Nawawi Pomolango menyesal datang langsung ke arena debat di halaman kantor KPU RI.
Penyesalan itu muncul karena selama debat para capres tidak ada yang menyinggung soal konsep pemberantasan korupsi.
Nawawi kemudian menyebut debat antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo itu layaknya debat kusir.
”Semalam saya ikut juga karena diundang menyaksikan debat kusir, eh maaf debat capres. Capek-capek dari sini saya bela-belain, ke sana saya ingin mendengar ada konsep pemberantasan korupsi, enggak ada yang bisa ditawarkan oleh beliau (para capres, red)," kata Nawawi pada forum diskusi di acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Istora Senayan, Rabu (13/12), dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Nawawi para capres hanya menyebut pemberantasan korupsi dengan menguatkan KPK saja.
Hanya saja, tak dijelaskan lebih komprehensif caranya.
"Bahasanya ya hanya berantas korupsi gitu, menguatkan KPK. Tapi seperti apa (konsepnya) enggak ada juga. Saya jadi menyesal kenapa harus bermacet-macet semalam," kata dia.
Baca: Kala Ganjar Pranowo Lontarkan Isu HAM yang Bikin Prabowo Meninggi
Mantan hakim Pengadilan Tipikor itu juga tak menampik bahwa KPK saat ini berbeda dengan KPK sebelumnya. Revisi UU KPK dinilai berpengaruh besar.
Namun demikian, ia tetap meyakini masih tersisa integritas di antara pegawai KPK. Hal itu dinilainya menjadi modal yang sangat kuat.
"Kalau sisa optimisme yang tersisa yang saya katakan tadi integritas insan-insan KPK saya yakini itu masih ada," ujarnya.