu.

"Pelaku sudah niat ingin untuk melakukan hubungan badan dengan korban, dan sudah merencanakan," ungkap Wira.

"Sehingga pelaku menghubungi korban dan meminta korban untuk menjemput di rumah kontrakannya untuk diajak ngopi bareng," sambung dia.

Setelah bertemu, terjadilah hal yang direncanakan pelaku berujung korban meninggal dunia.

Ditangkap saat kabur

Setelah membunuh kekasihnya, Argiyan kabur dengan membawa barang berharga milik korban.

Dia juga mengirimkan pesan kepada ibunya terkait pembunuhan KRA.

"Pelaku menginformasikan bahwa di rumah ada perempuan yang diikat, lalu ibu pelaku masuk ke dalam rumah dan mendapati korban sudah meninggal dunia," jelas Wira.

Wira mengungkapkan, Argiyan kabur ke rumah neneknya di Pekalongan, Jawa Tengah.

Baca: Nasib Bayi yang Dilahirkan dan Ditinggalkan Ibunya di Masjid Depok, Begini Kondisinya

Namun, pelariannya sia-sia karena polisi berhasil mengamankannya.

"Pelaku setelah melakukan perbuatannya, sempat melarikan diri ke arah Jawa Tengah," kata Wira.

"Alhamdulillah pada Jumat, 19 Januari 2024, tepatnya di Terminal Bus Ki Ageng Cempeluk, Kesesi Utara, Kesesi, Pekalongan, Jawa Tengah, tersangka berhasil ditangkap," imbuh Wira.

Sosok Argiyan Arbirama dan Kayla Rizki Andini

Argiyan Arbirama (20), pelaku pembunuhan mahasiswi yang juga pacarnya yakni Kayla Rizki Andini (21), ternyata juga merupakan pelaku perkosaan anak di bawah umur.

Bahkan, saat ini korban dari aksi bejat Argiyan Arbirama tersebut hamil 9 bulan.

Korban yang hamil 9 bulan karena diperkosa Argiyan Arbirama ini bukanlah Kayla Rizki Andini yang dibunuhnya, melainkan korban lain.

Dalam penyelidikan kasus pembunuhan ini, Polda Metro Jaya justru menemukan fakta baru.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa Argyan Arbirama ternyata pernah dilaporkan terkait kasus pemerkosaan terhadap pacarnya yang lain.

"Ada temuan baru dalam proses penyidikan. Tersangka juga telah dilaporkan terkait kasus persetubuhan anak (terhadap pacarnya), di Polres Metro Depok tanggal 3 Januari 2024," kata Ade Ary saat dihubungi, Sabtu, 20 Januari 2024.

Ade Ary mengatakan saat itu korban yang masih di bawah umur dipaksa untuk melakukan hubungan badan oleh pelaku.

"Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka oleh Subdit Jatanras - Ditreskrimum Polda Metro Jaya, tersangka mengakui bahwa pernah memaksa dan mengancam pacarnya untuk berhubungan badan," ungkapnya.

Terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu menyebut korban lain itu diperkosa hingga hamil.

"Korban saat dipaksa berhubungan badan masih belum dewasa (di bawah 18 tahun) saat ini sudah hamil 9 bulan dan dalam persiapan melahirkan," jelasnya.

Saat ini, Rovan mengatakan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya tengah berkoordinasi dengan Polres Metro Depok untuk menarik proses penyelidikan atas laporan tersebut.

"Saat ini penyidik masih mendalami dan sudah berkoordinasi dengan Polres Metro Depok untuk menarik laporannya ke Polda Metro Jaya," ucapnya.

Kayla Rizki Andini ditemukan tewas di salah satu rumah kontrakan di Jalan Raden Saleh (Gang Haji Daud) RT 4 RW 5, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis, 18 Januari 2024.

Saat ditemukan di kontrakan, tangan korban dalam keadaan terikat.

Kayla Rizki Andini adalah warga Jakarta Barat dan sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta Gunadarma di Depok.

Pelaku, atas nama Argiyan Arbirama ditangkap aparat kepolisian ketika hendak melarikan diri ke rumah saudaranya di daerah Tegal, Jawa Tengah.

Argyan Abhirama merupakan anak tunggal, baru setahun lulus SMA, bapaknya baru meninggal, ibunya kerja di mal bernama Frederica Theodora alias Vina (45).

Kapolsek Sukmajaya, Kompol Margiyono mengatakan lokasi temuan mayat wanita muda di rumah kontrakan milik ibu Frederica Theodora alias Vina ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB.

"Jadi si pengontrak ini mendapat informasi dari anak laki-lakinya melalui pesan chat WA menuliskan bahwa mau pergi jauh, meminta maaf, di kamar ada perempuan sudah meninggal karena dicekik," ucap Kompol Margiyono.

Berdasarkan informasi yang berhasil diperoleh, di tubuh korban terdapat luka lebam di sekitar leher diduga bekas cekikan.

(tribunnewswiki.com/warta kota/kompas.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer