Bacok Guru karena Tak Puas Dapat Nilai Jelek, Siswa Madrasah di Demak Ditangkap

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Madrasah Aliyah (MA) di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang menjadi tempat terjadinya pembacokan terhadap guru oleh murid.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang siswa berinisial MAR yang bersekolah di Madrasah Aliyah Yayasan Islam Suhada (MA YASUA), Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ditangkap setelah membacok gurunya, AFR.

Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan telah MAR ditangkap di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Kata Winardi, siang ini Polres Demak akan melaksanakan gelar perkara.

"Nanti siang rilis di kantor," kata Winardi, lewat pesan singkat, Selasa, (26/9/2023), dikutip dari Tribun Jateng.

Kapolsek Kebonagung, Iptu Suwondo, turut mengonfirmasi bahwa pelaku sudah ditangkap.

"Alhamdhulillah atas doa dan kerja keras, sudah tertangkap," kata Suwondo.

Suwondo menyebut perkembangan kasus tersebut akan dijelaskan dengan lebih lengkap oleh Polres Demak.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu, mengatakan pelaku tetap diproses hukum meskipun masih di bawah umur.

"Pelaku tetap akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Tetapi, kalau dari pihak keluarga dan sebagainya ada proses mediasi maka dipersilakan. Namun, pada saat ini, semua masih proses," katanya.

Baca: VIRAL Murid Bacok Guru di MA Yasua Demak Lalu Kabur Pakai Motor, Pelaku Dalam Pengejaran Polisi

Kronologi dan motif

MAR membacok AFR ketika AFR sedang membagikan soal di ruang kelas XII IPS pada Senin, (25/9/2023).

Pelaku secara tiba-tiba masuk ke dalam ruang kelas dan menyampaikan salam. Kemudian, pelaku mengeluarkan sabit dari belakang pinggangnya. Sabit itu diarahkan ke AFR dan mengenai leher korban. 

"Setelah melakukan pembacokan itu, pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor," kata Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya pada hari yang sama.

Korban terluka cukup parah, tak berdaya di pintu depan kelas sembari terduduk dan dibantu oleh beberap orang di tempat kejadian.

Saat ini korban dirawat di RSUD Dr. Kariyadi Semarang.

Purbaya mengatakan pelaku nekat membacok korban karena tidak puas dengan nilai yang didapatkannya.

"Dia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," kata Purbaya.

Baca: KRONOLOGI Guru Diketapel Orangtua Murid Sampai Buta Permanen Gara-gara Tegur Siswa Merokok

Biaya pengobatan ditanggung Kemenag

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Demak, Afief Mundzier, mengatakan seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung oleh Kantor Kemenag Kabupaten Demak.

"Atas petunjuk pimpinan, segala yang muncul akibat terjadi pada korban menjadi tangung jawab resmi secara kedinasan oleh Kantor Kemenag Kabupaten Demak," kata Afief setelah menjenguk korban di rumah sakit.

Afief menyebut kondisi korban membaik dan sudah bisa diajak berbicara.

"Jadi kondisi saat ini pasien masih kondisi stabil, bisa diajak komunikasi sadar secara baik."

"Korban bahkan mengetahui persis kejadian, dia bisa bercerita," kata Afief, Senin, (25/9/2023).

Menurut Afied, luka di leher dan lengan korban masih ditangani pihak rumah sakit.

"Ada dua luka di leher dan di lengan sebelah kiri. Yang di lengan saat ini sudah ada tindakan dijahit. Untuk di leher masih menunggu hasil rontgen."

"Secara umum kondisi korban stabil."

Baca: Tilep Tabungan Murid Rp800 Juta, Mantan Kepsek di Tasikmalaya Menyesal & Sebut Ada Musibah

Trauma healing

Afief mengatakan pihaknya akan memberikan trauma healing kepada siswa dan guru yang melihat peristiwa kekerasan itu.

"Upaya kami dari Kementerian Agama akan segera melakukan trauma healing, untuk anak didik dan guru," kata Afief.

Menurut dia, trauma healing diperlukan guna mengembalikan proses pendidikan seperti sebelumnya.

"Sebagaimana dapatkan kami dilapangan ada guru yang dirawat dirumah sakit karena sok sehingga kejadian tadi ada yang pingsan melihat kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh kami semua.

Dia mengatakan trauma healing akan diberikan oleh tenaga profesional.

"Segera kami lakukan trauma healing untuk anak didik dan guru. Segera kami hadirkan tenaga yang memiliki kompetensi untuk melakukan recovery healing."

"Selain trauma healing saat ini, upayakan sementara madrasah meliburkan dulu sesaat, sehingga suasana kondisi yang di madrasah kondusif," katanya.

Baca: Kisah Kepala Sekolah di Tulungagung Dicopot setelah Wali Murid Keluhkan Mahalnya Harga Kain Seragam

(Tribunnewswiki)

 

 



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer