Mohammed Deif mengepalai Brigade Al Qassam dan bekerja sama dengan Yehya Sinwar yang memimpin Hamas di Gaza.
"Ada dua otak, tetapi hanya ada satu dalang (Deif)," kata seorang narasumber yang dekat dengan Hamas, dikutip dari Reuters.
Narasumber itu berujar bahwa informasi tentang serangan hanya diketahui oleh beberapa pemimpin Hamas.
Bahkan, saking rahasianya informasi itu, Iran yang menjadi sekutu dekat Hamas pun tidak mengetahui banyak hal tentang serangan itu.
Menurut narasumber itu, Iran memang mengatahui bahwa Hamas menyiapkan serangan besar. Namun, serangan itu tidak dibahas dengan Iran dan Hizbullah.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada hari Selasa, (10/10/2023), juga membantah bahwa negaranya terlibat dalam serangan ke Israel. Di samping itu, Amerika Serikat (AS) juga tidak memiliki bukti bahwa Iran terlibat.
Baca: Mengenal Syekh Ahmad Yasin Pendiri Hamas: Imam Masjid Hingga Pimpin Perjuangan Lawan Penjajah Israel
Baca: Israel Serang Perbatasan Mesir dan Palestina, Militer Israel Tidak Mengonfirmasi
Serangan yang direncanakan oleh Deif itu disebut didahului dengan upaya tipuan oleh Hamas. Israel digiring untuk percaya bahwa Hamas tidak tertarik untuk melancarkan serangan dan lebih memfokuskan perkembangan ekonomi di Gaza.
Menurut narasumber lain yang dekat dengan Hamas, ketika Israel mulai menyediakan insentif ekonomi kepada para pekerja di Gaza, para pejuang Hamas mulai dilatih.
"Selama dua tahun kami bersiap akan adanya perang ini," kata Ali Baraka selaku kepala humas bagi Hamas.
Deif lahir tahun 1965 di Kamp Pengungsian Khan Yunis.
Namanya ketika lahir ialah Mohammad Masri. Dia kemudian dikenal dengan nama Muhammad Deif setelah bergabung dengan Hamas saat Intifada (pemberontakan) pertama tahun 1987.
Menurut narasumber dari Hamas, Deif pernah ditangkap oleh Israel tahun 1989 dan mendekam di dalam penjara selama 16 bulan.
Baca: Hamas Serang Israel, Disebut Jadi Kado Ultah Terbaik untuk Presiden Rusia Putin
Baca: Bela Israel Habis-habisan, Ukraina Tuding Rusia & Putin Dukung Hamas
Dia meraih gelar sarjana dari Universitas Islam Gaza. Di sana dia mempelajari fisika, kimia, dan biologi.
Deif disebut menggemari seni dan memimpin komite kesenian di universitas itu. Dia juga tampil di panggung dalam acara komedi.
Elite Hamas itu mengembangkan jaringan terowongan Hamas dan mengembangkan keahliannya membuat bom.
Deif menjadi salah satu sosok paling dicari oleh Israel selama puluhan tahun karena dianggap bertanggung jawab atas tewasnya puluhan warga Israel dalam peristiwa bom bunuh diri.
Hamas menyebut Deif kehilangan satu matanya dan mengalami luka parah pada kakinya karena aksi percobaan pembunuhan oleh Israel.
Istrinya beserta putranya yang (3 bulan) dan putrinya (3 tahun) tewas dalam serangan udara Israel tahun 2014.