Lo Siauw Ging (Dokter Lo)

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr Lo Siauw Ging Sosok Dokter Lo Siauw King, Dokter Asal Solo yang Terkenal Dermawan Tutup Usia di Umur 90 Tahun


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dokter Lo Siauw Ging adalah dokter asal Solo yang terkenal dermawan.

Dokter Lo Siauw Ging dikenal juga dengan nama Dokter Lo.

Dokter Lo Siauw Ging adalah dokter spesialis umum yang praktek di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.

Dokter Lo lahir di Magelang pada 16 Agustus 1934.

Ayah dokter Lo, Lo Bian Tjiang merupakan pengusaha tembakau.

Sementara sang ibu, Liem Hwat Nio merupakan seorang dokter.

Sosok orang tua yang kemudian mendorong dokter Lo untuk menekuni dunia kedokteran.

Apalagi sang ayah memberikan kebebasan baginya untuk memilih jalan hidupnya.

Walau saat itu dokter Lo sempat dibujuk untuk menjadi pedagang, seperti yang ditekuni keluarga besarnya.

Baca: Sosok Dokter Lo Siauw Ging, Dokter Asal Solo yang Terkenal Dermawan Tutup Usia di Umur 90 Tahun

Baca: Video Viral Nenek Tua Gendong Anaknya yang Disabilitas Naik Angkot untuk Berobat ke Dokter

Perkataan ayah tersebut mendorong dokter Lo untuk menolong orang sakit.

Pertolongan itu tidak mengedepankan untung rugi.

Dokter Lo kemudian menekuni studi kedokteran.

Keseharian Lo Siauw Ging Dokter Asal Solo Meninggal Usia 90 Tahun, Sering Lunasi Tagihan Pasien (Tribun Jakarta)

Pada tahun 1963, dokter Lo resmi menyandang dokter dari Universitas Airlangga.

Ada sosok yang juga turut menjadi inspirasinya, yakni mentornya, Dr Oen Boen Ing.

Dr Oen, untuk diketahui, merupakan sosok dibalik berdirinya Rumah Sakit Dr Oen. (1)(2)(3)

  • Karier


Dokter Lo sendiri sampai saat ini masih terdaftar sebagai dokter di RS Kasih Ibu.

Itu bisa dilihat dalam situs resmi RS Kasih Ibu.

Di sana tersedia profil singkat mengenai dokter Lo.

Dokter Lo merupakan dokter spesialis umum.

Dia pun telah menempuh kuliah hingga S2.

Dikutip dari situs resmi RS Kasih Ibu, gelar S2 yang dimiliki dokter Lo didapatkan setelah menempuh studi di Universitas Indonesia.

Dia mendapat gelar Magister Administrasi Rumah Sakit. (3)

Baca: Sosok Dokter Wayan yang Viral Buka Praktik di Rumah Mewah Terbengkalai Penuh Sampah, Dikenal Baik

 

  • Julukan Dokter Dermawan


Kisah kedermawanan dokter Lo asal Solo ini memang sudah menjadi rahasia umum.

Tidak hanya warga Solo, namun juga warga dari sekitar Solo, seperti Klaten, Sukoharjo, Boyolali dan Karanganyar.

Tidak sedikit warga yang tidak mampu datang berobat ke tempat prakteknya.

Sikap dermawan dan penuh jiwa sosial yang ditularkan oleh Dr Oen, membuat dokter Lo lebih meyakini bahwa kesehatan adalah milik semua orang, termasuk orang miskin.

Ia juga pernah "marah" kepada pasiennya yang memaksa untuk membayar.

Menggunakan alat bantu, dokter Lo semasa hidup berjalan keluar kamar rawat inap RS Kasih Ibu, Solo, Kamis (4/8/2016). (youtube via Tribunnews)

Meskipun saat itu, dokter Lo mengetahui bahwa si pasien tidak punya uang cukup untuk membeli obat.

"Apa kamu sudah kaya dan bisa beli beras, kok mau bayar," ujarnya.

Tidak hanya itu, suami dari Maria Gan May Kwee tersebut juga tidak segan untuk memarahi orang tua pasien karena terlalu lama memeriksakan anak mereka yang sakit.

Itu pernah dialami warga Brengosan Solo, Yunita.

