Update Korban Miras di Surabaya Bertambah Jadi 3, Soundman Susul 2 Musisi, Tubuhnya Banyak Etanol

Penulis: Bangkit Nurullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi dan keluarga korban menunggu jenazah Indro di kamar mayat RSU dr Soetomo Surabaya

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Musisi yang meninggal usai menenggak miras di Bar Vasa Hotel Surabaya bertambah menjadi tiga orang.

Indro Purnomo, seorang sound engineeringg tewas di RSUD dr Soetomo pada Selasa (26/11/2023) sekira pukul 09.00 WIB.

Praktis, korban yang meninggal ada tiga orang;

  • William Raffly (drummer),
  • Reza (pemain saxophone),
  • Indro Purnomo.

Fatmawati, istri Purnomo menceritakan tiga hari terakhir kondisi kesehatan suaminya tiga hari terakhir memang sangat menurun.

Kedua tangan dan kaki suaminya terpasang selang infus.

Di dadanya terpasang selang yang digunakan dokter untuk mencuci darah ginjal.

"Dokter bilang kalau tubuh suami saya banyak kandungan etanol. Makannya harus disterilkan dengan cuci darah," ucapnya.

Etanol adalah kandungan yang ada di dalam minuman alkohol.

Sebagaimana yang diketahui empat hari sebelum korban tewas sempat menenggak minuman keras di bar hotel bintang 5.

Korban saat itu kerja mengawal sebuah grup band manggung di sana.

Setelah pesta minuman keras, korban masih bisa pulang dengan mengendarai sepeda motor sendiri.

Namun, saat itu Fatmawati melihat ada yang aneh dari suaminya.

Badan suaminya panas, lemas, dan hanya bisa terbaring di kasur.

"Kurang lebih tidur itu 30 jam. Bangun itu karena saya bawa ke rumah sakit. Saya tanya apa gak bisa jawab, tapi kantong matanya itu kelihatan hitam kayak orang yang sakit lama," ujarnya.

Baca: Berikut Sosok 9 Naga Penguasa Ekonomi Indonesia, Lengkap dengan Bisnis dan Harta Kekayaannya

Baca: Awal Mula Terbongkarnya Skandal Kiai Pemilik Ponpes di Gresik Cabuli 3 Santriwati, Korban Trauma

Dokter saat itu mengatakan kepada Fatmawati bahwa suaminya terpapar zat alkohol yang sangat banyak.

Untuk mensterilkan zat itu, suaminya harus rutin cuci darah.

Biaya sekali cuci darah sekitar Rp25 juta.

Layanan itu tidak bisa dikover BPJS, karena riwayat pasien sakit akibat minuman alkohol.

Lalu satu hari kemudian kesehatan Indro semakin menurun.

Badannya membiru dan seperti orang kepanasan.

Diajak bicara pun tidak bisa merespon.

Sampai pada akhirnya tiga hari kemudian Indro meninggal dunia.


Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

 



Penulis: Bangkit Nurullah

Berita Populer