Bagaimana tidak, dalam perekonomian nasional, UMKM telah membuktikan bahwa bisa menjadi tulang punggung yang kuat dan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Apalagi di era digital saat ini, makin banyak peluang baru yang hadir untuk memberikan solusi bagi para UMKM dalam mempertahankan dan mendorong potensi bisnisnya. Salah satunya melalui peran e-commerce yang menjadi platform berjualan yang diandalkan oleh para pelaku usaha lokal di Indonesia.
Rupanya inovasi yang dihadirkan oleh platform e-commerce dapat berkesinambungan untuk membantu para pelaku usaha lokal dan UMKM dalam mengembangkan bisnis dan mendapatkan keuntungan, serta merasakan manfaat yang maksimal.
Untuk mengetahui seberapa baik citra pemain e-commerce menurut para seller, IPSOS menggunakan beberapa indikator, antara lain.
- Pada indikator Top Of Mind (TOM), Shopee unggul dibanding marketplace lainnya dengan perolehan Shopee (67 persen) menempati urutan pertama di benak online seller, diikuti oleh Tokopedia (16 persen), TikTok Shop (6 persen), serta Lazada (6 persen). Artinya ketika para online seller mendengar platform marketplace, Shopee menjadi merek yang pertama kali muncul di benak mayoritas seller.
- Berdasarkan indikator Brand Used Most Often (BUMO), platform marketplace yang paling sering digunakan oleh mayoritas online seller adalah Shopee unggul di peringkat pertama dengan angka 80 persen, disusul oleh Tokopedia (10 persen), TikTok Shop (6 persen), dan Lazada (3 persen).
- Selain itu, menggunakan pendekatan Loyalty Ratio, diketahui performa Shopee dinilai sangat baik dengan persentase 84 persen, diikuti oleh Tokopedia (14 persen), TikTok Shop (10 persen), dan Lazada (6 persen).
Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan secara online, para pelaku usaha lokal dan UMKM mulai bermunculan untuk menjawab tingginya animo tersebut dengan mengandalkan e-commerce.
Hal ini menunjukkan digitalisasi telah mengubah cara UMKM beroperasi dan berinteraksi dengan konsumen. Dengan akses ke teknologi digital, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperoleh akses ke berbagai sumber pendanaan. Salah satu tren digital yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM adalah berjualan melalui live streaming.
Seperti diketahui bersama, live streaming merupakan salah satu bentuk pemasaran online, dimana penjual menampilkan produk mereka secara langsung melalui platform e-commerce. Bentuk pemasaran ini memberikan peluang bagi UMKM untuk menciptakan proses jual beli yang lebih interaktif.
Dengan demikian, penjual dapat menunjukkan produk mereka secara real time, menjawab pertanyaan konsumen, dan mendorong pembelian secara langsung selama siaran berjalan.
Rupanya, dengan memanfaatkan teknologi dan fitur live streaming menghadirkan banyak peluang bagi UMKM untuk meningkatkan visibilitas, menjangkau konsumen yang lebih banyak, dan akhirnya meningkatkan penjualan dan pertumbuhan bisnis.
Tentu kemudahan ini tidak hanya membantu UMKM untuk bertahan, tetapi juga memberikan peluang untuk inovasi dan kolaborasi guna mendorong pertumbuhan bisnisnya.
Jika ditelaah lebih lanjut, Shopee Live memang dirancang sebagai salah satu fitur di e-commerce Shopee untuk menghadirkan pengalaman berbelanja interaktif, sehingga siapapun pengguna baik pembeli dan penjual yang membuka Shopee Live memang sudah memiliki intensitas untuk jual beli secara real-time.
Sebaliknya, TikTok Live sendiri adalah bagian dari platform sosial media milik TikTok. Fokusnya lebih diutamakan ruang konten kreatif, seperti musik, dance, tips, maupun komedi, sehingga intensitas masyarakat membuka platform TikTok Live akan lebih cenderung sebagai hiburan dibanding untuk berbelanja.
Melihat hal tersebut, fitur live shopping dari platform belanja e-commerce seperti Shopee Live akan lebih cocok untuk para brand dan sellers yang ingin memaksimalkan penjualannya dikarenakan traffic yang datang ke Shopee Live sudah mempunyai rencana dan niat berbelanja, sementara traffic yang datang di platform social media bercampur dengan mereka yang sekedar mencari hiburan dibanding niat berbelanja.