"Saya pernah dimarahi, pas itu anak saya panas tinggi dan setelah tiga hari tidak turun turun, saya bawa ke dokter Lo. Sampai sana dimarahi, kok baru sekarang," kata Yunita pada 14 Agustus 2015.

Kemudian pasiennya yang bernama Yayan, pasien asal Boyolali, mengaku sempat ditanya apakah punya uang untuk membayar obat atau tidak saat mengantar puterinya berobat.

"Tadi habis anak saya diperiksa, ditanya punya uang tidak buat beli obat, lalu ya saya jujur ndak bawa uang banyak, lalu pak dokter Lo bilang ya sudah ini ditebus, nanti saya yang bayar," kata Yanuar.

Dalam sebulan, Lo harus menanggung kurang lebih 7-8 juta rupiah.

Saat disinggung bagaiamana dirinya harus menutup uang sebesar itu dalam sebulan, Lo enggan menjelaskan secara detail.

Dirinya hanya menceritakan bahwa ada seorang donatur yang pernah mendengar bagaimana cara saya bekerja melayani pasien, dan akhirnya tertarik membantu.

"Ada donatur yang berniat membantu saya, karena dengar saya kerjanya bantu pasien yang ndak mampu,"katanya singkat.

Biasanya, dokter Lo memberikan tanda khusus diresepnya dan meminta pasien untuk menebus obat ke apotik rujukannya.

Setelah itu, pada akhir bulan, tagihan akan diberikan ke dokter Lo.

Selain membuka praktek di Rumah Sakit Kasih Ibu pada pukul 10.00 wib - 12.00 wib setiap hari, dokter kaum papa tersebut juga masih melayani pasien dirumahnya di Jagalan 27, Kelurahan Jebres, Solo.

Pasien dari warga sekitar pun tidak kalah banyak.

Dokter Lo semasa hidup dikenal dermawan (TribunJatengTV)

Keberadaan dokter Lo seakan menjadi malaikat penolong bagi pasien yang kurang mampu untuk berobat.

Namun, dokter Lo mengaku tidak mampu untuk mengetahui apakah memang benar pasiennya adalah miskin atau tidak.

"Satu prinsip saya, kalau mau bayar ya terserah dan kalau ndak mampu ya bilang saja nanti dibantu sekalian obatnya. Saya menghargai kejujuran, ada juga yang pura pura enggak punya uang dan ingin gratisan terus berobat ke saya, ya itu urusan dia sajalah,"kata pria yang gemar membaca buku tentang kisah detektif tersebut.

Salah satu warga sempat bercerita bahwa saat kerusuhan 98 di Solo, banyak warga keturunan Tionghoa mengungsi dan menutup usaha mereka.

Suasana mencekam dan mengancam warga keturunan Tiongha tersebut tidak menyurutkan Lo Siaw Ging untuk melayani pasien.

Dokter lo justru memaksa untuk buka praktik meski sudah diingatkan warga untuk tidak buka praktek.

"Dokter malah sempat marah, katanya kasihan kalau ada pasien yang datang berobat. kok tutup," kata Purwadi, warga Jagalan, Solo.

Saat itu warga justru berjaga di depan rumah dokter Lo.

Biar tak pikun, walau usianya sudah tergolong senja, namun dokter Lo tampak masih bersemangat melayani pasien-pasiennya.

Saat disinggung resep hidup untuk terus mengabdi ia mengatakan itu karena berkat Tuhan.

"Ya suatu karunia Tuhan Allah, di usia seperti saya ini masih diberi kesehatan. Dan selain itu kalau ndak bekerja, pasti pikun. Jadi ada alasan egonya, biar ndak pikun ya saya bekerja," katanya.

Hanya hidup berdua dengan sang istri diakui Lo membuatnya lebih bisa fokus bekerja.

"Saya dan istri kan enggak punya anak, jadi itu ya membantu agar fokus," katanya.

Meski kedermawanannya sudah dikenal, dokter Lo menampik dirinya adalah tokoh inspiratif bagi Bangsa Indonesia yang akan berumur 70 tahun.

"Tokoh nasional apa, saya bukan siapa siapa, jangan dibesar besarkan. Saya hanya bantu warga yang sakit," katanya.

Sementara itu, pihak Rumah Sakit Kasih Ibu, menyatakan akan selalu mendukung pelayanan yang dilakukan dokter Lo.

