Ketua Tim, Irdawati mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bentuk pengabdian dosen kepada masyarakat dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi.
Kegiatan bertajuk Pengabdian Masyarakat Berbasis Pengembangan Persyarikatan Dakwah, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan tersebut diikuti oleh 12 guru yang berasal dari TK Asyiyah Gumpang 1, TK Aisyiyah Ngadirejo 2 dan TK Aisyiyah Ngadirejo 3.
Kata Irdawati fokus utama pada pengabdian kali ini yaitu peningkatan kapasitas Guru Paud Aisyiyah dalam pengoptimalan tumbuh kembang anak usia dini.
Menurutnya, guru TK menghadapi peserta didik anak usia dini yang proses tumbuh kembangnya masih berlangsung aktif.
Sehingga, akan signifikan pengaruhnya kalau guru-guru paham tentang tumbuh kembang anak.
"Jika guru sudah bisa mendeteksi sejak dini maka bisa menindaklanjuti dengan membuat laporan ke Puskesmas ataupun orang tua anak," ungkapnya.
Baca: Dosen FIK UMS Lakukan Pengabdian Masyarakat di Ngadirejo, Bidik Tumbuh Kembang Anak Usia Dini
Baca: Mahasiswa FIK UMS Raih Medali Perak di World Young Inventors Exhibition 2023, Begini Cerita Awalnya
Untuk melaksanakan kegiatan ini Irdawati dibantu dosen-dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan, satu dosen dari PAUD serta para mahasiswa Ilmu Kesehatan UMS.
- Yuli Kusumawati - Dosen Kesehatan Masyarakat
- Endang Nur Widyaningsih - Dosen Ilmu Gizi
- Siti Arifah - Dosen Keperawatan
- Junita Dwi Wardhani - Dosen PAUD
Sedangkan mahasiswa yang ikut terlibat yaitu sebagai berikut.
- Hasna Nafisah, S.Kep.,Ns
- Dyaz Surya Ananta
- Putri Rahayu
- Refansa Desfa Dinata
- Cindy Ratna Ardella
Baca Selanjutnya: Cegah stunting fik ums berikan pelatihan kepada para kader kesehatan di krajan sukoharjo
Lebih lanjut, Irdawati mengatakan, bentuk kegiatannya yaitu berupa pelatihan tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan serta deteksi gangguan perilaku pada anak usia dini.
"Mereka diberi pemaparan tata cara mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan serta deteksi gangguan perilaku pada anak usia dini," ucapnya.
Dalam pelatihan ini kata Irda, peserta akan praktik langsung menggunakan buku monitoring perkembangan anak dan pengisian Kartu Tinggi Sehat sebagai deteksi dini pertumbuhan anak.
"Dengan begitu guru-guru bisa monitoring secara berkala mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini," pungkasnya. (*)