Berdasarkan hasil pemeriksaan korban selamat dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sementara, sopir diduga tidak bisa mengantisipasi kondisi jalan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo menjelaskan sopir mengendari bus dengan kecepatan tinggi.
Hal ini membuat bus tidak bisa dikendalikan saat melaju di jalan yang menikung ke kiri di lokasi kecelakaan.
Menurut Ibrahim sopir kurang mengantisipasi dan membuat bus oleng dan menabrak pembatas jalan atau guardrail.
"Selanjutnya kendaraan miring dan terbalik dengan posisi roda kiri di atas di badan jalan yang menghadap arah selatan," ujar Ibrahim saat dihubungi, Jumat malam (15/12/2023), dikutip dari Kompas.tv.
Bus dengan nomor polisi AA 7626 OA itu mengangkut 18 penumpang dan tiga kru bus. Sebanyak 12 orang tewas dan sembilan orang mengalami luka dalam kecelakaan tersebut.
Terpisah korban selamat, Rahma berusia 16 tahun, menjelaskan sepanjang perjalanan sopir mengemudikan bus Handoyo dengan kecepatan tinggi.
Tak hanya itu di perjalanan dalam tol Rahma merasa sopir mengendari bus dengan ugal-ugalan. Alhasil Interchange KM 72 Exit Tol Cikampek, bus oleng ke kanan dan terbalik.
Kejadian begitu cepat, Rahma yang duduk di tengah bagian kanan tiba-tiba sudah tertindih dengan penumpang lain.
"Posisi saat celaka saya masih sadar tertindih penumpang lainnya, bus terguling begitu keras sehingga wajar banyak korban jiwa juga," ujarnya, dikutip dari Tribunnews.com.
Korban meninggal dunia kecelakaan bus Handoyo masih berada di RS Abdul Radjak Purwakarta.
Namun, pihak berwenang sudah mempersilakan keluarga korban untuk membawa jenazah.
1. Mia Febrianti, usia 40 tahu, merupakan warga Desa Duri Kelapa, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
2. Iskandar berusia 69 tahun, merupakan warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
3. Resmi Asiatub berusia 60 tahun, merupakan warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
4. Kasdi berusia 63 tahun, merupakan warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.
5. Mashudi berusia 57 tahun adalah warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
6. Yekti Nugrahanti berusia 45 tahun adalah warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
7. Adelia berusia 5 tahun merupakan anak dari Mashudi dan Yekti.
8. Siti Rohyati usia 57 tahun adalah warga Desa Ciracas, Jakarta Timur.
9. Siti Munjayana usia 55 tahun adalah warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.
10. Cholimah usia 68 tahun adalah warga Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
11. Kholifah usia 60 Tahun adalah warga Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
12. Siti Wirnasih (36), warga Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
Diketahui, belasan korban tersebut tewas usai bus PO Handoyo dengan nomer polisi AA 7626 OA yang mereka tumpangi alami kecelakaan tunggal di Tol Cipali, Jumat (15/12/2023).
Bus dengan tujuan Yogyakarta-Bogor itu terguling saat hendak keluar Tol Cikampek untuk mengambil penumpang di Kabupaten Purwakarta.
"Saat di lokasi kejadian, kondisi jalan yang tikungan dan menurun itu diduga tidak dikuasai oleh sang supir, hingga akhirnya supir hilang kendali dan menabrak pembatas jalan sampai terguling arah kanan," ucap Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supariadi.
Baca: Hasil Olah TKP Sementara Kecelakaan Bus Handoyo Karena Kelalaian Sopir, Diduga Ugal-ugalan
Baca: Berikut Daftar Nama 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Handoyo di Exit Tol Cikampek
Bus antarkota antarpovinsi (AKAP) PO Handoyo jurusan Yogyakarta-Bogor terlibat kecelakaan tunggal di Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Kecelakaan maut itu tepatnya terjadi di Interchange KM 72 Exit Tol Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) sekitar pukul 15.50 WIB.
Kecelakaan itu menyebabkan 17 penumpang dan dua awak jadi korban.
Sebanyak 12 penumpang di antaranya tewas di lokasi kejadian.
"Jadi bus PO Handoyo ini tujuan Yogyakarta-Bogor. Bus ini hendak keluar ke pool yang ada di Purwakarta untuk mengambil penumpang," ucap Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supriadi, kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (15/12/2023).
"Namun, berdasarkan keterangan pengemudi, saat di lokasi kejadian bus melintas dengan kecepatan tinggi dan akhirnya hilang kendali hingga menabrak pembatas jalan, kemudian tergulih arah kanan."
Dadang menyebutkan bahwa ada 12 orang korban tewas, dua orang luka berat, dan lima orang luka ringan.
"Total di dalam bus itu ada 20 orang. Sementara yang selamat ada sang pengemudi," ujarnya.
Korban tewas dan luka berat, kata Dadang, sudah dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta.
"Korban luka ringan dilarika ke RS Siloam Purwakarta," kata Dadang.
Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id sekitar pukul 19.00 WIB, pihak berwenang sudah berhasil mengevakuasi bangkai bus PO Handoyo yang berplat nomer AA 7626 OA tersebut.
Baca: Sosok Awan, Bocah 10 Tahun yang Tewas Usai Dibanting Ayah Kandung, Dikenal Supel dan Rajin
Sopir bus PO Handoyo yang mengalami kecelakaan maut di Tol Cipali sudah diamankan polisi.
Kapolres Purwakarta AKBP Edward Zulkarnain mengatakan, saat ini pihaknya sudah mengamankan satu orang untuk dimintai keterangan.
"Satu sopir diamankan di Polres," ujar Edward saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Jumat (15/12/2023).
Korban meninggal, kata dia, saat ini jumlahnya mencapai 12 orang, 2 luka berat, dan 7 orang luka ringan.
"Dua belas MD (meninggal dunia), 2 LB (luka ringan), 7 LR (luka berat) 1 sopir diamankan. Update," katanya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, kecelakaan bus PO Handoyo itu terjadi di interchange kilometer 73/B Tol Cipali pukul 15.30 WIB.
Dalam peristiwa maut itu, total ada 12 orang korban meninggal dunia, terdiri dari tiga orang laki-laki dan sembilan orang perempuan.
Jenazah sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Abdul Radjak, Kabupaten Purwakarta.
Tujuh korban yang mengalami luka ringan, terdiri dari lima orang laki-laki dan dua orang perempuan.
Semuanya dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam.
PO Bus Handoyo tersebut, kata dia, melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta dengan membawa 20 orang penumpang.(*)