Dokter Lo yang juga sempat menjadi direktur di rumah sakit tersebut menjadi inspirasi bagi para dokter muda di Kota Solo.

"Sosok yang sangat inspiratif bagi dokter lainnya, jadi tidak mengedepankan materi saja saat melayani pasien. Pihak Rumah sakit mendukung apa yang dilakukan dokter Lo," kata dokter Yulius Widiarto. (2)



 

  • Meninggal


Seorang dokter yang terkenal dermawan asal Solo, Jawa Tengah bernama Lo Siauw Ging meninggal dunia pada Selasa, (9/1/2024) sekitar pukul 12.15 WIB.

Semasa hidupnya, Lo Siauw Ging dikenal sebagai sosok yang murah hati alias dermawan.

Sebagai dokter, Lo Siauw Ging tak memberikan biaya untuk pasien alias gratis atau sukarela.

Baca: Kongres Konsil Dokter Dunia IAMRA Resmi di Tutup

Bahkan seringkali Lo Siauw Ging membantu biaya pelunasan pasien miskin di Kota Solo.

Diketahui, Lo Siauw Ging berpulang dalam usia 89 tahun.

Almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu sejak Jumat (5/1/2024) lalu.

Sebelum meninggal dunia, berpesan pada anak-anaknya agar dirinya dimakamkan dengan peti biasa.

Dia ingin proses pemakaman yang sederhana dan tak memerlukan dana fantastis.

”Karena memang usia sudah sepuh. Beliau sempat dirawat sejak 5 Januari 2024. Sejak dirawat kondisinya selalu naik turun,” tulis Manajer Humas Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Surakarta, Divans Fernandes, melalui pesan singkatnya, Selasa sore dalam pesan singkatnya seperti dikutip Kompas.id.

Menggunakan alat bantu, dokter Lo semasa hidup berjalan keluar kamar rawat inap RS Kasih Ibu, Solo, Kamis (4/8/2016). (youtube via Tribunnews)

Jenazah Lo rencananya akan disemayamkan di rumah duka Thiong Ting, Jalan Kolonel Sutarto, Kecamatan Jebres, Solo.

Lo Siauw Ging dikenal sebagai dokter tanpa tarif yang berjiwa sosial tinggi.

Lo praktik di Rumah Sakit Kasih Ibu. Dia juga membuka praktik dokter umum di rumahnya di Jalan Jagalan No. 27 Solo.

Ketika masih muda dulu, pasiennya bisa mencapai 100 orang sehari.

Seiring dengan usianya yang kian sepuh, dr Lo masih mampu melayani 20-30 pasien per hari.

Ia menggratiskan biaya pemeriksaan kesehatan kepada pasiennya yang tak mampu.

Lo tidak pernah memasang tarif kepada para pasiennya.

Ia ikhlas dibayar sukarela.

Bahkan, ia turut membayari obat yang diperlukan pasiennya.

Lo akan menuliskan resep dengan memo khusus.

Pasien itu tinggal mengambil obat di apotek Budi Asih.

Pihak apotek lalu memberikan obat sesuai dengan resep yang ditulis oleh Lo.

Setiap bulan pengelola apotek akan mengirimkan tagihan-tagihan biaya obat-obat para pasien tidak mampu itu kepada Lo.

Tagihan yang harus dibayar dr Lo bervariasi dari ratusan ribu hingga Rp 10 juta per bulan.

Selain dari uang pribadinya, dana untuk biaya obat berasal dari para donatur.

“Prinsipnya, bagi saya orang yang tidak mampu juga berhak untuk berobat,” ujarnya seperti dikutip Kompas.id terbitan (19/03/2019) silam.

Pasien yang dilayaninya kebanyakan berasal dari panti jompo atau panti asuhan yatim piatu. (4)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)

 

 



Info Pribadi


Pendidikan


Riwayat Karir


Berita Terkini


Sumber :


1. rskasihibu.com
2. solo.tribunnews.com
3. www.tribunnews.com/regional/2024/01/10/profil-dan-kisah-kedermawanan-dokter-lo-siauw-ging-yang-meninggal-di-rs-kasih-ibu-solo?page=all


Penulis: Ika Wahyuningsih

Berita Populer