Aktivis HAM Israel Bongkar Siasat Keji Negaranya, Sedang Coba Lakukan Pembersihan Etnis Palestina

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang menunggu di tenda penampungan dalam kegelapan karena bahan bakar untuk pembangkit listrik habis, di luar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada awal 3 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muncul beberapa spekulasi di balik masifnya agresi militer Israel ke Palestina.

Namun Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Israel, Ofer Neiman, Minggu (12/11/2023), membongkar rencana pemerintah zionis di Tel Aviv yang ingin membersihkan etnis di Palestina dengan menyerang Gaza.

Menurutnya, pemindahan paksa oleh tentara Israel terhadap rakyat Palestina dari utara ke selatan Jalur Gaza merupakan langkah pertama pembersihan etnis.

Serangan Israel yang sudah berlangsung selama lebih dari satu bulan bertujuan mendorong paksa warga Palestina di Gaza ke Selatan  lalu ke perbatasan dengan Mesir.

"Ujung-ujungnya warga Gaza dipaksa mengungsi ke Sinai wilayah Mesir sehingga Gaza bersih dari etnis Palestina," kata Neiman seperti laporan Anadolu, dikutip dari Tribunnews.com.

Neiman mengungkapkan tindakan pemerintah Israel itu bertujuan untuk pembersihan etnis dengan mengusir warga Palestina dari Gaza ke Semenanjung Sinai di Mesir.

"Kita juga melihat bahwa selatan Gaza tidak aman bagi warga Palestina," katanya, "Kita menyaksikan serangan dan pemboman tentara Israel terhadap warga Palestina di sana juga."

"Saya pikir kita perlu memahami pemerintah Israel tidak ingin melihat warga Palestina di Gaza," kata Neiman.

"Saya tidak terbayang bahkan Presiden AS Joe Biden akan mengizinkan ini," kata dia.

Orang-orang yang terluka menerima perawatan medis di bangsal darurat rumah sakit Al-Shifa menyusul serangan Israel, di Kota Gaza pada 5 November 2023. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. (Bashar TALEB / AFP)

"Saya pikir warga Palestina punya hak untuk melawan tentara Israel. Menurut hukum internasional, warga sipil harus dilindungi dari kedua belah pihak," katanya.

"Saya pikir orang yang rasional yang memahami hukum internasional dan situasi di sini akan mengatakan warga Palestina punya hak untuk melawan pasukan Israel yang terlibat dalam pendudukan dan apartheid," katanya.

"Bahkan beberapa politisi Israel yang jujur mengatakan warga Palestina punya beberapa hak untuk melawan dan bukan berarti setiap serangan Palestina adalah terorisme."

Menggarisbawahi bahwa narasi resmi Israel menyebut setiap tindakan Palestina sebagai "terorisme" secara sembarangan, Neiman mengatakan, ketika Hamas menyerang tentara Israel atau warga Palestina melawan tentara Israel di Tepi Barat, Israel hanya menyebut mereka teroris. 

Sementara itu, sejak pertempuran di Gaza memanas, Israel diperkirakan telah menghabiskan anggaran sebesar 51 miliar dolar AS untuk perang melawan Hamas.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas

Berita Populer