Jokowi Akhirnya Jawab Pertanyaan Puan tentang Apakah Dia Masih Dukung Ganjar

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) buka suara setelah ditanya oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani tentang arah dukungannya pada Pilpres 2024.

Sebelumnya, Puan bertanya apakah Jokowi yang menjadi kader PDIP masih mendukung bakal capres Ganjar yang diusung PDIP.

Jokowi memilih untuk tidak menjawabnya dengan tegas. Dia hanya mengatakan mendukung semua capres.

"Dukung semuanya untuk kebaikan negara ini," ujar Jokowi ketika ditemui selepas mengikuti acara apel hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, (22/10/2023), dikutip dari Tribunnews.

Kemudian, dia kembali ditanya oleh wartawan apakah ucapannya itu berarti bahwa dia mendukung tiga capres, yakni Ganjar, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Sekali lagi, Jokowi mengatakan akan mendukung ketiganya. "Dukung semuanya untuk kebaikan negara ini," kata Jokowi.

Baca: Didukung Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Tak Takut Disanksi PDIP: Saya Sudah Ketemu Mbak Puan

Puan tak tahu arah dukung Jokowi

Beberapa hari lalu Puan mengaku tidak mengetahui apakah Jokowi mendukung Ganjar sebagai bakal capres.

Puan kemudian meminta wartawan untuk bertanya langsung kepada Jokowi tentang hal itu.

Kepada wartawan, Puan juga mengaku penasaran akan arah dukungan Jokowi.

"Pertanyaannya harus ditanyakan ke Pak Jokowi bukan ke saya. Jadi nanti tanya ya kalau Presiden udah pulang (ke Indonesia), (masih) pendukung Pak Ganjar Pranowo atau punya pilihan lain? Tolong ditanyakan, saya juga mau tahu jawabannya," ujar Puan di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu, (18/10/2023), dikutip dari Warta Kota Live.

Puan menyampaikan hal itu selepas cara deklarasi Menko Polhukam Mahfud sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar.

Menurut Puan, Jokowi pasti tahu bahwa Ganjar dan koalisi pendukungnya akan memilih Mahfud. Dia berujar bahwa seorang presiden pasti tahu anak buahnya akan dipilih menjadi cawapres.

"Beliau itu kan presiden, enggak diberi tahu juga tahu," kata Puan menjelaskan.

Baca: Puan Tak Tahu Apakah Jokowi Dukung Ganjar, Minta Wartawan Tanya Langsung Jokowi

Baca: Setara Institute : Maju Cawapres Hanya Bikin Gibran Pemimpin Kerdil, Berdampak ke Nama Baik Jokowi

Sementara itu,  Jokowi sendiri berulang kali mengatakan bahwa dia tidak ikut campur dalam persoalan capres dan cawapres.

"Pasangan capres dan cawapres itu ditentukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Jadi silakan tanyakan saja ke partai politik, itu wilayah parpol," kata Jokowi dalam video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, (16/10/2023).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Puan Maharani, saat di Benteng Vastenburg Solo, pada Sabtu (2/9/2023), malam. (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

Jokowi tak hadiri deklarasi cawapres

Jokowi tidak menghadiri acara deklarasi Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar. Menurut Puan, Jokowi yang menjadi salah satu kader terbaik PDIP kini sedang menjalankan tugas negara.

Jokowi memang sedang di luar negeri dalam rangka kunjungan kerja ke Cina dan Arab Saudi sejak Senin, (16/10/2023).

Dia mengaku bisa memaklumi ketidakhadiran Jokowi pada acara itu. Puan juga membantah bahwa Jokowi tidak hadir karena pecah kongsi dengan PDIP perihal cawapres.

"Enggak ada pecah kongsi, sama sekali. Semuanya baik-baik saja," ujar Puan di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Baca: Tuding Jokowi Berbuat Tercela, Rocky Gerung: Mestinya PDIP Ajukan Pemberhentian Jokowi

Disebut ingin putuskan ketergantungan

Sementara itu, pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menduga keputusan PDIP mengumumkan bakal cawapres Ganjar tanpa kehadiran Jokowi telah memperlihatkan bahwa partai itu ingin memutus ketergantungan politik pada sosok Jokowi.

"Pengumuman Mahfud MD selaku cawapres pendamping Ganjar di saat Presiden Jokowi sedang melakukan lawatan luar negeri ke Cina dan Saudi Arabia, bisa dimaknai bahwa PDIP ingin secara tegas memutus ketergantungan politiknya pada figur Jokowi," kata Imam, Rabu, (18/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Di samping itu, Umam mengatakan tidak dilibatkannya Jokowi dalam pengambilan keputusan mengenai sosok cawapres Ganjar telah mempertegas bahwa PDIP ingin membuktikan bahwa pihaknya tetap kokoh dan tidak bergantung pada populisme Jokowi. 

"Hal itu juga dikonfirmasi oleh penundaan pemanggilan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto terkait wacana pencawapresannya setelah keluar putusan MK kemarin," kata Umam yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) 

"Artinya, PDIP tidak lagi mempertimbangkan variabel Jokowi dalam menjalankan mesin politiknya."

Baca: Hubungan Jokowi dan PDIP Tak Lagi Harmonis, Pengamat: Rasanya Sulit untuk Diselamatkan

Baca: Pengamat : Prabowo Bisa Dicap Langgengkan Dinasti Jokowi Jika Gandeng Gibran untuk Cawapres

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Jokowi di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer