Ketum PAN Zulhas Sebut Pilgub DKI Zaman Anies Jadi Pemilu Terburuk di Indonesia

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengklaim Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 adalah pemilihan umum (pemilu) terburuk yang pernah digelar di tanah air.

Dalam pilgub itu Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berhasil menang atas pasangan Basukti Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni.

Menurut Zulhas, pemilu yang buruk telah berakhir.

"Yang buruk sudah lewat, yang paling buruk pemilu itu waktu Pilgub DKI," kata Zulhas saat acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di rumah Wamenaker Afriansyah Noor, Jakarta, Minggu, (8/10/2023).

Zulhas mengatakan Pilgub DKI 2017 adalah yang terburuk lantaran memecah belah masyarakat.

"Seperti Pilgub DKI zamannya Pak Anies, ada Pak Ahok. Atau pilpres zaman Pak Jokowi yang dua pasang, dua kali. Kita terbelah waktu itu. Oleh karena itu, yang paling buruk sudah lewat," ujarnya..

Zulhas berharap Pemilu 2024 bisa berjalan aman dan lancar. Dia percaya bahwa masyarakat di tanah air kini sudah pintar dan tak mudah terbelah.

"Jadi sudah lewat, sehingga kita sudah mengerti, sudah paham. Tidak mudah kita dipanas-panasin," kata Zulhas.

Baca: Zulhas & Airlangga Ungkap Alasan PAN & Golkar Dukung Prabowo dalam Pemilu 2024

Baca: PAN Bantah Zulkifli Hasan Berpolitik Uang dengan Bagikan Rp50 Ribu kepada Masyarakat

Kini menjelang Pilpres 2024 sudah ada tiga poros koalisi pengusung bakal capres dan cawapres.

Pertama, poros Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). KPP mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal capres dan cawapres.

Kedua, poros koalisi PDIP yang diperkuat oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo. Koalisi ini mengusung mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Adapun sosok bakal cawapres pendamping Ganjar hingga kini belum diumumkan.

Ketiga, poros Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri atas Partai Gerindra, PAN, Golkar, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, dan Partai Gelora. KIM mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sosok cawapres Prabowo belum diketahui.

Alasan PAN gabung dengan KIM

Zulhas mengungkapkan alasan PAN bergabung dengan KIM. Dia menyebut PAN sudah lama bekerja sama dengan Prabowo.

"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," kata Zulhas dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini, Minggu, (13/8/2023).

Dalam acara itu terlihat ada sejumlah elite PAN yang hadir, yaitu Waketum PAN Yandri Susanto, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay, dan Putri Zulkifli Hasan.

Hadir juga Ketua PAN DKI Eko Patrio dan Ketum BM PAN Sigit Purnomo Said atau Pasha, Ketua DPW PAN Jawa Timur Ahmad Rizki.

Baca: Zulkifli Hasan Terekam Bagikan Uang Rp50 Ribu, KPK Menyindir Keras, Bawaslu Selidiki

Baca: Zulkifli Hasan Susun Permendag Wajibkan Minimarket Suplai Kebutuhan Warung Kecil

PAN pernah dua kali mendukung Prabowo dalam dua kali pilpres,  yakni tahun 2014 dan 2019. Namun, PAN menuai kekalahan.

Dalam Pilpres 2014 PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Pasangan ini dikalahkan oleh pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.

Lima tahun kemudian PAN kembali mengusung Prabowo yang saat itu berduet dengan Sandiaga Uno. Namun, sekali lagi Prabowo dikalahkan oleh Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melambaikan tangan setelah acara pertemuan yang dilangsungkan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu, (13/8/2023). (Kompas.com)
Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer