Hal tersebut disampaikan setelah ditanya apakah jadwal kampanye yang hampir mirip antara dirinya dan Paslon nomor urut 1, memberikan sinyal komunikasi untuk putaran kedua Pilpres 2024.
"Jadi enggak apa-apa. Ya kalau penjajakan-penjajakan, boleh," kata Ganjar ditemui di Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024) malam, dikutip dari Kompas.com.
Ganjar mengatakan, dirinya dan Mahfud MD sama-sama berkuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta.
Demikian juga dengan Paslon nomor urut 1 yang merupakan alumni UGM.
Sehingga, komunikasi sangat mungkin dilakukan antara empat orang ini.
"Jadi kalau teman-teman yang kuliah di UGM di Yogya itu pasti sudah tahu style kita seperti apa. Oh, ini lagi serius, bercanda, ini kode-kode, gitu biasa," imbuh dia.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku mengenal pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Meski demikian, jadwal agenda kampanye antara Paslon nomor urut 3 dan nomor urut 2 tidak mirip sehingga tidak bertemu.
Mengenai komunikasi, Ganjar menekankan agar semua itu ditempuh demi kebaikan bersama.
"Jadi kita pikir, semuanya baik-baik, ya," pungkas politikus PDI-P ini.
Belakangan muncul asumsi Paslon nomor urut 3 dan nomor urut 1 bakal berkolaborasi untuk putaran kedua Pilpres 2024.
Sejumlah pengamat menyebutkan, Paslon nomor urut 3 condong bakal bekerja sama dengan AMIN, ketimbang dengan Prabowo-Gibran.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menyebutkan, PDI Perjuangan siap berkongsi untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada putaran kedua Pilpres 2024, jika salah satu kubu kalah di putaran pertama.
Baca: Polisi Bekuk Pelaku yang Ancam Tembak Anies Baswedan, Identitas Belum Diungkap
Dedi menilai, sinyal tersebut terlihat ketika PDI-P dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyambut hangat ucapan selamat ulang tahun ke-51 PDI-P dari Anies dan Muhaimin.
"Sambutan hangat PDI-P ke Anies dan Muhaimin bisa menjadi penanda jika mereka siap bergabung jika gagal maju ke putaran kedua," kata Dedi kepada Kompas.com, Jumat (12/1/2024).