Mengenal Syekh Ahmad Yasin Pendiri Hamas: Imam Masjid Hingga Pimpin Perjuangan Lawan Penjajah Israel

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal Syekh Ahmad Yasin Pendiri Hamas: Imam Masjid Hingga Pimpin Perjuangan Lawan Penjajah Israel. Syeikh Akhmad Yassin sosok pendiri Hamas.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok Syekh Ahmad Yasin adalah pendiri Hamas yang berjuang melawan penjajah Israel.

Syekh Ahmad Yasin adalah salah satu tokoh Islam yang paling berpengaruh di Palestina.

Syekh Ahmad Yasin dikenal sebagai pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, sebuah gerakan perlawanan Islam yang berjuang melawan penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina.

Namun, sebelum menjadi sosok yang disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya, Syekh Yasin memiliki perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan cobaan.

Syekh Yasin lahir di desa Al-Jaurah, pinggiran Al-Mijdal, selatan Jalur Gaza, pada tahun 1937.

Syekh Ahmad Yasin berasal dari keluarga yang religius dan berpengetahuan luas.

Ayahnya meninggal ketika Syekh Ahmad Yasin masih berusia lima tahun, sehingga ia harus hidup dalam keterbatasan ekonomi.

Baca: KEBRUTALAN Israel: Lakukan Kejahatan Perang, Sengaja Targetkan Staff Medis Palestina

Baca: Israel Serang Perbatasan Mesir dan Palestina, Militer Israel Tidak Mengonfirmasi

Saat berusia 12 tahun, Syekh Ahmad Yasin mengalami kecelakaan olahraga yang menyebabkan tulang belakangnya patah dan membuatnya lumpuh dari leher hingga ujung kaki.

Syekh Ahmad Yasin juga mengalami kebutaan sebagian akibat penyakit glaukoma.

Meski demikian, ia tidak menyerah dan terus belajar dengan tekun.

Syekh Ahmad Yasin sempat mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, tetapi tidak dapat menyelesaikannya karena alasan kesehatan.

ISyekh Ahmad Yasin kemudian belajar di rumah dengan bantuan guru-guru yang mengajarkan kepadanya berbagai ilmu seperti filsafat, agama, politik, sosiologi, dan ekonomi.

Dilansir Serambinews, Syekh Ahmad Yasin juga menjadi imam masjid di Rimal, Gaza, dan mengajar bahasa Arab dan tarbiyah Islamiyah di sebuah sekolah dasar.

Syekh Ahmad Yasin dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, dan peduli terhadap nasib rakyat Palestina.

Pada tahun 1973, ia bersama dengan beberapa aktivis lainnya mendirikan Mujama' al-Islamiyah (Asosiasi Islam), sebuah organisasi sosial yang memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan kepada masyarakat Palestina.

Brigade Izzuddin Al-Qassam merupakan pasukan rahasia yang menjadi sayap militer Hamas di Jalur Gaza. (Handover via Tribunnewsmaker)

Organisasi ini juga bergerak dalam bidang dakwah dan politik, dengan tujuan untuk menegakkan syariah Islam dan membebaskan Palestina dari penjajahan Israel.

Pada tahun 1984, ia ditangkap oleh Israel karena dituduh terlibat dalam serangan terhadap tentara Israel.

Syekh Ahmad Yasin dijatuhi hukuman 13 tahun penjara.

Di dalam penjara, ia bertemu dengan para tahanan politik lainnya yang berasal dari berbagai faksi perlawanan Palestina.

Syekh Ahmad Yasin berhasil menyatukan mereka di bawah bendera Islam dan membentuk sebuah gerakan baru yang bernama Hamas (singkatan dari Harakat al-Muqawamah al-Islamiyah atau Gerakan Perlawanan Islam).

Hamas adalah sayap militer dari Mujama' al-Islamiyah yang bertujuan untuk melawan Israel dengan segala cara, termasuk dengan menggunakan bom bunuh diri.

