Puan Tak Tahu Apakah Jokowi Dukung Ganjar, Minta Wartawan Tanya Langsung Jokowi

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Puan Maharani, saat di Benteng Vastenburg Solo, pada Sabtu (2/9/2023), malam.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku tidak mengetahui apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Puan kemudian meminta wartawan untuk bertanya langsung kepada Jokowi tentang hal itu.

Kepada wartawan, Puan juga mengaku penasaran akan arah dukungan Jokowi.

"Pertanyaannya harus ditanyakan ke Pak Jokowi bukan ke saya. Jadi nanti tanya ya kalau Presiden udah pulang (ke Indonesia), (masih) pendukung Pak Ganjar Pranowo atau punya pilihan lain? Tolong ditanyakan, saya juga mau tahu jawabannya," ujar Puan di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu, (18/10/2023), dikutip dari Warta Kota Live.

Puan menyampaikan hal itu selepas cara deklarasi Menko Polhukam Mahfud sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar.

Menurut Puan, Jokowi pasti tahu bahwa Ganjar dan koalisi pendukungnya akan memilih Mahfud. Dia berujar bahwa seorang presiden pasti tahu anak buahnya akan dipilih menjadi cawapres.

"Beliau itu kan presiden, enggak diberi tahu juga tahu," kata Puan menjelaskan.

Baca: Disetujui Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud MD Mengaku Tak Keluarkan Uang Sedikit pun

Sementara itu,  Jokowi sendiri berulang kali mengatakan bahwa dia tidak ikut campur dalam persoalan capres dan cawapres.

"Pasangan capres dan cawapres itu ditentukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Jadi silakan tanyakan saja ke partai politik, itu wilayah parpol," kata Jokowi dalam video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, (16/10/2023).

Bantah pecah kongsi

Puan optimistis bahwa pasangan Ganjar-Mahfud yang didukung koalisi PDIP bisa menang satu putaran pilpres.

Dia ingin seluruh elemen partai pendukung beserta dengan relawan bekerja terus di level akar rumput guna memenangkan Ganjar.

"Kemungkinan besar Pilpres akan diikuti oleh tiga pasangan capres dan cawapres. Tentu saja kami harus realistis. Tapi kalau ditanya apakah kami optimistis, tentu kami sangat optimistis," kata Puan di Kantor DPP PDIP saat ditemui wartawan selepas deklarasai Mahfud sebagai bakal cawapres.

Kala itu Puan yang didampingi oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid.

Dalam acara deklarasi itu Jokowi tidak hadir. Menurut Puan, Jokowi yang menjadi salah satu kader terbaik PDIP kini sedang menjalankan tugas negara.

Jokowi memang sedang di luar negeri dalam rangka kunjungan kerja ke Cina dan Arab Saudi sejak Senin, (16/10/2023).

Baca: Jadi Bakal Cawapres, Mahfud MD Disebut Bisa Selamatkan Indonesia yang Terpuruk akibat Jokowi

Baca: Harta Kekayaan Mahfud MD, Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo yang Capai Rp 29 Miliar

Dia mengaku bisa memaklumi ketidakhadiran Jokowi pada acara itu. Puan juga membantah bahwa Jokowi tidak hadir karena pecah kongsi dengan PDIP perihal cawapres.

"Enggak ada pecah kongsi, sama sekali. Semuanya baik-baik saja," ujar Puan di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat pengumuman bakal calon wakil presiden dari PDIP di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa, (18/10/2023). (Tribunnews/Irwan)

Disebut ingin putuskan ketergantungan

Sementara itu, pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menduga keputusan PDIP mengumumkan bakal cawapres Ganjar tanpa kehadiran Jokowi telah memperlihatkan bahwa partai itu ingin memutus ketergantungan politik pada sosok Jokowi.

"Pengumuman Mahfud MD selaku cawapres pendamping Ganjar di saat Presiden Jokowi sedang melakukan lawatan luar negeri ke Cina dan Saudi Arabia, bisa dimaknai bahwa PDIP ingin secara tegas memutus ketergantungan politiknya pada figur Jokowi," kata Imam, Rabu, (18/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca: Gibran Ucapkan Selamat ke Mahfud MD yang Jadi Cawapres Ganjar: Cocok Sekali

Di samping itu, Umam mengatakan tidak dilibatkannya Jokowi dalam pengambilan keputusan mengenai sosok cawapres Ganjar telah mempertegas bahwa PDIP ingin membuktikan bahwa pihaknya tetap kokoh dan tidak bergantung pada populisme Jokowi. 

"Hal itu juga dikonfirmasi oleh penundaan pemanggilan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto terkait wacana pencawapresannya setelah keluar putusan MK kemarin," kata Umam yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) 

"Artinya, PDIP tidak lagi mempertimbangkan variabel Jokowi dalam menjalankan mesin politiknya."

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Pilpres 2024 di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer