Menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, kapal induk itu dikerahkan ke kawasan Laut Tengah bagian timur per Minggu, (9/10/2023).
Melansir pemberitaan Times of Israel, USS Gerald R. Ford adalah kapal induk tercanggih milik AS. Kapal itu dioperasikan oleh sekitar 5.000 personel Angkatan Laut AS.
Ford akan dikawal oleh sejumlah kapal penjelajah dan kapal perusak. Satuan tempur itu siap mengambil langkah-langkah yang dirasa perlu, termasuk mencegah adanya pengiriman senjata kepada Hamas dan melakukan pengintaian.
Pengerahan secara besar-besaran itu disebut sebagai upaya AS untuk mencegah konflik Israel-Palestina makin meluas.
Sementara itu, pemerintah Israel pada hari Minggu sudah resmi menyatakan perang melawan Hamas. Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berujar bahwa Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin Barat lainnya telah mendukung langkah Israel untuk melakukan aksi balasan.
Baca: Perang Makin Mencekam, 413 Warga Palestina dan 700 Warga Israel Tewas
Baca: PM Benjamin Netanyahu Bersumpah Balas Dendam Lebih Besar ke Hamas Imbas 300 Orang Israel Tewas
Pihak Israel menyebut warga Israel yang menjadi korban tewas mencapai 700 orang. Ada sebanyak 100 orang yang disebut ditahan di Gaza.
Adapun menurut seorang pejabat AS, setidaknya ada empat warga negara AS yang tewas dalam serangan Hamas ke Israel. Sementara itu, ada pula tujuh orang yang dinyatakan hilang.
Selain mengirim Ford, AS juga mengirim kapal penjelajah USS Normandy, kapal perusak USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.
Di samping itu, AS mengerahkan tambahan pesawat tempur jenis F-35, F-15, F16, dan A-10 di kawasan itu.
Menurut Austin, AS akan memberikan peralatan tambahan kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
"Bantuan keamanan akan mulai dikirim hari ini dan tiba beberapa hari mendatang," kata Austin dikutip dari Times of Israel.
Kapal induk Ford dilaporkan sudah berada di kawasan Laut Tengah. Pekan lalu kapal itu mengikuti latihan tempur di Italia.
Baca: 250 Warga Israel Tewas Kena Serangan Hamas, Selebriti Gal Gadot Murka: Perempuan-Anak Anak Disandera
Sementara itu, Biden dan Netanyahu dikabarkan berbincang lewat telepon pada hari Minggu, (9/10/2023).
Menurut pihak Gedung Putih, keduanya membahas orang-orang yang ditahan "teroris" Hamas, termasuk para lansia dan anak-anak.
Biden menegaskan bahwa seluruh negara harus "bersatu untuk menghadapi kejahatan yang brutal seperti itu". Dia juga menyinggung bantuan tambahan untuk Israel sedang dikirimkan.
Selain itu, Biden dan Netanyahu membahas cara untuk "memastikan agar para musuh Israel tidak yakin bahwa mereka bisa mengambil keuntungan dari situasi saat ini".
Baca berita lain tentang konflik Israel-Palestina di sini.