Hamas juga memiliki sayap politik yang berpartisipasi dalam pemilihan umum Palestina.

Pada tahun 1985, Syekh Yasin dibebaskan dari penjara sebagai bagian dari pertukaran tahanan antara Israel dan Jibril Front.

Syekh Ahmad Yasin kembali ke Gaza dan melanjutkan aktivitasnya sebagai pemimpin spiritual Hamas.

Syekh Ahmad Yasin menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi para pejuang Hamas dan rakyat Palestina.

Kemudian juga menjalin hubungan dengan negara-negara Islam lainnya, seperti Iran, Sudan, dan Qatar, untuk mendapatkan dukungan finansial dan politik.

Pada tahun 1997, ia kembali ditangkap oleh Israel setelah Israel gagal membunuh Khaled Mashal, salah satu pemimpin Hamas di Yordania.

Syekh Ahmad Yasin dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan.

Namun, pada tahun 1998, ia dibebaskan lagi sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Yordania untuk menyelamatkan nyawa dua agen Mossad yang terlibat dalam upaya pembunuhan Khaled Mashal.

Baca: Israel Resmi Umumkan Perang Melawan Hamas

Syekh Ahmad Yasin kembali ke Gaza dan melanjutkan perjuangannya.

Pada tahun 2000, ia mendukung Intifadhah al-Aqsa, sebuah pemberontakan rakyat Palestina yang dipicu oleh kunjungan Ariel Sharon, pemimpin Likud, ke Masjid al-Aqsa.

Syekh Ahmad Yasin mengajak rakyat Palestina untuk melakukan jihad melawan Israel dan menolak segala bentuk perundingan damai.

Kemudian juga mengkritik Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Yasser Arafat karena dianggap tidak mampu membela hak-hak rakyat Palestina.

Pada tahun 2003, ia menjadi target utama dari operasi Israel yang bernama Targeted Killings, sebuah strategi untuk membunuh para pemimpin Hamas dan kelompok perlawanan lainnya.

Syekh Ahmad Yasin berhasil lolos dari beberapa upaya pembunuhan, termasuk satu yang menewaskan putranya, Abdel Aziz Yassin, pada bulan September 2003.

Namun, pada tanggal 22 Maret 2004, ia akhirnya syahid setelah tiga buah rudal yang dilepaskan melalui helikopter Apache milik Israel menghantam tubuhnya yang lumpuh total.

Saat itu, ia baru saja selesai menunaikan shalat subuh berjamaah di Masjid al-Mujama' al-Islami di Kota Gaza.

Syekh Ahmad Yasin meninggal dalam keadaan berpuasa dan bersama dengan tujuh orang lainnya, termasuk dua anaknya.

Kematian Syekh Yasin menimbulkan kemarahan dan kesedihan yang mendalam di kalangan rakyat Palestina dan umat Islam di seluruh dunia.

Jutaan orang menghadiri pemakamannya dan mengibarkan bendera Hamas. Ia dimakamkan di pemakaman Sheikh Radwan di Gaza.

Syekh Ahmad Yasin digantikan oleh Abdel Aziz al-Rantissi sebagai pemimpin Hamas, tetapi ia juga syahid sebulan kemudian akibat serangan Israel.

Syekh Yasin adalah sosok yang dikenang sebagai seorang mujahid, ulama, pemimpin, dan pejuang yang berdedikasi untuk Islam dan Palestina.

Syekh Ahmad Yasin adalah contoh dari seseorang yang tidak pernah menyerah dan tidak pernah takut menghadapi musuh-musuhnya.

Beliau adalah simbol dari perlawanan Islam terhadap penjajahan Israel.

Syekh Ahmad Yasin adalah inspirasi bagi generasi muda Palestina yang terus berjuang untuk meraih kemerdekaan dan keadilan.

(TRIBUNNEWSWIKI/Kaa)

Artikel ini telah tayang di

Baca berita terkait   di sini



Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer