Jadi Penyelamat, Inilah Sosok Polisi yang Hentikan 2 Bocah SD Motoran 400 Km dari Madura ke Jakarta

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MZ (11) dan D (10), dua bocah SD yang nekat motoran dari Madura ke Jakarta dan ilustrasi polisi melakukan penilangan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menjadi seorang penyelamat, inilah sosok dari polisi yang berhasil menghentikan dua bocah SD berkendara sepeda motor dari Madura ke Jakarta.

Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan aksi nekat 2 bocah SD mengendarai sepeda motor tanpa helm dan pakaian yang memadai.

Yang lebih mengejutkannya lagi, dua bocah SD tersebut mengaku mengendarai sepeda motor dari Madura, Jawa Timur, dengan tujuan ke Jakarta.

Polisi pun sampai tak menduga mereka berasal dari Madura.

Kedua anak SD tersebut telah menempuh jarak kurang lebih 400 km dari Madura hingga Semarang.

Perjalanan 2 bocah SD itu terhenti di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Senin, 20 November 2023.

Ternyata, mereka hanya berbekal uang Rp 100 ribu.

Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023). (TribunMadura.com/ Hanggara)

Baca: Pantas Dokter Qory Masih Cinta dan Cabut Laporan KDRT Willy Sulistio, Terungkap Sifat Baik Suaminya

Mirisnya, sepanjang perjalanan mereka cuma mengonsumsi mi instan.

Usut punya usut, sosok dari polisi yang berhasil menghentikan dua bocah SD tersebut ternyata adalah anak buah dari AKP Supeno, Kapolsek Tengaran, Semarang.

Polisi tersebut patut diacungi jempol karena aksinya mencegat kedua bocah di bawah umur mengendarai motor.

Bagaimana tidak, sangat bahaya jika seorang anak di bawah umur mengendarai motor di jalan raya, dan bahkan menempuh perjalanan yang begitu jauh.

Polisi tersebut merupakan anggota Satlantas Polsek Tengaran.

Namun belum diketahui pasti siap nama dan pangkat dari polisi yang mencegat 2 bocah SD itu.

AKP Supeno mengatakan bahwa kedua anak tersebut telah menempuh perjalanan sepanjang sekitar 400 kilometer menggunakan motor Beat.

Seusai memintai keterangan, polisi kemudian membawanya ke Mapolsek Tengaran untuk diselidiki lebih lanjut.

Dua bocah SD tersebut berinsiail MZ (11) dan D (10) asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Baca: Jadwal Live RCTI Indonesia vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Begini Skenario untuk Lolos

Mereka mengaku berniat menuju Jakarta menggunakan motor merek Honda Beat.

Mereka hanya mengenakan kaus serta celana pendek, ditambah lagi tak ada pelat dan spion yang terpasang di motor.

Kedua bocah SD itu telah menempuh perjalanan sejauh sekitar 400 kilometer dari Kabupaten Sampang sejak Minggu (19/11/2023) siang dari Madura hingga masuk wilayah Kabupaten Semarang.

Perjalanan mereka terhenti seusai disetop polisi ketika melintasi jalur Solo-Semarang, Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Senin (20/11/2023) pagi.

AKP Supeno mengatakan bahwa saat itu anggotanya tengah melaksanakan pengaturan lalu lintas pagi di wilayah Klero.

Anggotanya tak mengira bahwa dua bocah itu berangkat dari Madura.

Polisi kemudian mengamankan mereka ke Mapolsek Tengaran.

Baca: Chord Kunci Gitar Lampu Merah - The Lantis: Tapi Ku Berada di Lampu Merah

“Setelah kami mintai keterangan, ternyata mereka mau ke Jakarta tanpa seizin orangtuanya,” kata Supeno kepada wartawan, Selasa, 21 November 2023, dikutip TribunnewsWiki dari Tribun Jateng.

MZ merupakan siswa SDN Penggarengan 2, Kabupaten Sampang.

