8 Tahun Lalu Surya Paloh Teriak akan Bubarkan Nasdem jika Kader Korupsi, Kini Ia Jilat Ludah Sendiri

Penulis: Bangkit Nurullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

8 Tahun Lalu Surya Paloh Teriak akan Bubarkan Nasdem jika Kader Korupsi, Kini Ia Jilat Ludah Sendiri

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masih ingat statemen Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh soal bubarkan Nasdem jika ada kader korupsi?

Pernyataan itu disampaikan Surya Paloh 8 tahun yang lalu ketika membuka pembekalan caleg partai di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat, pada 3 Juni 2015.

"Tidak layak Partai Nasdem dipertahankan (jika ada kader yang korupsi)," ujar Paloh.

Namun statemen Surya Paloh itu hanya omong kosong belaka.

Mengutip dari Kompas.com, Terdapat sejumlah kader Partai Nasdem terbukti terlibat rasuah.

Misalnya, Eks Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, terjerat kasus suap pada 2014. 

Ketika itu dia diduga menjadi perantara suap supaya kasus korupsi Gatot Pudjo Nugroho yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara tak diusut Kejaksaan Agung.

Baca: Sosok Alissa Wahid, Putri Sulung Gus Dur yang Kritik Cak Imin Karena Bawa Nama Ayahnya untuk Politik

Kemudian, anggota fraksi Partai Nasdem di DPR, Ary Egahni, beserta suaminya yakni Ben Ibrahim S Bahat yang menjabat Bupati Kapuas ditangkap KPK. Keduanya diduga memeras aparatur sipil negara (ASN) terkait penempatan jabatan.

Tak hanya itu saja, baru-baru ini Partai Nasdem kembali terguncang usai salah satu kadernya yang menjabat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengajukan surat pengunduran diri dari Kabinet Indonesia Maju.

Syahrul disebut-sebut tersangkut perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Akan tetapi, KPK sampai saat ini belum mengumumkan secara resmi status hukum Syahrul.

Melansir dari Kompas.com, KPK tengah mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan), yakni pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Tribunnews)

 

Baca: Yenny Wahid Sebut Prabowo Sebagai Capres Paling Utama: Pak Prabowo Ini Top List dan Jadi Prioritas

Saat ini KPK telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemaksaan dalam jabatan di Kementan, namun belum mau mengungkap identitasnya.

Penyidik pun telah menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo dan kantor Kementan pada pekan lalu untuk mengumpulkan barang bukti dalam kasus ini.

Dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo, penyidik KPK mendapati uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing. Selain itu, penyidik KPK juga menemukan 12 pucuk senjata api.

Saat ini kader Nasdem yang merupakan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate tengah menghadapi persidangan. Dia diduga terlibat dugaan korupsi proyek pengadaan base transceiver station (BTS) 4G.

Ketua Umum Surya Paloh dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara, Kamis (26/1/2023) sore. (Tribunnews)

 

Baca: Dicap Pengkhianat Oleh Demokrat, Respon Anies Baswedan: Kita Ingin Indonesia Adil dan Lebih Maju

Klarifikasi Surya Paloh

Terkait statemennya membubarkan Partai Nasdem jika ada kader korupsi kini Surya Paloh buka suara.

Terlebih kini kembali mencuat kasus korupsi yang bertubi-tubi yang dilakukan oleh kader Partai Nasdem.

Masih dari Kompas.com, Surya Paloh menyebutkan, pernyataannya kala itu salah dan maknanya berbeda.

Halaman
12


Penulis: Bangkit Nurullah
BERITA TERKAIT

Berita Populer