Dalam kesempatan ini, PLN memberikan edukasi seputar manfaat dan bahaya listrik untuk puluhan siswa perwakilan sekolah tersebut.
Materi edukasi disampaikan oleh Team Leader K3L PLN UPT Salatiga - ULTG Salatiga, Syukron Alhakim.
Kunjungan diterima langsung oleh Wakasek Bidang Kurikulum SMK Negeri 3 Salatiga, Cahyono Dwi Atmoko, S. PdT.
Manager PLN ULTG Salatiga, Sumadi mengatakan, program PLN Goes To School tersebut mengajak para siswa agar mengenali dan lebih bijak dalam penggunaan energi listrik.
Kemudian, bijak memanfaatkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan.
"Kami memberikan edukasi terhadap masyarakat, termasuk dalam hal ini lingkungan sekolah. Dengan harapan lingkungan tersebut juga terjamin keselamatannya. Kami memberikan informasi hal-hal apa saja yang boleh dilakukan," ujar Sumadi.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan, antara lain aktivitas di sekitar menara atau saluran udara tegangan tinggi (SUTT).
Misalnya, bermain layang-layang, yang masih sering ditemui di kawasan tersebut.
Jika melihat Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2021 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) tercantum poin berupa larangan mendirikan bangunan dan menanam tanaman yang memasuki ruang bebas minimum serta bermain layang-layang, balon udara, drone, dan atau sejenisnya di sekitar jaringan transmisi tenaga listrik.
Termasuk kegiatan membakar benda apapun secara sengaja atau tidak disengaja di bawah ruang bebas. Menimbun atau menguruk tanah di bawah ruang bebas juga dapat mengakibatkan perubahan jarak minimum antara konduktor jaringan transmisi tenaga listrik dan tanah.
Lokasi SMK Negeri 3 Salatiga cukup dekat dengan jaringan SUTT Bawen dan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) Ungaran-Pedan.
Saluran tersebut menjadi titik vital jaringan yang memberikan suplai energi listrik tidak hanya kecamatan sekitar, tapi juga kabupaten lainnya.
Terlebih, SUTT Bringin-Mojosongo mensuplai energi listrik untuk gelaran Piala Dunia U-17 2023 di kota Solo.
"Jika terjadi gangguan, maka dampaknya akan luas sekali. Maka, kami memberikan pemahaman agar tidak melakukan aktivitas di sektiar menara," kata Sumadi.
Sumadi juga berharap, sosialisasi tersebut untuk menumbuhkan kepedulian sekaligus tambahan ilmu seputar listrik. Siswa yang mengikuti edukasi tersebut, nanti dapat berperan untuk menyebarkan pengetahuan yang sama kepada orang-orang di sekitarnya.
"Harapan kami, sosialisasi ini efeknya untuk jangka panjang. Kami ingin menanamkan sejak dini. Sehingga nantinya ada semacam kader yang memberikan edukasi kepada masyarakat sekitarnya," katanya.
Baca: PLN ULTG Salatiga & Surakarta Gelar Sweeping dan Edukasi Bahaya Layang-layang Sekitar Tower
Dalam edukasi tersebut, diselingi dengan sesi tanya jawab.
Kemudian, para siswa juga mendapatkan bingkisan berupa bola voli, agar menumbuhkan minat olahraga tersebut.