Sedangkan, D bersekolah di MI Mitakhul Ulum di kabupaten yang sama.

Kedua anak itu berniat menuju ke Jakarta untuk menemui temannya.

AKP Supeno mengatakan, pihaknya langsung menghubungi keluarga kedua anak tersebut agar dijemput.

"Selama di Mako Polsek (Tengaran), kita mintai keterangan, kita ajak guyon (bercanda), kita kasih makan," ujar Supeno.

"Cuma ya itu, yang membuat prihatin anak 11 dan 10 tahun naik motor dari Penggarengan, Sampang mau mengarah ke Jakarta," jelasnya.

Baca: Viral Video Wanita ABG Rambut Pirang Aniaya Teman di Pontianak, Ternyata Gegara Cemburu

Dengan perjalanan sejauh itu, kata AKP Supeno, kedua anak tersebut tampak sehat dan tidak terlihat lelah.

Padahal, mereka hanya mengantongi uang Rp 100 ribu untuk bensin dan makan.

Kedua anak itu berangkat dari Madura pada Minggu (19/11/2023) siang.

Mereka lalu akhirnya dijemput keluarganya dan sudah pulang ke rumah masing-masing.

Pengakuan 2 Bocah SD Naik Motor dari Madura ke Jakarta

Salah satu bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.

Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali, tidak mengetahui rute.

Sehingga berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).

Baca: Lulusan S3 & Peneliti BRIN, Ini Fakta Sosok Semeidi Husrin, Teman Setia ODGJ Enuh Nugraha Alumni ITB

"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu Polisi," ujarnya, Selasa (21/11/2023).

Saat malam hari mereka menginap di sebuah Gardu, lokasinya di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kemudian keesokan harinya, baru melanjutkan perjalanan.

Sedangkan saat merasa lapar, mereka hanya membeli mie instan.

"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan Polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.

Rupanya, alasan mereka bertolak ke Jakarta adalah karena ingin bertemu dengan teman.

Kata Keluarga

Sementara, pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.

Baca: Bukan Pengangguran, Ternyata Ini Pekerjaan Willy Sulistio Suami dr Qory, Bergelar Sarjana Humaniora

Saat itu dirinya tidak langsung percaya karena khawatir penipuan, sehingga meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.

"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.

Ia merasa tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta.

Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan ponakannya di Pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.

"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut, bahkan pasca dijemput oleh pihak keluarga, kedua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.

"Kami panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga kedepan tidak ada lagi peristiwa yang sama. Saya harapkan para orangtua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya.

8 Fakta Bocah SD Naik Motor dari Madura ke Jakarta

• Usia Anak-anak yang Nekat: Fakta bahwa dua anak berusia 12 tahun nekat melakukan perjalanan ke Jakarta dengan sepeda motor.

• Kesiapan yang Minim: Kedua anak ini berangkat tanpa persiapan yang matang, hanya membawa uang sebesar Rp 100 ribu dan pakaian terbatas.

• Pengetahuan Rute dengan Google Map: Inisiatif anak-anak menggunakan Google Map (GPS) untuk menentukan rute perjalanan.

• Diamankan oleh Polisi: Kedua anak ini dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang.

• Tujuan Awal Hanya Ingin Bertemu Teman: Tujuan mereka ke Jakarta ternyata hanya untuk bertemu teman sebayanya yang sering berkomunikasi melalui telepon.

• Keluarga Bereaksi Cepat: Keluarga kedua anak ini merespon dengan cepat ketika mendengar tentang perjalanan nekat mereka.

• Mediasi oleh Kepolisian: Setelah dijemput oleh keluarga, kedua anak ini dibawa ke Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.

• Pesan dari Kapolsek: Kapolsek Pangarengan menekankan pentingnya peran orangtua dalam menjaga anak-anak mereka. Ini menjadi pesan yang relevan dan dapat menjadi pembelajaran bagi orangtua dan masyarakat pada umumnya.

(tribunnewswiki.com/tribunjateng.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer